Kontrak 4: Pertemuan Pertama

597 48 4
                                    

Happy reading

*

*

*

"Ayo Fre, buruan"

"Iya, sabarr"

Waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi tapi, kedua gadis ini sudah bersiap-siap keluar rumah. Mereka berdua tak lain adalah Freya dan Fiony yang akan pergi ke pernikahan Zean.

Sebenarnya cuma Freya yang harus berada disana sekarang, tapi sebagai sahabat yang baik, Fiony harus menemani Freya. Terlebih Freya tidak memiliki kendaraan satu pun.

Dan demi lebih menghemat waktu, sebelumnya Freya memutuskan menginap di rumah Fiony karena jaraknya yang lebih dekat.

Sekitar 20 menit perjalanan, mereka berdua telah sampai di lokasi. Di tempat itu masih kelihatan sepi, hanya terlihat beberapa pekerja yang tengah menyelesaikan pekerjaan dekorasinya.

"Naah kan, apa aku bilang, kit aitu kecepatan" ucap Freya yang kesal dari tadi didesak untuk bergegas, tapi ternyata pengantinnya pun belum datang.

"Yaa mana aku tau, kata mereka kemaren jam 4"

Freya pun hanya mendengus kesal dan memutuskan mencari bangku untuk duduk dan menunggu sambil sesekali memainkan ponselnya.

Butuh waktu setengah jam hingga pengantin yang akan dirias sampai di tempat. Freya langsung saja mempersiapkan seluruh alat make up nya.

Dengan wajah yang terpasang kaca mata dan tangan yang sangat telaten, Freya berhasil mengubah wajah pengantin yang sebelumnya cantik, semakin lebih cantik. Meskipun bekerja sendirian, tidak mengubah fakta, hasil pekerjaan Freya sangatlah bagus.

Setelah merias pengantin wanita, kali ini giliran Freya untuk merias pengantin pria, Zean. Setelah dipanggil, Zean langsung memasuki kamar rias tersebut.

"Sendirian aja, Fre?" tanya Zean setelah mendudukan badannya di kursi rias.

"Ngga, kak, tadi sama Cepio juga" Zean pun hanya ber oh ria.

Hingga pukul tujuh, Freya berhasil menyelesaikan seluruh pekerjaannya, untuk acara pagi. Dia pun memutuskan mengistirahatkan tubuhnya di sofa yang tersedia di kamar rias. Hanya berselang beberapa menit, Freya sudah beralih ke alam mimpi.

Ditengah Freya yang sedang terlelap, pintu kamar rias terbuka, menampilkan sosok lelaki tampan. Lelaki itu berjalan menuju Freya yang sedang terlelap. Dia menyelimuti tubuh Freya yang memang tampak lelah tersebut. Tak lupa dia juga melepaskan kaca mata yang masih terpasang di wajah Freya.

"Semangat ya cantik, andai kamu mau nerima bantuan aku, pasti kamu ga perlu capek kaya gini" lelaki itu berbisik sambil mengelus puncak kepala Freya. Setelah itu, dia memutuskan meninggalkan Freya, sebelum gadis itu terbangun dari tidurnya.

***

"Kambuh lagi penyakit nih anak, dia yang janji, dia juga yang telat"

"Sabar, Lan, mungkin dia kena macet" ucap Oniel mencoba menenangkan Ollan yang sedari tadi sudah ngomel-ngomel. Padahal dia baru menunggu sekitar 5 menit.

"Yaa lu enak, nunggunya bareng Indah, lah gue? Harus liat kalian berdua mesra-mesraan"

"Makanya cari pacar, Lan, jomblo mulu sih" ujar Oniel yang lagi-lagi pamer kemesraan di depan Ollan dengan mencium pipi Indah.

Indah hanya terkekeh kecil melihat perdebatan suaminya itu dengan Ollan.

Tak lama berselang, mobil yang mereka nanti dari tadi, akhirnya sampai juga.

NIKAH KONTRAK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang