-20. At night

874 134 0
                                    

[ Devil's kids ]

___°°

  Malam ini Regardo mengajak Erlan juga Sky untuk pergi ke salah satu rumah rekan bisnis sang kepala keluarga, awalnya Sky tidak mau meninggalkan salah satu di antara mereka hanya di rumah. Namun, entah bagaimana Regardo berhasil meyakinkan keduanya bahwa Kai akan baik baik saja di rumah bersama Jean.

Sky saat itu hampir lepas kendali jika saja Erlan tak mengkode Kai untuk menenangkan anak itu, sudah pasti gigi kecil tajam itu bisa melukai mereka semua.

Setelah makan malam selesai, mereka pamit pergi menggunakan kendaraan beroda empat lalu meninggalkan pekarangan rumah. Kai yang masih berada di gendongan Jean mulai lesu dan menyandarkan kepalanya di pundak remaja itu.

"Kai di tinggal.." lirihnya.

"Enggak di tinggal, kan kamu sekarang berdua sama kakak," Jean berbalik dan menutup pintu dengan rapat, berjalan dengan pelan menuju tangga dan menaikinya penuh kehati hatian, ia tak mau jika terpeleset dan melukai seseorang di pelukannya.

Kai merengut sedih, sejujurnya ia ingin ikut tadi tapi Irish bilang dirinya masih terlalu kecil dan udara di luar begitu dingin, memang sedari pagi tubuh kecil itu agak hangat dan membuat kedua orang dewasa itu khawatir.

Jean membuka pintu kamarnya, menaruh tubuh Kai perlahan di atas kasur lalu ikut merebahkan tubuhnya, "Kai, jangan cemberut gitu dong, adek gak suka berduaan sama kakak, ya?"

"Enggak, aku suka kok."

"Yaudah jangan masang muka sedih, dong," Jean menarik Kai hingga berbaring, hari hari remaja itu akhir akhir ini selalu ramai dan berwarna.

Pagi pagi ia sudah bisa melihat Sky dan Kai bermain di karpet ruang keluarga bersama mainan yang berserakan, atau Erlan yang sudah berada di dapur mendengarkan setiap cerita sang mama yang memang banyak bicara, seharusnya wanita itu lebih cocok bersama Sky.

Jean mulai merasa kembali hidup, benar kata orang orang bahwa setiap kehilangan pasti tuhan akan menggantikan dengan yang terbaik. Mereka hanya harus menunggu kebahagiaan itu datang sendiri pada mereka.

Kedua tangannya melingkari pinggang kecil milik Kai dan mengecup pipi yang mulai berisi itu dengan gemas, "Adek makin lucu aja tiap hari, hmm."

Kai terkikik geli ketika pipinya di gesek oleh bibir Jean, "Kakak, Kai lagi seneng banget."

"Kenapa, tuh?"

"Tadi pagi papa ajak aku sama Erlan keliling komplek pake motor, terus pulangnya kita beli cake buat Sky yang kita tinggal karena dia lagi tidur.." Kai menjeda ceritanya, mengubah posisi menjadi tengkurap di atas tubuh Jean, "Terus siangnya mama bikin brownie dan kita nonton kartun di kamar mama papa, habis tuh aku, Sky, Erlan berenang di kolam sama papa."

Jean fokus mendengarkan setiap kalimat yang entah kenapa terdengar lucu di telinganya, tangannya tak bisa diam untuk mengusap punggung kecil di atasnya, "Terus?"

"Teruss.." Kai menghela nafas dan menyandarkan kepalanya di dada Jean, "Mama mandiin Kai sama Sky, sorenya kakak pulang deh bawa es krim."

"Erlan gak di mandiin juga?"

Kai tertawa lugu dan menggeleng, "Erlan mana mau di mandiin, buat kita.. Erlan itu kayak orang dewasa, dia itu kayak pemimpin kita."

Devil's kids ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang