Freyonia dibaringkan di kasur. Cyra meminta agar kedua saudara ini diinapkan disalah satu kamar kerajaan. Terlalu berbahaya jika rakyat biasa tahu bahwa ada tamu misterius seperti mereka datang ke desa mereka.
"Gantilah pakaian kalian berdua. Ini gaun tidurku dan Ruby. Semoga muat untuk kalian berdua." Kata Cyra dengan tersenyum. Shiloneea mengambilnya, balas tersenyum.
Cyra dan Ruby keluar dari kamar menyusul Alaric, Ramond, Keiser, Darian dan Enrique yang menunggu diluar. Mereka masih berdebat dengan apa yang terjadi.
"Ini sama saja memasukan musuh ke dalam rumahmu sendiri, Pegarian Agung!" Protes Ramond kepada Alaric.
Yang lain terdiam. Mereka semua tahu ini posisi yang sulit namun kedatangan Shiloneea tentu berarti sesuatu dan mereka tahu mereka harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Tapi hanya ini pilihannya, Ramond. Banyak hal mendesak yang harus kita cari dan tahu. Sihir Enrique yang melemah, medium cawan suci yang masih menghilang, retaknya berlian merah dan kedatangan mendadak Shiloneea. Lagian, aku tak merasakan energi negatif dari Shiloneea dan bahkan Freyonia ketika sudah berubah. Keiser, apa kau merasakan ada energi jahat di mereka berdua?" Ucap Cyra yang langsung bergabung dengan mereka.
"Leherku masih terasa sesak. Tapi aku setuju dengan Lady Cyra. Oh, kemana Louise? Menemani Neil mengobati Contessa?" Ruby menanggapi sambil menghampiri kekasihnya, ia mencari sosok kembarannya.
"Tidak tahu. Neil dan Contessa sedang berada di holotress, Lady Hela sedang mengobati Contessa, keadaannya lumayan parah mengingat kekuatannya tak sepertimu dan Lady Cyra. Dan Lady, iya akupun tak merasakan energi jahat dari mereka." Jawab Keiser.
Darian yang sedari tadi melihat lurus ke langit dan bintang dengan banyak hal yang ia pikirkan sekarang, menoleh ke arah Alaric. "Kau benar-benar tidak tahu siapa mereka? Shiloneea itu seperti sudah mengenalmu sejak lama. Bunga pragma ? apa kau benar-benar tidak tau?" Cecarnya.
Alaric terdiam. Teringat bayang-bayang ingatan yang beberapa saat lalu mengujam otaknya. "Aku.. aku tak tahu bagaimana harus kujelaskan namun aku pun masih tidak yakin dan aku benar-benar buntu memikirkan ini. Aku pun baru tahu kalung ini ternyata memiliki arti, tapi di sisi lain aku pun tak tahu apa artinya"
Alaric sangat bingung. Tak ada penjelasan yang bisa ia jelaskan.
"DIMANA KEDUA SIREN ITU? BERANI SEKALI MENGINJAKKAN KAKINYA DI DUNIA INI!"
Baru saja Darian ingin melontarkan pertanyaan lain, dari arah dalam istana Ayah Alaric dengan wajah yang sudah memerah didampingi sang Ratu, Sir Alesteir dan beberapa prajurit kerajaan berbondong-bondong mendobrak pintu kamar kerajaan itu. Nada mantan Raja itu benar-benar marah.
"A-ayah!" Alaric menahan ayahnya. Terlambat pintu sudah terbuka.
Shiloneea kaget dan langsung menutupi Freyonia yang tampak kaget dengan suara tak bersahabat itu.
Shiloneea membungkuk. Ia tetap menghormati.
"Aku lupa Raja dan Ratu terdahulu masih hidup. Ini jelas bukan waktu yang tepat, Frey." Bisik Shiloneea yang dibalas tak mengerti oleh Freyonia.
"APA YANG KAU LAKUKAN DI DUNIA KAMI!? Beraninya kalian kembali." Kata Sir Lionel marah.
Cyra dan Alaric melihat satu sama lain.
"A-ayah mengenal mereka?" Kata Alaric tak percaya.
Merasa bahwa dirinya mengatakan hal yang seharusnya tak anaknya dengar, Sir Lionel mematung. Lady Lionel memegang dada suaminya, meminta agar membiarkannya menjelaskan kepada anak mereka. Menelan ludah dan mengambil nafas dalam sebelum berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNREALM CHAMBER || Enhypen Fantasy [END]
FantasyNegri Aramoor ada dalam jarak jangka jutaan kilau cahaya dari multiverse. Negri yang dipenuhi oleh para makhluk-makhluk mistis dengan klan paling terkuat dimuka bumi ini sudah hidup mandiri jauh dari peradaban manusia. Dirajai oleh Klan pegasus, KLA...