-07. Killer

1.2K 149 4
                                    

[ Devil's kids ]

___°°

  Ini sudah tiga hari dokter tak juga pergi dari ruangannya, Kai tak tau kenapa Argan saat malam tak lagi mematikan lampu atau pergi dari kamar, justru pria itu selalu tidur di kursi dan ketika pagi tiba Kai menemukan pria itu tertidur bersebelahan dengannya.

Kini suster yang lebih sering mengantarkan makanan, dan sejujurnya Kai cukup terganggu karena ia tak bisa bertemu dengan Sky.

Kai melahap bubur dengan suwiran ayam di pangkuannya, sekarang dia mempunyai bangku kecil untuk di gunakan ketika ia menatap jendela.

Kai mengunyah sambil melihat taman yang ramai pengunjung, dokter bilang itu beberapa keluarga pasien di sini dan Kai menemukan postur tubuh yang ia kenali.

Ada Erlan di bawah sana, dengan seorang pria berbaju putih dan celana panjang, terlihat rapih dan berwibawa.

Pria di bawah sana membelikan Erlan gula kapas yang memang sering Kai lihat, banyak yang berjualan di depan sana.

Kai tersenyum ketika yang ia perhatikan mendongak, dia melihat Erlan juga balas tersenyum dan melambaikan tangannya dengan perlahan. pria di sebelahnya ikut mendongak dan berbicara dengan Erlan, si empu terlihat mengangguk dan Kai balas melambai pelan ketika kedua orang itu juga melakukan hal yang sama.

Tubuhnya berjengit kaget ketika Argan melingkarkan tangannya di leher dengan gerakan pelan, menutup jendela dengan rapat juga gorden hingga tak ada lagi cahaya matahari yang masuk.

Kai ingin protes namun kembali diam, ketika wajah dokter itu tak terlihat ramah sedikitpun.

Dia menghabiskan bubur di mangkuknya, meminum air hangat di atas meja lalu menaruh mangkuk kotor di atas nampan yang ada di sebelah gelas. Biasanya suster akan datang untuk mengambil itu.

"Minum obat mu," Argan menjauh, mendekati rak mainan dan mengambil papan catatan lalu terdiam ketika menyadari sesuatu.

Dia berbalik untuk melihat Kai yang sedang menegak habis air sambil mengernyitkan alisnya dengan rasa obat yang dia kecap, lalu duduk di atas rak, "Mana mainan mobil remote yang saya tawarin? kok bisa ga ada di rak kamu?"

Kai menggeleng pelan dan mengedikkan bahunya, "Aku ga tau, dari kemaren dokter ada di sini, kan? aku ga mainin barang barang di sana lagi."

Argan mengangguk lirih, benar juga. tiga hari penuh ia berada di kamar ini dan terus melihat Kai yang betah menatap jendela juga tak pernah menyentuh mainan di rak kecuali saat insiden kemarin. lagipula, bocah itu hanya memainkan mainan yang memang tak memiliki kotak atau bungkusan yang melapisi mainan.

Alisnya berkerut bingung, mencari setiap rak dan tak juga menemukan mobil control itu, hanya ada robot dan mainan kecil lainnya. Argan yakin tak pernah memperhatikan robot merah yang masih terbungkus, namun ia tak ambil pusing karena mungkin saja relawan lain membelikan mainan itu.

"Kamu serius ga liat? mobil itu ga ada di sini, udah pernah kamu mainin?"

Kai menggelengkan kepalanya.

"Itu hadiah dari saya buat kamu, kok bisa hilang? ada yang pernah masuk kamar kamu?"

Kai kembali menggeleng, dan fokus pada jendela yang sudah tertutup juga gorden yang menghalangi pemandangan di luar sana.

Devil's kids ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang