#22 - ALASAN

206 24 14
                                    

Ramond mematung. Apa maksud perkataan Contessa. Seluruh atensi tertuju pada Sir Romand, ayah Ramond.

"Menuduh sembarangan bisa berakibat buruk, Tessa. BAWA NOBU KESINI!" Ucap Alaric tanpa ditoleh oleh Contessa dan memerintahkan prajurit didekat sana.

Desir jantung Tessa masih berdesir namun ia sangat yakin dengan perkataannya sendiri.

"Yang mulia pikir aku berbicara tanpa alasan? Lihat ini.." Ia menunjuk ke isi suratnya, ada bekas sesuatu disana yang ditunjuk oleh Contessa, Nobu dibawa paksa oleh kedua prajurit dengan wajah bingung dan sedetik kemudian terbelalak saat melihat Contessa berada ditengah ruangan sambil memegang sebuah surat.

"...Aroma yang kuat memang minyak aroma Nobu. Namun disurat ini ada 1 aroma yang lebih ringan dan mahal. Aku yakin Nobu sengaja memberi jejak disini, ia tentu tak mau terlibat sendirian. Jika memang tak percaya..." Contessa menatap Ramond yang masih tak bisa berkutik, Ramond menatap balik dengan wajah yang masih tak percaya Contessa, "...Kau sangat mengangungkan ayahmu, Ramond. Hingga sampai minyak aroma saja kau menirunya, hirup surat ini, jika aku salah, kau sendiri bisa memenggal kepalaku dengan tanganmu."

Meski bibirnya bergetar, Contessa yakin dan mengangguk ke arah Ramond.

Ramond melangkahkan kakinya ragu. Gemetar tangannya terlihat. Kejadian apa ini? Benaknya masih tak ingin percaya, benaknya ingin sekali memenggal kepala Contessa saat ini juga, ayah tersayangnya tak mungkin seperti ini.

Ragu Ramond meraih surat yang Contessa pegang, ia melihat sekitar dan terakhir menatap Alaric -rajanya- yang mengangguk menyetujui permintaan Contessa.

Ramond menghirup surat ditangannya. Baru mau memfokuskan kembali indra penciumannya, surat itu direbut.

"Kurang ajar! Nobu, kau! kuberi perhitu..." Sir Romand mengambil paksa surat dari tangan anaknya dan berjalan menuju Nobu saat dengan amarah Alaric berteriak.

"PENGAWAL!"

Dengan sigap kedua pengawal yag tadi menyekap Contessa bergantian menyekap Sir Romand dan memborgol kedua tangan ayah dari Ramond dengan borgol magis.

Dan hanya butuh gerakan ini hingga Ramond sadar bahwa benar yang mengawali semua petaka ini adalah ayahnya sendiri. Hampir merinding seluruh tubuh Ramond dan sudah bertumpuk airmata di pelupuknya sendiri. Ia tak mau mempercayai ini namun gerakan ayahnya barusan lebih meyakinkan dirinya. Ia menggeleng, tak percaya namun ia tahu inilah faktanya.

"A-ayah...jahat."

Lalu dengan kekuatan penuh Ramond berubah menjadi griffin dan terbang entah kemana. Sang ayah ingin mengejar namun borgol magis telah menyakiti pergelangan tangannya dan tentu kriminal negri tak bisa pergi kemana-mana selain ke penjara.

Desas dan desus pun terdengar riuh setelah Raja Alaric membubarkan perkumpulan ini. Neil dan Lady Orion langsung berlari ke arah Contessa. Memeluk Contessa erat. Membantu Contessa berdiri.

"Tessa, ma-maa.."

"JANGAN KAU SENTUH TUBUH TESSA DENGAN JARIMU ITU, BODOH!" Neil marah dengan Louise yang berusaha menggapai pundak Tessa. Neil melihat Alaric sinis.

Contessa ikut kecewa dengan Louise, Yang ia anggap teman bahkan seseorang yang menjadi tempat curhatnya saat ia memendam rasa untuk Neil malah menuduhkan hal yang sangat diluar akal ke arah dirinya beberapa saat lalu.

Contessa ikut kecewa dengan Louise, Yang ia anggap teman bahkan seseorang yang menjadi tempat curhatnya saat ia memendam rasa untuk Neil malah menuduhkan hal yang sangat diluar akal ke arah dirinya beberapa saat lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUNREALM CHAMBER || Enhypen Fantasy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang