Kontrak 24 : Kecelakaan

715 76 15
                                    

Happy reading

*

*

*









"Makasih banyak ya kak, make upnya bagus banget, teman-temanku juga pada suka" ucap Lyn setelah Freya selesai membersihkan make upnya.

"Sama-sama Lyn, bagus deh kalo kamu suka" balas Freya yang tak lupa dengan senyumnya.

Jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam, membuat Lyn menawarkan dirinya untuk mengantar Freya setelah gadis itu mengetahui Freya tidak membawa kendaraan. Tentu saja Freya menolak tawaran Lyn itu, karena dia mau menunggu jemputan Floren.

Karena Freya menolak Lyn untuk mengantarnya pulang, sebagai gantinya Lyn berniat untuk menemani Freya sampai suaminya itu datang. Lagi dan lagi tawaran Lyn itu kembali di tolak Freya dengan dalih tidak enak kalau sampai membuat Lyn pulang larut malam.

Mau tak mau Lyn hanya bisa menerima keputusan Freya yang terus saja menolak tawarannya. "Ini gapapa nih kak, aku pulang duluan" ucap Lyn yang masih merasa tak enak meninggalkan Freya sendirian.

"Udah gapapa Lyn, hati-hati ya"

"Yaudah deh, kak Freya juga hati-hati ya"

Lyn pun mulai menjalankan mobilnya, meninggalkan Freya sendirian. Setelah mobil Lyn tak lagi terlihat oleh matanya, Freya kemudian mengambil ponsel dari dalam tasnya, berniat untuk mengecek apakah Floren mengiriminya pesan. Ternyata hasilnya nihil, Floren belum mengirimi dia pesan satu pun.

Freya pun memutuskan untuk menelpon Floren, takutnya Floren lupa untuk menjemput dirinya. Hanya beberapa deringan, panggilan itu sudah tersambung.

"Kak aku udah selesai nih, kakak bisa jemput aku kan?"

...

"Tapi kak-"

...

"Maaf ka-"

Panggilan tersebut terputus begitu saja. Setelah panggilan dengan Floren terputus, tampak mata Freya sedikit berkaca-kaca. Freya mulai berjalan untuk mencari halte terdekat. Sepertinya Floren tak bisa menjemputnya.

Disaat perjalanannya menuju halte tersebut, sebuah motor tiba-tiba berhenti di dekatnya. Orang yang berada di belakang turun dari motor dan berjalan mendekati Freya. Freya yang sedikit takut memasang sikap waspada.

"Jangan takut neng, abang cuma mau bikin neng enak kok" ucap preman tersebut dengan senyum cabulnya. Tangan preman itu juga berhasil mencengkram tangan Freya.

Dengan sekali hentakan, Freya berhasil melepas cengkraman preman tersebut. Tangan kanannya yang sedang memegang ta situ, langsung dia daratkan di wajah sip reman. Tak cukup sampai disitu dengan modal yakin Freya menendang tepat di selangkangan preman tersebut. Alhasil preman tersebut mengerang kesakitan dan temannya yang sedari tadi duduk di atas motor turun membantunya. Mereka berdua yang tidak terima langsung mengejar Freya yang sudah berlari terlebih dahulu.




Dua preman yang mengendarai motor itu berhasil mengejar Freya. Freya yang menyadari itu pun dengan panik merogoh tasnya untuk mengambil ponselnya. Dia berniat untuk mencari bantuan dengan menelpon siapa pun.

Akibat dirinya yang berfokus melihat layar ponselnya, Freya terus berlari tanpa melihat sekelilingnya. Freya akhirnya sadar dirinya berada di tengah jalan, setelah dia mendengar klakson mobil. Beruntung mobil itu berhasil menghindari Freya yang tak bergerak akibat kaget tersebut.










NIKAH KONTRAK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang