Part 21

800 119 8
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN
HAPPY READING

"Lu diem diem aja di apart gapapa kan?" Tanya Satria seraya menaruh satu gelas es matcha latte di hadapan Nadien

Nadien mengangguk bersamaan dengan Satria yang duduk dihadapannya "emang lagi pengen di apart aja kemaren"

"Tumben, telepon gua gak di jawab kenapa? Tidur seharian?"

Kepala Nadien mencari alasan yang masuk akal, karena ia tak mungkin mengatakan ada Wirya di apartemennya kemarin.
"Lagi pengen beberes, lu kalo udah nelpon suka ngajak keluar, entar ending nya gua gak jadi beberes"

Satria mengangguk mengerti

Sudah tahu Satria adalah pemilik cafe, Nadien jadi tak pernah mengusir laki-laki itu untuk kembali bekerja, beberapa hari kebelakang bahkan ia membiarkan Satria menemaninya minum.

"Abis sidang, ikut gua jalan mau?" Tanya Satria

"Kemana?"

"Pantai, pp aja. Gua yang nyetir"

Menimbang sebentar, Nadien pikir tak ada salahnya ia berlibur sehari setelah sidang, ia pun mengangguk "boleh"

"Nanti gua izin Kak Jetta juga"

"Santai aja" Nadien tertawa kecil

"Takut dia khawatir adeknya di ajak maen jauh"

Tawa Nadien semakin keras "lu anggep gua bocah atau gimana sih Sat? Santai aja. Yang ada gua disuruh jagain lu sama Kak Jetta"

"Jangan bahas umur, itu cuma angka. Lagian beda setaun doang. Gua bisa jagain lu kok" tubuh Satria menegak dan menatap Nadien mantap

"Keren banget lu dah, percaya aja gua" Nadien melanjutkan meminum matcha latte nya, sesekali berbicara hal receh dengan Satria.

Hingga tanpa sadar Matcha latte nya sudah habis. "Udah abis deh"

"Mau lagi?"

"Gak usah. Gua mau balik aja" Nadien bersiap berdiri, namun tangannya di tahan oleh Satria, membuatnya kembali duduk.

Satria tak melepas tangannya sambil menatap Nadien "Nad, gua masih usaha loh"

Alis Nadien naik, menanyakan maksud dari ucapan Satria.

"Buat bikin lu suka sama gua" lanjut Satri

Here we go again

Menghela nafas, Nadien memegang tangan satria, "Sat, we're good as friends. Selain gua gak punya perasaan yang sama kayak lu, gua juga gak mau pertemanan ini selesai gitu aja"

"I think we will be good as couple as well"

Nadien melepaskan tangannya "No, gua bisa kehilangan lu kapan aja kalo lu maksa suka sama gua dan kita pacaran"

"Gua gak akan ninggalin lu Nad"

"Gua yang bisa Sat. Gua ada pengalaman hal serupa, walau lebih kompleks. Gua bisa ninggalin lu kapan aja Sat, karena mungkin dengan itu bisa ngilangin perasaan lu"

Mata Satria melebar "Itu too much"

"I know. But it works. So, lu tetep mau suka sama gua?"

"Nad"

"Lu itu udah jadi temen terbaik gua Sat. Gua sendiri yang gak mau hubungan pertemanan ini jadi canggung apalagi selesai. Jadi, bisa enggak ini terakhir kali lu ngomongin tentang perasaan lu itu?"

Satria tak menjawab, hanya menatap Nadien sendu.

Nadien berdiri "Gua gak bisa suka sama lu lebih dari temen Sat"

Enemy CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang