SEHINGGA akhirnya hanya tersisa tiga orang di kelas itu. Yaitu Dimas, Olivia, dan April.
Dimas dan Olivia sepertinya merasa risih dengan kehadiran April yang menyertai mereka. Berulang kali kedua orang itu menyidir April agar mau pergi. Tetapi April memilih untuk tetap di ruangan itu karena April sudah terlanjur berjanji kepada Cindy.
Beberapa waktu berlalu namun rupanya Olivia dan Dimas keluar bersama, sedangkan April tak mampu menahan kedua orang itu karena sudah kena mental dengan perkataan pasangan itu. Tak lama kemudian Teo, Cindy, Nurul, dan Tika segera datang karena telah selesai melakukan asistensi laporan.
Melihat hanya April sendirian di kelas itu, Cindy pun bertanya-tanya kemana Dimas dan Olivia, namun Cindy tak segera menanyakannya melihat mood April sedang tidak baik.
Teo segera menegur April karena melihat April sedang menusuk-nusuk bukunya sendiri dengan pulpen. Tetapi April malah meledak dan melampiaskan amarahnya kepada Teo. Mendengar itu, tentu saja Teo tak terima, dengan sigap Teo mengambil kembali pemberiannya tadi, susu pisang dan donatnya.
April menatap Teo dengan tatapan yang semakin murka sedangkan Teo juga menatap tak kalah tajamnya. Mereka berdua lalu berdebat sambil memperebutkan susu pisang dan donatnya. Sementara itu, teman mereka yang lainnya sibuk dengan urusan masing-masing karena pemandangan ini telah biasa terjadi diantara April dan Teo.
🥀
"Bye guys, hati-hati yah kalian," ucap Cindy sambil melambaikan tangannya.
"Okey deh, bye," ucap teman-teman Cindy serentak.
Mereka kemudian pergi, kini tinggal Cindy dan Nurul saja di kelas itu. Tetapi Nurul juga akan segera pergi karena jemputannya telah tiba.
Sebelum Nurul meninggalkan Cindy, Nurul memastikan Cindy akan pulang dengan siapa. Cindy pun menjawab dengan mantap bahwa tentu saja dia akan pulang bersama Dimas seperti biasa, karena sejak SMA sampai kuliah pun mereka tak pernah pulang dengan orang lain. Mendengar itu, Nurul merasa tak yakin karena Dimas tak menampakkan wujudnya sejak tadi, Nurul menyarankan Cindy pulang saja bersama Teo, karena saat ini Teo masih bermain basket dan tentu saja Teo pasti mau mengantar sahabatnya itu pulang.
Nurul juga mengatakan kepada Cindy, bahwa Cindy harus segera melupakan Dimas, mengingat tak ada ujung dari kisah friendzone mereka sejak bertahun-tahun, apalagi Dimas sedang dekat dengan gadis lain. Nurul takut jika Cindy akan semakin sakit hati jika terus berharap.
Nurul memberi nasehat bahwa banyak pria lain yang mengantri untuk menjadi pengganti Dimas, contohnya saja Teo. Nurul menyakinkan Cindy agar mulai melihat Teo sebagai seorang pria, apalagi menurut Nurul, pria itu menyimpan rasa pada sahabatnya. Tetapi Cindy tak ingin mendengarnya, Cindy tak ingin salah paham sendiri sebelum mendengar langsung dari mulut Teo.
Dengan seluruh nasehat Nurul itu, Cindy hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu mendorong punggung Nurul mendekati pintu karena telepon Nurul terus berbunyi sementara Nurul masih terus memberi pencerahan kepada Cindy.
Setelah Nurul pergi kini tinggal Cindy sendirian di ruangan itu sambil berharap Dimas segera datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [TERBIT]
RomanceHarapan-harapan itu kian menghampiri dari waktu ke waktu. Jika dibiarkan terlalu lama akan menyakiti diri sendiri. Itulah akibat dari hubungan bernama Friendzone yang entah akan menemukan ujungnya atau tidak. ...