Extraaaa Chapter

1.6K 106 24
                                    

Happy reading

    

Warning!
Masih berisikan kebucinan pasusu baru kita nih ya..
Harap jangan baper apalagi iri.
🤭🤭🤭

    

    

Mark dan Jeno diam berbaring di ranjang. Sibuk mengatur nafas masing-masing, setelah pertempuran panjang mereka. Menghabiskan malam yang panas, melewati tengah malam hingga pagi menjelang. Seakan tak ada hari esok, tanpa lelah mereka terus saling memuaskan. Sampai akhirnya Jeno lebih dulu menyerah. Karena sakit yang teramat sangat mulai ia rasakan di sekujur tubuhnya.

Mark menoleh pada Jeno yang masih berusaha mengatur nafasnya. Matanya terpejam. Mark memiringkan badan menghadap sang suami. Tangannya terulur mengusap pelipis pria cantiknya yang banjir keringat.

"Capek ya Sayang?" tanyanya.

"Uhum. Badan aku rasanya sakit semua," jawab Jeno.

"Apanya yang sakit? Aku terlalu kasar ya?" tanya Mark khawatir.

Jeno membuka matanya.

"Enggak kok Sayang."

"Tapi kamu kaya' kesakitan gitu."

"Wajarlah Sayang. Kita belum pernah main. Sekalinya main sampe beberapa ronde. Fisik aku belum terbiasa."

Mark jadi merasa bersalah.

"Maaf ya Sayang. Habisnya kamu binal banget kalo udah di ranjang. Aku jadi gak bisa berhenti."

Jeno mengulum senyum. Ia pun memiringkan badannya menghadap Mark. Disentuhnya rahang tegas sang suami.

"Gak perlu minta maaf. Aku gapapa kok. Asalkan kamu puas, aku seneng."

"Aku puas kok. Puas banget. Tapi lain kali, kalo kamu mulai ngerasa gak sanggup ngeladenin aku, bilang ya!?"

Jeno mengangguk. Ia mendorong tubuh Mark hingga terlentang, lalu meletakkan kepalanya pada dada telanjang sang suami.

"Sekarang ayo tidur. Aku udah ngantuk banget."

"Gak dibersihin dulu ini? Lengket semua loh."

"Aku udah gak ada daya, Mark."

"Aku gendong, aku mandiin, ya?"

Jeno yang tadinya hendak memejamkan mata mendongak mendengar kalimat Mark.

"Nanti aku kamu terjang lagi di kamar mandi!"

"Enggak. Beneran bersih-bersih aja. Gak pake begituan lagi. Aku gak sampe hati mau nerjang kamu karena aku tau kamu udah capek banget. Lagian, malam ini udah cukup buat aku. Gimana?"

"Kamu gak capek emangnya? Udah seharian banyak berdiri, trus main sama aku, sekarang mau gendong sama mandiin aku."

"Aku gak akan pernah capek untuk segala hal yang berhubungan sama kamu. Soalnya kehadiran kamu di sisi aku itu selalu bikin energi aku gak ada habisnya."

Jeno tersenyum. Sudah tak kaget lagi dengan kata-kata manis sang suami.

"Gimana? Ya? Mau ya?"

"Ya udah deh."

Mark tersenyum puas. Ia lalu bangkit dari posisinya semula dan dengan hati-hati mengangkat tubuh sang suami.

"Ssshh..." desis Jeno saat Mark mengangkatnya.

"Sakit ya Sayang?"

"Perih. Sedikit."

"Maaf ya Sayang. Aku-"

Neighbour | MarkNo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang