"EH eh tunggu-tunggu, lo mau kemana?" ucap Teo, sambil memegang tangan April yang akan beranjak pergi.
"Apa lagi?" tanya April semakin marah.
"Lo nggak usah kesana, ya?" Teo membujuk April dengan mata yang berbinar. Melihat itu, April bertanya-tanya mengenai tujuan Teo. Teo lalu mengatakan kepada April bahwa ini semua untuk Cindy karena Cindy tak bisa fokus belajar ketika banyak orang disekitarnya. Oleh karenanya Teo meminta April untuk tak ikut belajar, agar Cindy bisa lebih fokus dan memahami pelajarannya dengan baik.
April merasa Teo pilih kasih padanya, apalagi April adalah sahabat Teo sejak kecil, tetapi Teo malah lebih memihak kepada Cindy, orang yang baru ditemuinya di dunia kampus. Dengan hati yang menggebu-gebu April ingin berteriak kepada Teo, tetapi Teo dengan cepat menutup mulut April lalu menyeretnya keluar dari kelas, karena Teo lagi-lagi tak ingin jika Cindy menjadi terganggu saat belajar.
Teo menawarkan April imbalan, agar April mau menuruti permintaannya. Dengan mata yang berbinar April menyebutkan tiga permintaan kepada Teo.
Pertama April meminta donat gula sebanyak satu box, kedua dia meminta susu pisang sebanyak satu lusin, dan terakhir dia meminta agar Teo mau mengajarinya rumus fisika yang diajarkan oleh Nurul. April tau bahwa Teo memahami dengan baik rumus yang diajarkan Nurul karena Teo termasuk orang cerdas yang berprestasi, selama SMA dulu Teo sering mengikuti olimpiade dibidang fisika, kimia, biologi, maupun matematika, juga masih banyak lagi mata pelajaran yang dikuasainya, bisa dibilang semua matapelajaran dikuasainya.
April bertanya-tanya mengenai alasan Teo tak mau mengajarkan Cindy rumus fisika itu, padahal jelas-jelas dia adalah sang ahli. "Lo sebenarnya paham kan sama rumus tadi, tapi kenapa lo nggak mau ngajarin Cindy?"
"Yah lo tau sendirikan gue nggak bisa lama-lama di dekat Cindy, rasanya gue bisa kena serangan jantung dadakan." Teo mengukir senyum manis di pipisnya dengan wajah yang berseri-seri menunjukan perasaan yang dipendamnya.
April hanya merespon seadanya, pasalnya April sedikit kaget dengan pengakuan Teo. April berusaha terlihat biasa saja dan menutupi isi hatinya dengan sikap usilnya kepada Teo. "Iya bucin, sana cepat beliin titipan gue, husst husst," usir April kepada Teo seperti sedang mengusir kucing garong.
"Aishh iya iya," kesal Teo kepada April. Namun Teo tak bisa melakukan apapun kecuali menuruti permintaan April. Agar Cindy-nya Teo dapat belajar dengan baik. Yah semua yang Teo lakukan memang hanya untuk Cindy karena Teo memiliki rasa kepada Cindy, melebihi persahabatan mereka. Mirip-miriplah dengan perasaan Cindy ke Dimas. Sahabat tapi suka.
Setelah Teo pergi kini April pun memutuskan untuk memainkan ponselnya saja karena seperti kata Teo tadi, April tak boleh sampai mengganggu belajarnya Cindy.
April memiliki nama lengkap Aprilia Rianata adalah tetangga sekaligus sahabat Teo dari kecil. April adalah perempuan berambut pendek seleher, bertubuh pendek dan kurus, juga memiliki wajah dengan julukan baby face. Dia sangat imut sehingga diganrungi oleh banyak laki-laki, hanya saja entah mengapa Teo menganggap April biasa saja karena bagi Teo Cindy-lah yang paling cantik dan imut.
🥀
"Hmm jadi lo masih bingung, ya?" tanya Nurul ke Cindy. Cindy hanya mengangguk.
"Okey kalau gitu gue ajarin materi yang dasarnya dulu, ya." Nurul ingin menjelaskan lebih lengkap terkait materi Usaha dan Energi. Nurul menjelaskan mulai dari definisi hingga contohnya dalam kehidupan sehari-hari, Nurul juga menyebutkan bahwa peristiwa mendorong motor adalah bagian dari aktivitas usaha dan energi, seperti pengalaman yang pernah dialami langsung oleh Cindy dan Dimas sewaktu mereka SMA dulu.
"Jadi saat dulu lo ngedorong motor itu sama Dimas, itulah salah satu contoh penerapan usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari." Nurul menjelaskan kembali.
"Tapi kalau sengaja direm gimana? Gue tetap dikatakan nggak ada usaha gitu? Padahal salahnya sendiri kenapa dia ngerem motornya," protes Cindy.
"Yup, itu juga bisa dibilang nggak ada usaha karena ada pengaruh gaya gesek, peristiwa mengerem motor adalah gaya geseknya. Jadi gaya gesek pada motor lebih besar dibanding dengan gaya yang lo berikan, makanya motornya nggak sampai gerak," ucap Nurul sambil tersenyum.
"Tapi kan...." Belum selesai Cindy bicara Nurul pun memotong perkataan Cindy. Nurul meminta Cindy agar kembali fokus belajar.
Nurul menekankan bahwa jika kita mendorong atau menarik suatu benda dan bendanya bergerak maka kita dikatakan melakukan usaha, sebaliknya jika benda yang didorong atau ditarik tidak bergerak maka kita dikatakan tak memiliki usaha. Nurul menyuruh Cindy untuk mendorong kursi di depannya dan kursi pun bergerak, maka dapat disimpulkan bahwa Cindy melakukan usaha terhadap kursi tersebut.
"Nah itu artinya lo ada usaha karena lo berhasil buat gerakin tu kursi. Selanjutnya bagaimana kalau dinding tembok disamping lo didorong juga? Kira-kira akan bergerak atau nggak? Misal kalau nggak gerak, berarti nggak ada usaha yang bekerja." Nurul melanjutkan penjelasannya dan Cindy pun segera mendorong dinding tembok yang berada di kelasnya itu seperti perkataan Nurul barusan.
"Aduh! Lo nggak usah dorong beneran kali karena pasti emang nggak bakalan bisa gerak tu tembok, itu kan cuman contoh aja," ucap Nurul sambil penepuk jidatnya sendiri karena ulah Cindy yang konyol.
"Hehehe." Cindy pun merasa malu sendiri karena tingkah konyolnya.
Namun Dimas tiba-tiba bergabung dalam percakapan mereka. "Hahaha Cindy memang lelet orangnya, maklumin ya Nurul," ejek Dimas.
"Ihh Dimas, lo emang sukanya bikin bad mood aja!!" ucap Cindy kesal.
"Hahaha," tawa Dimas pun pecah karena kali ini berhasil mengusili Cindy lagi.
Ditengah-tengah pertengkaran itu tiba-tiba teman kelas mereka yang lain mengatakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [TERBIT]
RomanceHarapan-harapan itu kian menghampiri dari waktu ke waktu. Jika dibiarkan terlalu lama akan menyakiti diri sendiri. Itulah akibat dari hubungan bernama Friendzone yang entah akan menemukan ujungnya atau tidak. ...