MGC 42

1.1K 95 4
                                    

Happy reading gessss
💙💎🍀
.
.
.
.


"Apa yang terjadi pada wajahmu tuan Park?" tanya Guno saat melihat ada plester di pipi rekan bisnisnya itu

Mereka kini sedang berjalan beriringan menuju ruangan Guno, jeongwoo datang pukul 9 tadi untuk menandatangani kontrak dan membicarakan apa yang akan dilakukan kedepannya

"Ah bukan apa-apa, ini karena insiden tadi pagi" jawab jeongwoo dengan senyum tipisnya

Guno hanya mengangguk saja menanggapinya

Pria serigala itu melirik kesana dan kemari, mencari seseorang yang ada dipikirannya sejak mereka bertemu kemarin, tapi nihil, dia tidak melihatnya sedari dia datang tadi

"Apa kau mencari seseorang, tuan Park?" tanya Guno saat menangkap mata jeongwoo yang seperti sedang mencari sesuatu

"Ah apa sekretaris anda tidak masuk hari ini? Saya tidak melihatnya dari tadi" jawab jeongwoo sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Guno terkekeh mendengarnya, "ya dia hari ini tidak masuk karena sedang sakit" ucap Guno

Dia pasti sakit karena kehujanan semalam, pikir jeongwoo

"Anda belum sempat berkenalan dengannya kemarin, bukan?" tanya Guno yang membuyarkan pikiran Jeongwoo

"Iya belum, karena dia langsung pergi saat kemarin" jawab jeongwoo, dia harus pura-pura tidak mengenal haruto, dan haruto juga melakukan hal yang sama, bukan karena apa-apa, tapi dia tidak mau dulu terbaring di rumah sakit sebelum dia berbicara dengan haruto, karena dapat di pastinya jika Guno tahu kebenarannya dia pasti akan habis

"Bisakah anda memanggil saya jeongwoo saja? Rasanya panggilan tuan Park itu sedikit kurang pantas untukku, karena anda lebih tua dari saya" protes jeongwoo, karena jujur saja, panggilan tuan Park malah membuatnya terdengar sudah tua

"Baiklah jika itu mau anda, jeongwoo" balas Guno yang di angguki jeongwoo.

"seharusnya kita menandatangani kontrak hari ini, tapi di karenakan haruto tidak ada sepertinya kita harus mengundur waktunya" ucap Guno yang kini sudah duduk di kursi kebesarannya dengan jeongwoo yang duduk di hadapannya

"Apa semuanya memang di handle oleh haruto?" tanya jeongwoo yang penasaran bagaimana haruto di kantor ini

"Ya itu benar, aku menyerahkan semuanya padanya, dia selalu cepat, rapih dan telaten dalam bekerja" jawab guno

"Dia memang selalu seperti itu dari dulu" gumam jeongwoo dengan tersenyum kecil setelahnya

"Anda mengatakan sesuatu, jeongwoo?" tanya Guno, bohong jika dia tidak mendengar ucapan jeongwoo tadi

jeongwoo tersadar dari lamunannya, "apa? tidak, saya tidak mengatakan apapun" elak jeongwoo lalu tersenyum untuk menutupi kegelagapannya

"Boleh saya bertanya?" tanya jeongwoo lagi

"tentu" balas Guno singkat dengan bertumpang kaki

"Apa haruto sudah menikah?" Jeongwoo ingin memastikan, apa harutonya itu sudah mempunyai pendamping atau belum?

Tawa guno pecah saat mendengar pertanyaan pria didepannya ini, "aku akan menyembelih 5 ekor sapi dan membagikannya pada fakir miskin, jika haruto ku menikah" ujar Guno

"Tapi sayang aku belum bisa melaksanakan janjiku itu, ya karena haruto belum menikah, dia bahkan selalu menolak pria yang menyukainya" lanjut Guno dengan tersenyum kecut, adiknya itu benar-benar berdiri tegak pada perasaannya

My Godamn CEO/ Jeongharu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang