DITENGAH-TENGAH pertengkaran itu tiba-tiba teman kelas mereka yang lain mengatakan sesuatu, dia adalah Tika teman kelas sekaligus teman kelompok dari Cindy pada praktikum Fisika Dasar Satu. Dimana di semester satu mata kuliah praktikum untuk jurusan Pendidikan Fisika di kampus itu, terdiri dari mata kuliah Fisika Dasar Satu dan Kimia Dasar. Kedua mata kuliah itu memiliki kelompoknya masing-masing.
"Guys yang praktikannya kak Akbar disuruh kumpul depan laboraturium untuk Acc laporan Fisika Dasar Satu," tutur Tika memberi pengumuman, adapun praktikan adalah orang yang melakukan praktikum, sedangkan yang membimbing jalannya praktikum disebut dengan istilah asisten laboraturium atau asisten lab, tiap kelompok memiliki asisten lab yang berbeda.
Mereka segera mengemas laporan masing-masing agar segera melakukan asistensi kepada asistennya Akbar.
Adapun anggota kelompok mereka terdiri dari Tika, Cindy, Nurul, dan Teo. Seluruh anggota kelompok harus lengkap ketika ingin memeriksa laporan. Sehingga mereka mengecek kehadiran masing-masing, Tika, Nurul, dan Cindy ada di dalam kelas, sedangka Teo entah kemana. Mereka pun menanyakan keberadaan Teo. April lalu menjawab bahwa Teo sedang ke kantin. Dengan buru-buru April menelepon Teo, tetapi tepat sebelum April menelepon Teo, Teo pun menampakkan wujudnya.
April dengan sigap mengambil semua sogokannya, lalu memberitahu Teo bahwa kelompoknya akan melakukan pemeriksaan laporan.
Seluruh praktikan Akbar segera meninggalkan ruangan, sedangkan di kelas hanya menyisakan April, Dimas, dan doinya yang bernama Olivia Felicia.
Olivia Felicia adalah gadis pendiam dan imut. Dia juga memiliki suara yang sangat lembut. Sosoknya sangat berkebalikan dengan Cindy.
🥀
Seluruh praktikan Akbar berjalan sambil memeriksa kelengkapan laporan mereka, namun tiba-tiba Cindy menyadari telah kehilangan sesuatu.
"Guys, ternyata laporan gue masih kurang selembar, kayaknya tercecer deh, gimana nih? Jadi nggak lengkap," panik Cindy.
"Aduh kalau cuman selembar kayaknya nggak apa-apa deh, kak Akbar kan baik orangnya, palingan sebagai hukumannya laporan lo nggak bakalan di Acc dan nggak bisa ikut praktikum judul selanjutnya," ejek Teo semakin menakut-nakuti Cindy.
"Ahh Teo nyebelin..." ucap Cindy jengkel, lalu Cindy berlari menuju kelas dan mencari keberadaan selembar laporannya yang hilang itu, dia harus menemukannya sebelum terlambat, karena jika bertemu dengan asisten lab, mereka tidak boleh terlambat sedetik pun, atau taruhannya mereka nggak bisa memeriksa laporannya dan berakibat kepada praktikum selanjutnya yang hanya bisa dilakukan lewat mimpi.
Selain itu dalam hal menulis laporan selembar saja butuh fokus yang super tinggi, mereka harus menulisnya dengan sangat rapih tanpa tipx dan harus benar dari segi isi maupun penulisan laporan, hingga tentunya jika menulis akan lebih lama dibandingkan dengan mencari laporan yang hilang. Selain itu, asisten lab sangatlah teliti sehingga satu lembar saja yang hilang maka tamat sudalah riwayatnya, itulah alasan mengapa Cindy lebih memilih mencari laporannya yang hilang.
🥀
Disisi lain di kelas itu Dimas dan Olivia sedang mengobrol mengenai laporan yang harus di Acc juga seperti kelompok Cindy dan kawan-kawan, kebetulan mereka satu kelompok dan tentunya asistennya juga sama.
"Dimas, kelompok kita kapan bimbingan ke asisten?" tanya Olivia.
