Nadien tak pernah menyangka bisa jatuh hati pada musuhnya. Laki-laki yang selalu membuatnya berteriak hingga sakit kepala. Laki-laki yang sepertinya akan gatal-gatal jika sehari saja tak mengganggunya.
Tetapi, apa jadinya jika hanya dia sendiri ya...
Kepala Nadien hanya menoleh ke arah Satria, ia tak menatap Wirya sama sekali. Laki-laki itu yang bersikeras tak ingin pergi, jadi jangan salahkan Nadien jika ia lebih memilih berbicara pada Satria.
"Lu temen Nadien?" entah mengapa tiba-tiba Wirya bertanya ke Satria
Satria menoleh "Ya, salam kenal ya Bang" Satria mengulurkan tangan "Satria"
Tak langsung menjawab tangan Satria, sebelah alis Wirya naik
"Oh, gua tahu nama lu. Siapa sih yang gak tahu, di kampus lu lumayan terkenal. Sama Nadien juga" lanjut Satria sambil menurunkan tangannya lagi karena Wirya tak menanggapinya
"Junior?" tanya Wirya
Satria mengangguk "Setahun di bawah Nadien"
"Kok bisa?" entah mengapa Wirya terus bertanya pada Satria
Bukannya menjawab Wirya, Satria justru menatap Nadien "Kok bisa ya Nad? lupa gua, kayaknya pas lu pingsan abis bimbingan gak sih?"
"Pingsan? Kapan?" Wirya ikut menatap Nadien
"Jangan di inget, malu nya masih berasa ampe sekarang, sial" Nadien berucap sambil mengibaskan tangannya ke arah Satria
"Ya gitu deh pokoknya bang, kayaknya sih udah jodoh aja gua sama Nadien"
Mendengar ucapan Satria, Nadien spontang mengarahkan kakinya ke lengan temannya itu "sembarangan"
"Lu balik aja, biar gua yang jaga" ucap Wirya
Nadien menoleh cepat "Lu aja yang balik!" protesnya, Ia berusaha sekeras mungkin tak berhubungan dengan Wirya lagi dan laki-laki itu justru ingin menemani dirinya?
"Santai aja bang, gua udah izin. Sekalian, nanggung. Lagian Nadien kalo lagi kambuh asam lambung nya gini cuma sembuh kalo ngeliat gua"
Lagi, Nadien menendang Satria "Beneran sembarangan banget mulut lu"
"Oh ya? kayaknya sekarang udah enggak, biar gua yang urus semuanya. lu balik aja, gua mau ngobrol sama Nadien juga, banyak, panjang" Penuh penekanan dari setiap kata yang keluar dari mulut Wirya membuat Nadien menatap laki-laki itu.
Apaan sih?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"gapapa bang, ngobrol aja. Gua maen game disini. Lagian Nadien tuh kalo gak ada gua--"
kali ini Nadien menutup mulut Satria cepat "Lu tutup mulut aja deh Sat, makin gak bener omongan lu"
Satria tertawa sambil mengeluarkan posel dan mulai membuka salah satu aplikasi game di ponselnya.
"Kenapa gak ngasih tahu gua lu pindah ke apart?" Mengabaikan keberadaan Satria, Wirya benar-benar mengajak Nadien mengobrol