MGC 30

1.3K 111 13
                                    

Happy reading gessss
💙💎🍀
.
.
.
.


Jihoon memasuki ruang rawat jeongwoo dan mendapati sang putra yang sedang melamun dengan tatapan kosong sendirian

Hari ini junghwan tidak bisa menemani sang kakak karena ada jadwal kuliah, sedangkan yang lainnya juga tidak bisa karena ada pekerjaan masing-masing.

Jihoon melirik makanan yang belum tersentuh sama sekali yang tersimpan rapih di meja yang ada disamping  jeongwoo, dia menghampiri putranya saat terlihat tidak bergeming sama sekali saat dia masuk, sepertinya si sulung terlalu larut dalam lamunannya sampai tidak menyadari kehadiran sang ayah

Jihoon menepuk bahu kanan jeongwoo pelan yang membuat pria Tan itu tersadar dari lamunannya, "ayah, sejak kapan kau disini?" tanya jeongwoo yang terkejut tiba-tiba melihat ayahnya

"sudah dari tadi, ayah memperhatikan mu di sana" jawab jihoon sembari menunjuk ujung pintu masuk, " tapi kau tidak menyadarinya" lanjutnya dengan mengelus lembut rambut si sulung, ahh rasanya tenang, jeongwoo sudah lama tidak mendapatkan perlakuan lembut seperti ini, dia pun berangsut memeluk ayahnya

"Maafkan aku ayah, aku anak yang gagal" ucapnya, jihoon membalas pelukan jeongwoo dan mengelus punggungnya lembut, "tidak, itu tidak benar, setiap orang pasti selalu melakukan kesalahan dan juga berhak mendapatkan kesempatan kedua begitu juga dengan mu nak, ayah akan membantumu" perkataan jihoon benar-benar membuat jeongwoo tidak bisa menahan air matanya

untuk pertama kalinya dia menangis dipelukan sang ayah, menyesali semua perbuatannya yang membuatnya kehilangan orang yang dia sayang dan cintai untuk kedua kalinya bahkan membuat banyak orang kecewa padanya

Dia bersumpah akan mencari haruto dan anaknya dimana pun mereka berada, dan dia akan membawa mereka kembali untuk hidup bahagia bersamanya, dia akan berusaha walaupun itu sulit dan meskipun harus mempertaruhkan nyawanya dia akan melakukannya.

"kau tidak menyentuh makanan mu dari pagi" ucap jihoon setelah melepaskan pelukannya dan menyeka air mata yang membasahi pipi si sulung

"Ayok makan dan minum obat mu, kau harus cepat sembuh Jika ingin menemukan mereka" ucapnya lagi yang dituruti oleh jeongwoo, dia membawa makanan tersebut dan memakannya.

"Ayah, bagaimana dengan proyek yang kemarin, apakah ada korban jiwa" tanya jeongwoo sembari menyuap makanannya

"ya, ayah sudah melihatnya dan memang ada korban jiwa, tapi ayah sudah mengurusnya untuk itu" jelasnya yang diangguki oleh jeongwoo

"Oh ya, ayah ingin mengatakan sesuatu padamu, ini sudah ayah bicarakan dengan junghwan kemarin malam" ucapnya lagi yang membuat jeongwoo penasaran

"Ayah memutuskan untuk sementara junghwan yang akan mengurus perusahaan yang kau pegang, itu semua ayah lakukan karena ayah ingin kau fokus pada pencarian haruto saja" ucap jihoon yang membuat jeongwoo sedikit terkejut dengan keputusannya, lalu bagaimana dengan kuliah junghwan?

"tapi ayah, bagaimana dengan kuliah junghwan, apa itu tidak akan menghambatnya? Aku masih bisa mengurusnya sembari aku mencari haruto" balas jeongwoo, dia hanya takut pekerjaan kantor menghambat pendidikan adiknya apalagi jurusan yang dia ambil ini adalah jurusan yang sangat adiknya inginkan sejak dulu

"untuk itu, junghwan dan ayah akan mengaturnya, dan junghwan juga sudah setuju untuk itu" jelas jihoon

"Tapi ayah_"

"Tidak ada tapi-tapi Park Jeongwoo!! ini keputusanku dan kau harus menurutinya, ingatlah kau harus bertemu dengan tuan Watanabe setelah dirimu sembuh dan bersiaplah untuk mendapatkan hukuman darinya" _jihoon

My Godamn CEO/ Jeongharu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang