Part 16

754 116 3
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

HAPPY READING

Nadien merenggangkan tangannya, lalu meraih matcha latte di atas meja, menyesapnya hingga tak menyisakan satu tetes pun di dalam gelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadien merenggangkan tangannya, lalu meraih matcha latte di atas meja, menyesapnya hingga tak menyisakan satu tetes pun di dalam gelas. 

Baru saja Nadien selesai menulis hasil penelitiannya, memindahkan ke word, ia hanya butuh sedikit merapihkannya nanti di apartemen. Ia merasa lebih bersemangat saat ingat setelah bab ini selesai, ia akan segera menyelesaikan kuliahnya. 

"Bonus nih" satu cup es kopi di taruh Satria di atas meja Nadien

"Lu ngasih bonus mulu nanti tekor" 

"Gapapa" Satria duduk di hadapan Nadien "Udah beres?" 

"Udah" Angguk Nadien seraya menutup laptopnya "Lu gimana? udah beres belom?" 

"Dikit lagi" 

Nadien memasukan laptopnya ke dalam tas, kemudian meraih  cup berisi es kopi yang tadi Satria berikan "Kerjain cepet, kita wisuda bareng" ucapnya mencoba menyemangati Satria

"Kalo bareng kita foto berdua ya Nad?" 

"Pasti dong" Nadien tersenyum mengangguk semangat

"Kali kan keterusn" 

Sebelah alis Nadien naik, "Keterusan apa?" 

"Keterusan sampe foto di pelaminan" Satria tertawa di akhir kalimat, namun Nadien tak bisa ikut tertawa, gaya bercandaan Satria mulai berubah. 

Nadien beranjak dari kursinya, meraih es kopi pemberian Satria tadi "Oke, sampe disini aja ngobrolnya, lu mulai ngaco" 

"Oke oke sorry sorry, duduk lagi dong, temenin gua ngobrol bentar" Satria meraih satu tangan Nadien

"Gak usah melenceng kesana ya? gua gak mau kita jadi canggung obrolannya Sat" ucap Nadien

Kali ini Satria mengangguk "Iya iya, maaf. Ayo duduk" 

Kembali duduk, Nadien menaruh kembali laptop dan kopi nya. Ia memutuskan menyesap kopi pemberian Satria agar pikirannya lebih tenang dan mereka pun berbincang seperti biasa tanpa menyinggung tentang perasaan Satria pada Nadien. 

***novurieen***

Saat ini Wirya berada di Semarang, untuk melakukan meeting tahunan dengan kantor cabang menggantikan Viggo yang enggan pergi dengan alasan Jetta sedang hamil. Belum lagi ditambah dengan janji Wirya sebelumnya, Viggo benar-benar memaksanya pergi.

Sore hari di kamar hotel selesai meeting, Wirya merebahkan tubuhnya, ia teringat Nadien. Gadis itu sama sekali tak menghubunginya, bahkan saat berpamitanmu Nadien hanya membalas dengan 'oke' .

Meraih ponselnya yang tergeletak di ranjang tak jauh dari tubuhnya, Wirya pun mengirimkan pesan ke Nadien.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enemy CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang