7. Halusinasi

2.3K 205 21
                                    

Happy reading

Sudah seminggu sejak Mark terakhir kali bertemu Donny. Dan sudah seminggu itu pula Jeno berangkat dan pulang sekolah bersama dengan Naja. Entah apa yang terjadi dengan pemuda bernama Donny itu. Mark tak peduli. Hanya saja sejak kejadian hari itu, sejak Mark memberinya tumpangan, sikap Jeno sedikit melunak. Ia lebih dapat mengontrol perkataannya.

Pagi itu Mark keluar unitnya dengan santai. Ia akan berangkat ke sekolah. Tepat ketika ia membuka pintu, sosok Jeno lewat di hadapannya. Tanpa berkata apa-apa pemuda itu berjalan begitu saja, lalu memencet tombol lift. Mark masih berjalan santai. Ia mengira Jeno akan meninggalkannya, namun pemuda itu menahan pintu lift agar tetap terbuka. Dan pemuda itu tidak mencacinya karena berjalan santai. Berbeda seperti beberapa waktu sebelumnya. Jeno bahkan mengatainya lamban!

Mark bergegas masuk ke dalam lift.

"Thanks," ucapnya.

"Hm.." singkat saja balasan Jeno.

Lalu tak ada lagi percakapan yang terjadi. Hanya hening yang menyebabkan kecanggungan diantara keduanya. Hingga tiba di lantai bawah. Jeno memandang sekeliling mencari sosok Naja yang biasanya telah menunggu di depan pintu utama gedung. Mark yang biasanya juga melihatnya turut mencari.

"Naja belum dateng?" tanya Mark.

Jeno mengangguk. Ia meraih ponselnya di saku celana lalu menelepon Naja.

"Halo."

"Halo Na. Kamu dimana?"

"Jen, maaf. Sepertinya aku gak bisa jemput kamu deh. Gimana ya?"

"Memangnya kenapa? Ada masalah?"

"Mobilku ada sedikit masalah."

"Oh..."

"Naja kenapa Jen?" tanya Mark khawatir.

"Gapapa, cuma mobilnya ada sedikit masalah."

"Mark? Itu Mark kan?"

"Iya. Kenapa?"

"Kasih telponnya ke Mark sebentar."

Jeno menurut. Ia menyodorkan ponselnya pada Mark.

"Nana mau," ucapnya.

Mark segera menerimanya.

"Halo, Ja?"

"Mark, tolong tebengin Jeno ke sekolah ya. Bisa kan!?"

Mark menoleh pada Jeno yang tengah menatapnya bingung.

"Mobil lo kenapa?"

"Gak tau. Ini mau telpon bengkel langganan gue."

"Terus lo sendiri berangkatnya gimana? Apa gue jemput aja?"

"Gak usah. Gue bisa ngojol. Kalo lo jemput gue yang ada ntar kita semua bakal telat. Gue minta tolong Jeno aja."

"Ya udah."

"Oke Mark, thanks."

"You're welcome."

Neighbour | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang