SUNREALM CHAMBER || Enhypen Fantasy [END]

#5 - MENCARI JALAN

Tak butuh waktu lama hingga Sang Pegarian Agung menitahkan apa yang pangerannya minta. Ia sudah mempercayakan Alaric sehingga ia hanya datang untuk memastikan bahwa seluruh bluewolf sudah datang ke klinik Heazard. Ia harus berkumpul dengan para petinggi membicarakan wabah penyakit yang tiba-tiba muncul ini.

"Demi Selen, Louise! aku benar-benar mengkhawtirkanmu, kau tidak apa? Kenapa sampai bisa cakarmu keluar? Kau panik?" Ruby datang dan langsung memeluk kembarannya itu erat. Louise membalas pelukan itu, kejadian tadi mungkin takkan ia alami jika ada Ruby disekitarnya. Jika Luoise adalah pedang maka Ruby adalah perisainya.

Seluruh klan bluewolf dengan kekuatan dan kesehatan yang masih baik berkumpul ditengah-tengah tenda-tenda karantina. Lady Hela menjelaskan mungkin penyebab Carlos pingsan adalah cakaran dari bluwolf yang terlalu tajam. Ia meminta pada para bluwolf didepannya agar melakukan hal yang sama seperti Luoise. Ia mengambil kesimpulan bahwa racun yang ada di cakar serigala biru bisa menentralisir racun yang ada dipenyakit anak-anak ini.

"Tak lebih dari satu setengah senti. Hanya itu yang anak-anak ini butuhkan hingga racun kalian masuk ke dalam tubuh mereka. Dan kumohon lakukan dengan hati-hati. Aku berterimakasih kepada Klan Bluwolf karena bersedia melakukan hal ini" Lady Hela , penyihir penyembuh berhati lembut itu tulus mengucapkannya.

Ruby memegang kedua tangan Lady Hela meyakinkan, "Untuk anak-anak ini, kami rela menghabiskan seluruh tenaga kami. jangan khawatir,Lady Hela". Sang calon ratu dari klan ini sudah bertitah, tak akan ada yang bisa menolak.

Semenit berlalu dan semua serigala biru ini sudah menyebar di tenda-tenda Karantina. Anak-anak pun sudah tau apa yang para dewasa ini akan lakukan. Suara riuh pun terdengar.

"Ibu! Aku takut!" . "Apa benar akan sakit?" . "Ayah, aku tidak mau pingsan, Huwaa!" . "Hitung sampai tiga agar aku siap!" . "Aku ingin sambil memakan manisan, itu akan mengurangi sakitku" . "Cakarmu bukannya mematikan?" . Dan banyak suara-suara bahkan tangisan yang terdengar dari anak-anak ini. para perawat dan guru membantu Klan bluwolf yang akan menusuk anak-anak ini dengan cakar mereka. Dengan hati-hati para serigala biru pun memulai aksi masing-masing.

Para serigala akan mengisi tenaga mereka kembali dengan makan atau menunggu malam agar energi mereka penuh. Anak-anak disini benar-benar banyak dan tak semua serigala biru memiliki kekuatan dan cakar kuat yang sama. Ruby sebagai calon Ratu klan bahkan sudah dua kali tiba-tiba merasa pusing. Racun yang mereka campurkan dengan anak-anak ini seperti memberikan efek pusing untuk para Bluwolf.

Hari sudah berganti bahkan senja sudah menemani. Semalam pun prajurit dari Ash Phoenix dan Griff -lah yang bergantian berjaga disetiap sudut negri Aramoor menggantikan tugas klan bluwolf sebagai penjaga malam.

Tenda Karantina benar-benar ramai bahkan jumlah Bluwolf  yang bisa menyembuhkan anak-anak ini lebih sedikit. Separah itu.

Ini jam setelah makan malam. Para bluwolf yang sudah makan kembali mengobati anak-anak yang belum mereka suntik memakai cakar mereka.

"AAARRGHHH!!!" Tiba-tiba terdengar teriakan dari salah satu bluwolf . Semua tertuju pada asal suara. Itu Salah satu bluwolf yang ngeri melihat cakarnya sendiri. Ia baru saja menyuntikkan racunnya pada seorang anak sebelum kukunya tiba-tiba melepuh dan bernanah. Ia menatap cakarnya sendiri nanar dan takut setengah mati. Anak yang ia tolong pun berteriak dan menangis karena terkejut. Tak hanya satu, namun teriakan lain bersambung. Sudah lebih dari lime belas bluwolf mengalami hal yang sama.

Lady Hela menghampiri mereka. Tak percaya dengan apa yang dilihat.

"Jadi menurut prediksimu cakarnya melepuh bahkan bernanah karena racun yang bercampur terlalu banyak? Demi Selen! kenapa kau tak peringatkan kami sejak awal, Lady Hela! Aku tak mau ini menyakiti mereka!" Louise emosi.