This is Original Story by NOVURIEEN
HAPPY READING
"Aman?" Viggo masuk ke dalam ruangan Wirya lalu berjalan mendekatinya
Wirya menggeser laptop dihadapannya, "Lumayan"
"Besok ada meeting di di luar kota, gak lupa sama janji lu kan?" Viggo duduk di hadapan Wirya, melipat tangannya di dada, kemudian menatap Wirya seraya menaikan kedua alisnya sekali.
Mendengar ucapan Viggo, Wirya menghela nafas "Langsung besok banget? males banget harus ke luar kota segala"
"Loh perjanjiannya kan begitu, atau balikin sini kunci apart gua" Viggo mengulurkan satu tangan
"Iya iya iya, urusan gua belom beres, gak akan pindah gua" Wirya merenggangkan dasinya
Viggo kembali menyandarkan punggung "Nadien gak mau nerima lu?"
"Belom! bukan enggak"
"Di tolak jadinya?"
"Enggak! gua bilang kan belom" elak Wirya, sambil menatap kesal kakak nya itu.
Tawa Viggo langsung lepas dan itu membuat Wirya semakin kesal. Kakaknya itu suka sekali menggoda dirinya, apalagi soal percintaan, sejak dulu tak pernah sekali pun Viggo mendukung tanpa menggoda Wirya.
Membiarkan Viggo tertawa puas, beberapa detik kemudian Viggo berhenti lalu menatap serius Wirya "Lu sih plin plan, segala ngurusin Lusi dulu. tapi by the way, Lusi gimana? hari ini gak liat dia kayaknya gua"
"Gak tau, gak ngehubungin gua juga beberapa hari. Marah kali" jawab Wirya tak bersemangat, walau merasa bersalah, tapi membahas Lusi membuatnya semakin kesal.
"Minta maaf yang bener, lu lumayan sering ketemu dia kan kamaren-kemaren, mungkin udah ngarep balikan"
"Satu satu deh Bang, Nadien aja baru setengah jalan istilahnya ini"
Lagi, Viggo tertawa "Duh, kok lu jadi bego banget sih soal ginian"
Mata Wirya menyipit "Lu kalo gak mau bantu gak usah ngeledek gua deh"
Kali ini Viggo branjak dari kursinya, "Gak mau sih gua, lu yang cari gara-gara sebelumnya, selesain sendiri. Gua udah kasih tempat tinggal tuh depan-depanan sama Nadien, kalo lu gak bisa dapetin dia sih kebangetan"
"Lu juga ngusir gua ke luar kota kalo lu lupa" Wirya mendangak menatap Viggo
Tawa Viggo lepas lagi, "Duh capek ketawa gua, udah lu urus sendiri"
Akhirnya Viggo pergi begitu saja dan Wirya hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia tak mungkin mengharapkan Viggo membantunya lebih dari memberikan unit apartemen, lagi pula, memangnya apa yang bisa dibantu oleh Viggo? Nadien sendiri yang belum ingin menjalin hubungan.
***novurieen***
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Crush
RomantizmNadien tak pernah menyangka bisa jatuh hati pada musuhnya. Laki-laki yang selalu membuatnya berteriak hingga sakit kepala. Laki-laki yang sepertinya akan gatal-gatal jika sehari saja tak mengganggunya. Tetapi, apa jadinya jika hanya dia sendiri ya...