#23- OBAT MAGIS KUNO

143 13 7
                                    

Enrique memegang medium cawan asli dengan senyum lebar. Koneksi antara keduanya kembali dengan sempurna. Berlian merah sudah diamankan ditempat yang tak akan bisa dijamah sembarangan.

"Apa setelah ini semua akan benar baik-baik saja?" Kata Enrique menatap medium cawan suci penuh haru.

Cyra memegang pundak Enrique ikut tersenyum mengangguk.

"Semua harus baik-baik saja mulai sekarang."

Enrique berbalik dan mencari seseorang diantara teman-temannya didepannya ini.

"Ramond kembali ke holotress setelah memastikan medium cawan suci kau letakkan di sunrealm chamber. Kau mencarinya bukan?" Kata Neil.

Senyum Enrique berubah. Matanya langsung sedih. Melihat itu Cyra menarik Enrique dalam pelukannya.

"Ia harus berduka. Dia berhak bersedih dan mengurung diri saat ini." Kata Cyra.

Ruby dan Contessa melihat Ramond yang masuk dengan keadaan gontai. Hanya tersenyum pahit melihat mereka dan berjalan menuju bilik kamarnya. Contessa menarik tangan Ramond.

"M-maafkan aku, Ramond." Contessa menangis.

Tangan Ramond mengepal. Ia memejamkan matanya sejenak mengeraskan rahangnya menahan airmata yang ingin keluar lagi. Ramond memegang tangan Contessa. Melihat wanita itu sejenak, melihat airmata yang mengalir di pipi temannya ini.

Ia memaksa tersenyum. Menepuk tangan Contessa yang masih menahan tangannya. Ia berbalik dan menggeleng.

"Rasa sedih dan tangis itu buruk untuk bayi, Tessa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa sedih dan tangis itu buruk untuk bayi, Tessa. Berhenti menangis atau aku bisa dipukuli Neil. ya?" Ramond menyeka airmata Contessa.

Bukannya reda tangisnya semakin kencang hingga Contessa menarik Ramond dalam pelukannya. Masih mengucap maaf.

Ramond tak keberatan sama sekali. Ia mengusap airmatanya sendiri yang tiba-tiba turun. Tersenyum tipis ke arah Ruby yang ingin mendekatinya juga berisyarat ia tak apa.

"Hmm.. jika Neil lihat mungkin aku akan menyusul ayahku sekarang. haha. Tenanglah, Tessa." Ramond membelai rambut Contessa yang mendengar itu Tessa langsung melepas pelukannya dan tetap muram.

Ramond memiringkan sedikit kepalanya, menilik wajah Contessa yang menunduk dalam isak kecil. Ia membelai dan menyeka airmata di pipi temannya itu lagi.

"Aku pasti bersedih. Aku akan bersedih dengan jangka waktu yang lama. Mungkin, tak ada yang tahu. Tapi, jangan salahkan dirimu atau aku juga akan merasa bersalah menangis diatas rasa bersalahmu, Tessa. Aku tak marah padamu. Sungguh." Ramond mencoba menenangkan Tessa.

Ramond menengok ke arah Ruby.Meminta Ruby agar membawa Contessa istirahat. Ruby segera menarik Contessa saat Ramond akhirnya bisa keluar dari holotress memutuskan untuk pergi ke rumah agar ia punya waktu untuk berkabung sendirian. Ia tak mau ada yang tahu bahwa ia bisa selemah ini.

SUNREALM CHAMBER || Enhypen Fantasy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang