"HMM gimana perasaan ayang setelah jadian?" Tanya Teo sambil tersenyum.
"A-ayang?" Tanya Cindy sedikit terkejut.
"Hahaha ngak suka yah kalau gua panggil begitu, kalau gitu babe? honey? my love? my sweety? my heart?" Tanya Teo sambil cengegesan.
"Uhukk uhuk" Tiba-tiba Cindy terbatuk-batuk dibuatnya.
"Oh babe, ini minumnya" sambil memberikan minuman kepada Cindy. Cindy pun meminumnya.
"Thanks Teo"
"Iya sama-sama"
"Eh? Btw ini air dari mana? Sejak kapan bawanya" tanya Cindy kembali heran.
"Yah ku bawain, ini juga ada stok cemilan di tas gua, lu kan suka ngemil" jawab Teo sambil tersenyum manis.
"Thanks" sambil mencium pipi Teo.
"Lagi? Lu curang" protes Teo karena tiba-tiba dicium oleh Cindy.
"Eh? Ngak suka yah? Maaf" jawab Cindy dengan penuh penyesalan.
"Ngak kok, gua suka, tapi lu curang, masa hanya lu yang boleh cium gua, udah 2 kali malah, mana cuman ciuman pipi, gua bukan bocil lagi" protes Teo.
"Kalau gitu, mau cium di dahi?" Tanya Cindy menawarkan.
"Dahi? Itu juga termasuk Ciuman bocah kali, gua mau lebih dari itu" jawab Teo menegaskan.
"Ngak boleh, kita nikah dulu aja yah, gua ngak bisa kalau lebih dari ini" tegas Cindy.
"Besok gua lamar, lu harus terima, karena ini lu yang minta" jawab Teo tak kalah tegasnya.
"Yah kalau besok mah terlalu cepat Teo, lu yakin mau nikahin gua? Yakin gak bakalan nyesel? Lu kan bisa dapat yang lebih dari gua" tutur Cindy.
"Yakin dong, kalau gua gak yakin gua ngak bakalan mau lamar lu, lu sendiri kenapa mau nikah sama gua?"
"Gua ngak bilang gitu kok."
"Tadi padahal lu bilang gitu loh Cin" protes Teo ngambek.
"Iya...., gua mau nikah sama lu, tapi setelah lulus kuliah aja, ini kita baru menuju semester 2 loh, masih ada 6 semester lagi, gimana kalau kita hilang fokus?"
"Lagi 3 tahun dong baru kita nikah, lagian kalau soal fokus gua percaya diri, pasti bisa meski harus kuliah dibarengi nikah."
"Tapi gua ngak bisa, susah Teo."
"Yaudah deh, gua rela nunggu, tapi lu jangan mancing-mancing juga dong, gua juga cowok Cindy, gua bisa berbuat apa aja sama lu, tapi hanya karena gua hargain permintaan lu, gua rela tahan itu semua, mulai sekarang jangan interaksi lebih dari pegangan tangan yah."
"I-iya maaf" jawab Cindy penuh penyesalan.
"Iya, iman gua ngak sekuat itu untuk berhadapan dengan orang yang paling gua sayangi, jadi jangan mancing-mancing yah babe" sambil mengelus rambut Cindy dengan lembut.
"Hmm iya, makasih dan maaf juga."
"Hahaha iya sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [TERBIT]
RomanceHarapan-harapan itu kian menghampiri dari waktu ke waktu. Jika dibiarkan terlalu lama akan menyakiti diri sendiri. Itulah akibat dari hubungan bernama Friendzone yang entah akan menemukan ujungnya atau tidak. ...