"Entahlah, kita tunggu info selanjutnya aja, karena belum ada info apapun soalnya sampai sekarang," ucap Dimas.
Tak lama mereka mengobrol Cindy pun datang sambil berlari ke kelas, terlihat Cindy sedang mencari sesuatu, memeriksa mejanya dengan teliti sampai akhirnya dia pun menemukan selembar laporannya yang hilang.
"Akhirnya ketemu," seru Cindy.
Dengan penasaran Dimas bertanya kepada Cindy mengenai apa yang sedang Cindy lakukan. Cindy hanya mengangkat selembar kertas laporannya yang hilang. Melihat itu, Dimas mengerti dengan baik bahwa Cindy kehilangan laporannya lagi. Dimas menasehati Cindy agar Cindy tak lagi ceroboh karena Dimas tak suka melihat Cindy kewalahan sendiri atas kebiasaan buruknya. Cindy hanya mengangguk dan segera mengganti topik pembicaraan, dengan tergesa-gesa Cindy bertanya kepada Dimas mengenai kedekatannya dengan Olivia yang menghabiskan banyak waktu bersama. Dimas tak langsung menjawab dan malah mengusili Cindy hingga mereka berdua berdebat.
Ditengah-tengah perdebatan itu, Olivia memisahkan Dimas dan Cindy, Olivia mencoba menenangkan kedua orang yang bedebat itu, "Guys, kalian jangan bertengkar dong hanya gara-gara gue dekat sama Dimas, gue pergi aja deh kalau begini terus," tutur Olivia merasa bersalah.
Dasar si ular sok polos, gangguin hubungan kami aja lo, parasit emang. Umpat Cindy kepada Olivia tetapi Cindy hanya bisa melakukannya dalam hati.
"Ehh jangan dipikirin ya, Cindy emang begitu orangnya, suka ngajak ribut, hehe lagian gue sama dia udah biasa bertengkar, jadi lo tenang aja." Dimas menjelaskan panjang lebar karena tak ingin ditinggal oleh Olivia.
Dimas bego!! Bikin gue cemburu aja, Olivia juga sama begonya. Nyebelin, Cindy kembali megumpat dalam hati.
Sepertinya April menyadari jikalau saat ini Cindy sedang dilanda cemburu, hingga April pun berusaha menenangkan hati Cindy. "Hmm Cindy sini deh, gue mau ngomong sesuatu." April pun memanggil Cindy, agar situasi tak semakin rumit.
"Hmm Cindy?" April kembali memanggil Cindy.
"Iya... gua kesana," Cindy pun meninggalkan Dimas dan Olivia dengan hati yang tak rela.
April mengatakan kepada Cindy bahwa Cindy harus segera menghadap kepada Akbar agar tidak telat. Cindy pun kembali tersadar mengenai tujuannya ke kelas. Untung saja Cindy masih memiliki sisa waktu tiga menit. Tetapi sebelum Cindy pergi, Cindy berpesan kepada April agar tetap di ruang kelas, supaya Dimas dan Olivia tidak berdua saja karena Cindy tak suka melihat mereka berduaan. Sebenarnya April tak langsung menyetujuinya tetapi mendengar kata mie pangsit membuatnya langsung menyetujuinya. Pasalnya April sangat menyukai mie pangsit dan Cindy berjanji akan membelikannya, asalkan April menuruti permintaannya.
"Hmm okey deal, sana pergi, tenang aja gue nggak kemana-mana kok," ucap April sambil terheran-heran karena rupanya April menyadari kalau ada cinta segitiga disini. hingga April pun mengatakan sesuatu setelah Cindy beranjak pergi. "Aduh cinta segitiga dong, kasian juga Cindy dan Teo, mereka jatuh hati dengan orang yang telah mencintai orang lain," April mengatakannya sambil menggelengkan kepalanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [TERBIT]
RomanceHarapan-harapan itu kian menghampiri dari waktu ke waktu. Jika dibiarkan terlalu lama akan menyakiti diri sendiri. Itulah akibat dari hubungan bernama Friendzone yang entah akan menemukan ujungnya atau tidak. ...