Nadien tak pernah menyangka bisa jatuh hati pada musuhnya. Laki-laki yang selalu membuatnya berteriak hingga sakit kepala. Laki-laki yang sepertinya akan gatal-gatal jika sehari saja tak mengganggunya.
Tetapi, apa jadinya jika hanya dia sendiri ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cewe nya? Emang Wirya udah balikan?" Tanya Viggo
"Hah?" Nadien menaikan kedua alisnya
"Ke sotoy an darimana itu?" Suara Wirya membuat Nadien dan Viggo menoleh cepat.
"Gua ke toilet dulu" bisik Viggo pada Nadien yang detik berikutnya laki-laki itu langsung berlari pergi
Anjir lah Kak Viggo!
Nadien tak tahu harus apa, akhirnya ia berdiri, padahal ia tak tahu bisa pergi kemana? ini rumah keluarga Aksaradhika. "Gua, mau ke toilet" ucap Nadien asal dan agak terbata
Saat Nadien melangkah untuk menjauh, lengannya di tahan oleh Wirya dengan cepat.
"Gua tanya ke sotoy an dari mana tadi?" tanya Wirya dengan tatapan yang serius
Sebenarnya Nadien tak tahu jika wanita itu mantan kekasih Wirya, ia baru saja menyadari itu tadi ketika mendengar tanggapan Viggo. Tetapi, mantan pun bisa kembali bersama bukan? Seperti apa yang ditanyakan Viggo.
"Gua cuma ngasal, Kak Viggo tadi bercandanya keterlaluan" lagi, Nadien berucap asal, ia tak tahu harus mengatakan apa karena khawatir Wirya bisa membaca ekspresi Nadien dan menyimpulkan perasaan Nadien untuknya.
"Ngejagain lu tuh bukan bercandaan sih kayaknya. Lu punya pemikiran cewek gua bakal ngelabrak lu tuh darimana? cewek yang mana yang lu maksud?" Masih memegang lengan Nadien, Wirya terlihat serius tak bercanda sama sekali dengan semua ucapannya
Akhirnya Nadien menghela nafas dan menarik lengannya "Emang lu punya berapa cewek?"
"Loh, yang lu maksud cewek itu siapa?" Wirya balik bertanya
"Udahlah, lupain aja Wir. Gua asal ngomong" Nadien mengibaskan tangannya, mencoba lari dari obrolan yang sangat berbahaya.
Wirya gak boleh tahu gua suka sama dia!
"Gua gak lagi pacaran sama siapapun, cewek yang deket sama gua ya Bunda, Kak Jetta sama lu"
"jangan bohong!" Sial! Nadien kelepasan. Ia spontan memprotes ucapan Wirya karena ia tahu betul ada seorang wanita lain yang sangat dekat dengan Wirya.
Wirya bukannya menjawab namun justru mendekat pada Nadien, jarak mereka kurang dari satu langkah sekarang, membuat Nadien tanpa sadar menahan nafasnya.
"maksud lu Lusi?" Dengan mata yang menatap lurus ke mata Nadien, Wirya benar-benar membuat Nadien tak bisa bernafas.
"Dari tanggepan lu sekarang, kayak nya iya" lanjtu Wirya
Dengan cepat Nadien mendorong tubuh Wirya menjauh, ia perlu bernafas lagi. "Gak tau, gua gak kenal"