-10. Like dog

1K 151 13
                                    

[ Devil's kids ]

___°°

  Tadi malam Sky dan Kai panik ketika pintu terbuka dan beberapa suster masuk dengan satu wanita dewasa yang terlihat berdarah darah di sekitar leher dan baju, juga dokter Argan yang memimpin jalan, jelas mereka semua panik melihat dua bocah malam malam berada di ruang isolasi.

Sky melihat ketika dokter pria itu langsung menggendong tubuh temannya dan menggeram marah, membuat Kai menyembunyikan wajahnya di bahu dokter itu dengan takut.

Sky pun sama, langsung di seret oleh suster Diana dan mereka masuk ke dalam elevator.

Diana mendorong tubuh yang lebih kecil ketika pintu sudah tertutup, memojokkan Sky pada elevator dan mencengkeram pipi anak laki-laki itu, "Sudah saya bilang, jangan buat kekacauan lagi."

Sky meringis kesakitan, menahan tangan itu namun ia tak mempunyai kekuatan yang cukup untuk menjauhkan cengkraman yang semakin kencang, "Maaf, maaf.. sakit.."

"Kamu itu selalu aja buat gara gara, kamu dan Erlan emang pantes ada di rumah sakit jiwa ini, dasar gila."

Sky menggelengkan kepalanya berkali-kali, membalas ucapan itu dengan suara tertahan karena pipinya masih di cengkram hingga memerah, "Kita ga gila!"

"Ya, kalian gila. oh? sama si anak baru itu, semua yang tinggal di sini itu gila, ga guna, lebih baik mati biar ga nyusahin orang."

Sky menggeram marah, menunduk dan menggigit kuat tangan suster itu hingga berdarah dan mencetak bentuk giginya, dia tak melepaskan gigitannya sampai pintu elevator terbuka, suara jeritan wanita itu memenuhi lorong lantai tiga.

Hingga pintu ruangan Kai terbuka dan muncul Argan yang masih menggendong pasiennya, matanya terbelalak kaget ketika melihat salah satu jari suster itu terjatuh ke lantai, dengan mulut Sky yang penuh darah.

Kai melihatnya, matanya terpaku pada manik gelap milik temannya, "Dokter.."

Argan bergegas menutup pintu setelah menaruh Kai di atas kasur, Sky berlari menjauhi elevator dan masuk ke dalam kamar, menutup pintu dengan kencang dan mengusap darah di bagian mulut pada selimut di atas kasur.

Setelah beberapa menit Sky melihat pintu terbuka dan muncul Argan dengan wajah kerasnya, pria itu mendekat dan semakin dekat. mencengkeram dagu Sky dengan kuat, "Kamu pasti alasan kenapa Kai keluar dari kamarnya."

Sky menggeleng berkali-kali, "Kai yang minta."

"Kamu tau sendiri Sky, saya ga suka anak kecil yang berbohong," Argan menekan kukunya pada dagu yang lebih kecil.

"Aku ga bohong, sakit!" Sky menendang tubuh yang lebih besar hingga terdorong beberapa langkah, ia berlari dengan gesit dan memasuki kamar Kai.

Sky sempat melihat wajah temannya yang terkejut, namun ia memilih memeluk Kai dan meracau bahwa ia tak berbohong dan tak sengaja melukai suster.

Kai membelai rambut temannya dengan lembut, badannya berjengit kaget ketika pintu di buka paksa dan muncul Argan yang langsung menarik baju Sky dan mendorong anak itu hingga membentur pada tembok.

Kai merengut tak suka, turun dari kasurnya lalu menahan salah satu lengan dokternya yang siap memukul Sky, "Jangan bunuh, dia temen aku."

Argan berhenti, berbalik dan mendorong tubuh pasiennya dengan lembut lalu kembali menghadap pada Sky yang sudah terjatuh ke lantai.

Si empu pemilik kamar melihat sekeliling, kali ini tubuhnya tidak di ikat jadi seharusnya ia bisa menyelamatkan temannya, dia meliarkan pandangan lalu Kai melemparkan mainan dari rak miliknya sambil berteriak marah, "Jangan bunuh! Sky temen aku!"

Dia berhasil membuat dokter itu berhenti, dan berbalik untuk memeluk dirinya, menenangkan dirinya dan mengatakan kata kata penenang.

"Hei, saya ga akan bunuh dia. saya cuma mau kasih pelajaran karena dia udah jadi anak nakal," Argan mengangkat tubuh kecil itu lalu menaruhnya di atas kasur.

"Dia temen aku.." lirihnya.

Pria itu menghela nafas dengan kasar, membiarkan ketika Sky dengan panik pergi keluar dan kembali ke ruangannya sendiri.

Sky menutup pintu dengan rapat, bersembunyi di kolong kasur sambil memeluk plastik itu dengan erat, menyelimuti dirinya menggunakan selimut yang terdapat beberapa darah kering lama atau baru.

"Orang orang gila, mereka suka banget nyakitin anak kecil," tangan kecilnya terkepal sambil meremas plastik hitam.


...

  Karena insiden tadi malam, Argan memakaikan sebuah kalung berwarna perak pada Kai dan menemani anak itu hingga tertidur lelap.

Dia duduk di ujung kasur itu, mengangkat sedikit celana yang di gunakan Kai dan menahan nafasnya ketika menemukan sepanjang kaki itu banyak sekali luka goresan yang entah di sengaja atau tidak.

Pria itu menunduk, menyentuh telapak tangan kecil yang sudah tertidur, semakin lama ia bersama anak itu rasa aneh semakin jelas muncul, dia tak suka ketika melihat tubuh anak itu penuh luka.

Argan suka saat Kai menurut padanya, Argan suka saat Kai bersikap manis padanya, Argan juga suka memperlakukan Kai seperti apa yang ia inginkan, Kai layaknya boneka yang lucu.

Argan membungkuk, mendekat kan wajahnya pada yang lebih kecil, membiarkan nafasnya berhembus di atas wajah itu lalu berbisik kecil, "Doll, you're so adorable."

Lalu dia kembali terdiam, pikirannya tersadar saat mengingat sebelumnya ia menemukan Kai bersama bocah nakal itu dan si pembunuh kecil.

Argan sudah biasa dengan pembunuhan yang di lakukan Erlan, atau Sky yang suka menggigit seseorang seperti anjing liar. Tapi dia tak mau, Kai-nya juga melakukan hal liar dan berani semacam itu.

Tidak, Kai hanya bisa mengamuk dan akan kembali tenang jika ia memeluknya. Tidak harus menggigit atau bahkan membunuh.

Kai harus berada dalam setiap pengawasan, dekat dengan kedua anak itu semakin sering membuat Kai mudah marah.

Argan ikut menidurkan tubuhnya di kasur yang tidak begitu luas, lengan besarnya melingkar pada tubuh yang lebih kecil lalu mendekatkan wajah anak itu pada dadanya. Matanya terpejam dan menikmati setiap hembusan nafas teratur dari Kai, selimut kecil itu hanya bisa menutupi leher hingga kaki sang pemilik.

Dokter dengan luka jahitan di kening itu menunduk, menempelkan hidung pada rambut Kai dan menghirup aroma itu dengan puas.

"Jangan pernah dekat dekat dengan mereka, doll."


Tbc

Devil's kids ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang