Happy reading guyss
💎💙🍀
.
.
.
.
.Seperti yang jeongwoo rencanakan di awal, dia benar-benar menyuruh karyawan nya untuk pulang di sore hari dan kembali pada malam hari, dan ya pesta kecil-kecilan untuk karyawan nya ini telah di mulai, musik mengalun mengiringi pesta malam ini dengan minuman dan juga banyaknya Stan makanan disini.
Semua orang ada yang sedang menari ada yang makan ada juga yang sedang berbincang, contohnya haruto yang sedang duduk sendiri sambil menikmati 4 potong sushi yang di ambilnya tadi.
"Haruto" panggil seorang pria yang berdiri di depan haruto
"ah pak jihoon " jawab haruto lalu berdiri dan membungkuk hormat pada ayah dari atasannya itu
"Silakan duduk pak" ucap haruto mempersilahkan jihoon duduk
"Kau sendirian?" Tanyanya jihoon yang kini duduk dengan tumpang kaki di hadapan haruto
"Iya pak" jawab haruto lalu dia kembali duduk di kursinya
"dimana putraku?" Tanya jihoon karena dari awal dia datang dia tidak melihat wujud anak sulungnya itu
"Pak jeongwoo sedang berbicara dengan pak Felix pak dan juga pemimpin perusahaan lainnya" jawab haruto sopan
Jihoon terkekeh kecil mendengar jawaban haruto
"Apa ada yang salah dengan jawaban saya pak?" tanya haruto
"Tidak ada, tidak sama sekali haru" jawab jihoon. "saya hanya tidak percaya saja ternyata jeongwoo yang dulu tidak mau menjadi penerus perusahaan utama ini benar-benar menjalankan tugasnya sebagai CEO dengan baik bahkan dia mengembangkan perusahaan ini lebih besar lagi" lanjut jihoon.
Dulu jeongwoo selalu menolak bahkan marah saat jihoon membahas tentang jeongwoo yang akan menjadi CEO selanjutnya menjalankan perusahaan utama yang jihoon pegang sejak zaman dia kuliah sampai dia menyerahkan perusahaan nya pada jeongwoo, tapi bukan berarti jihoon tak bekerja setelah nya dia tetap bekerja sebagai peemegang salah satu cabang perusahaan nya.
Haruto terkekeh kecil mendengar perkataan jihoon, itu benar bahkan dia ingat saat hari pertama dia menjadi sekretaris untuk jeongwoo dan hari pertama jeongwoo menjadi CEO yang jeongwoo lakukan di kantor hanyalah bermalas-malasan sambil menonton dan juga main game dengan cemilan yang dia minta dan semua pekerjaan kantor pada hari itu haruto lah yang harus mengerjakan semuanya.
"Haruto apa dia masih tetap manja padamu saat dia sudah bertengkar dengan ku?" Tanya jihoon tiba-tiba yang membuat haruto tersentak kaget dengan hal itu, bagaimana dia bisa tau? Itu yang ada di benak haruto sekarang.
"Jangan pikir meskipun saya sudah tidak di perusahaan ini saya tidak tau dengan apa yang Kalian lakukan dan juga putra saya lakukan haru" ucap jihoon santai yang memang tau bahwa haruto akan terkejut dengan pertanyaan nya.
Haruto hanya mengangguk sebagai jawaban nya, jujur dia malu, tapi kenapa harus dia yang malu? Yang bermanja padanya itu kan jeongwoo.
" Terimakasih haru, terimakasih karena selalu ada untuk putra saya" ucap jihoon dengan senyumnya, " saya belum bisa menjadi ayah yang baik untuknya" lanjut jihoon dengan tawa kecil yang hampa
"Maukah bapak berubah?, Saya tau saya tidak berhak mengatakan hal ini pak, tapi yang pak jeongwoo dan junghwan inginkan hanyalah dirimu yang dulu pak, lupakan masa lalu, dan ikhlaskan lah istrimu pak, dan berhenti untuk menyalahkan diri sendiri, saya tau itu tidak mudah tapi ingatlah bahwa anda masih punya 2 buah hati yang harus anda jaga pak" ucap haruto, "haruto bodoh! Kenapa kau mengatakan hal itu" batin haruto yang merutuki mulutnya karena terlalu berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Godamn CEO/ Jeongharu (END)
Fiksi PenggemarPada malam hari seorang pemuda manis berlari melewati banyak kendaraan berlalu lalang di tengah turunya hujan deras, dia berlari kabur untuk menghindari pemuda yang tidak ingin di temuinya tidak peduli kemana arahnya dia hanya ingin menghindarinya. ...