#14 - KEPUTUSAN YANG SALAH?

168 16 8
                                    


Sudah seminggu semenjak upacara berlangsung. Negri Aramoor terlihat baik-baik saja. Terlihat sibuk seperti biasanya. Malam dan hari terasa biasa untuk rakyat Aramoor.

Sedangkan yang mengetahui fenomena magis dan seluruh kejadian hilangnya medium cawan suci yang asli masih meninggalkan tanda tanya besar. Dimana medium ini berada. Kesulitan di darkwshisper sudah mereka lalui, namun bukanlah jawaban atas apa yang mereka cari selama ini. Sudah ada korban karena masalah ini. Cyra adalah yang pertama. Dikamar yang besar ini ia masih terbaring, luka sisik nya makin menyebar. Sihir Enrique sempat mampu menyembuhkan semua luka itu sebelum sehari setelahnya muncul kembali. Luka sisik itu seperti menemukan inangnya sendiri, sulit hilang walau dengan magis dari whitzard the seventh andromeda yang terkenal tak lekang itu.

Darian sedang berada disamping Cyra, disamping seseorang yang sudah bisa ia sebut kekasih dengan terang-terangan setelah obrolan panjang dengan Alaric beberapa waktu lalu.

"Cyra tak akan menguras energinya menerima sinyal bahayamu jika kau bukan orang yang penting. Ini mungkin sulit bagiku, tapi berjanjilah jaga kakakku dengan nayawamu sekalipun atau aku bisa mengeksikusimu sebagai teman dan rajamu, Darian. Ucapanku tak main-main, hati kakakku bahkan lebih lembut dari butiran salju yang turun dari sayap-sayapnya." Pernyataan setujunya Alaric dengan hubungan keduanya.

Dan sejak itu dengan bebas Darian bisa menemani Cyra, begitupun Cyra yang akan sangat tenang jika ada Darian di sisinya. Mereka berdua sedang mengobrol saat Contessa dan Neil masuk membawakan racikan obat untuk luka Cyra. Dibelakang mereka Enrique mengikuti. Baru saja Enrique menyelesaikan ritual paginya di sunrealm chamber, merapal mantra pelindung untuk Aramoor, memperkuat magisnya.

Contessa menaiki kasur Cyra, duduk disebelahnya sambil merapal mantra didalam racikannya sendiri sebelum ia balur ke luka-luka bersisik Cyra. "Sana a maledictione." Racikan itu ia balurkan dengan tangannya.Cyra memegang tangan Darian erat, sedikit perih dan gatal ia rasakan. Luka-lukanya tak boleh ia garuk.

"A-aw!" Cyra merasakan nyeri tiba-tiba saat Ramond masuk untuk menjenguk dirinya dan menghampiri Enrique karena mereka berdua ada janji latihan kekuatan bersama.

Mendengar lirihan Cyra, tiba-tiba mata Enrique memancarkan aura merah keungunan tepat tertuju pada Contessa, ia membalik punggung tangannya seperti memegang bola dan aura marah keluar dari tubuhnya. Tak ada yang sadar sampai tiba-tiba Contessa merasa tubuhnya kaku dan seakan ada yang menguras nafasnya sendiri. Contessa menumpukkan kedua tanganya diatas kasur, urat lehernya terlihat hingga wajahnya memerah. Ia kehabisan nafas.

Tatapan Enrique yang tak biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan Enrique yang tak biasa.

"Peri tidak becus. jika tidak bisa beradaptasi menjadi peri kelas atas setidaknya kau harus becus dengan sihirmu" Kata-kata meyakitkan itu terdengar disela-sela sihirnyasendiri.

Ramond yang pertama kali melihat disusul yang lainnya. Neil langsung menghampiri Contessa diatas kasur Cyra, menyadarkan saudara tirinya itu bersamaan dengan Ramond yang menghampiri Enrique mencoba menghentikkan apapun yang Enrique lakukan dan Darian turut serta berdiri melindungi Cyra dari apapun yang sedang terjadi diruangan ini.

SUNREALM CHAMBER || Enhypen Fantasy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang