14. I'll Save You A Seat

2.1K 251 87
                                    

Charly Puth & Selena Gomez — We Don't Talk Anymore

Chapter 14

Momen segalanya kembali peraturan semula adalah saat yang sepantasnya membuat Natta melonjak senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Momen segalanya kembali peraturan semula adalah saat yang sepantasnya membuat Natta melonjak senang. Setelah sekian waktu mengalami sentimen frustasi akibat terbayang-bayang rencana apa yang Giri siapkan untuknya di koridor, akhirnya pagi ini ia bisa bangun dengan lebih tenang lalu menebengi mobil abangnya ke kampus tanpa rasa khawatir akan tingkah menyebalkan Giri yang menjegal langkah kaki hingga otot di otak Natta. Semuanya benar-benar kembali ke waktu awal di mana Natta hanyalah seorang peserta PKKMB dan Giri adalah ketua panitia pelaksana acara penerimaan mahasiswa baru yang bercitra cerdas di panggung aula.

Menjalin hari tanpa ketakutan bertemu satu sama lain. Fokus pada diri dan urusan masing-masing, dan juga bergaul pada sirkel yang seharusnya. Bukankah ini yang Natta inginkan? Semesta telah berbaik hati pada umat banyak tingkah dan banyak mau seperti Natta. Setelah acara perpisahan mereka di meja interview, Tuhan benar-benar mengabulkan harapannya agar tidak lagi bertemu Giri terkecuali untuk urusan organisasi.

Rasa asing itu kian menginvasi nyawa Natta. Ia menyadari tamatnya pengejaran Giri sepenuhnya saat pemuda itu melawat di depan Natta tanpa bertegur sapa. Natta salut akan keteguhan Giri yang terus berpegang kukuh pada permintaan Natta yang tidak berkenan untuk melanjutkan hubungan pertemanan jenis apapun masih terjalin di antara mereka.

Wajar, Natta maklumi keangkuhan Giri. Yang Natta anggap aneh adalah gestur asing itu bukan hanya berlaku pada Natta melainkan pada Erwin yang tidak tahu cerita juga. Sampai membuat abang Nattala itu planga-plongo sejenak karena tidak mendapat sahutan saat ia memanggil Giri di parkiran.

Erwin mengusap dahinya karena Giri yang tadi lewat di hadapannya tadi seperti bukan anak babah Harun dan umi Pani. Entah tension apa lagi yang merusak hubungan Natta dan Giri hingga memberi pengaruh masif padanya. Erwin menyadari sepenuhnya, bahwa dia yang meminta Natta untuk tidak berinteraksi intens dengan Giri, namun bukan berarti bermusuhan yang pemuda dominan itu inginkan.

"Kok bisa mendadak ada tegangan tinggi gini situasinya?" kata Erwin hati-hati pada adiknya yang juga sama 'bekunya' dengan Giri. Natta yang semula sibuk memainkan ponsel sembari menyesap susunya spontan memberikan Erwin perhatian secara penuh. Maksud Erwin ditangkap baik oleh Natta. Kalau bukan mempertanyakan hubungan Natta dengan Giri, apalagi?

Matanya menyorot tidak mau tahu dan tidak berkenan memberikan penjelasan pada Erwin. Yang pastinya, Natta dan Giri sudah bubar, Erwin tidak perlu tahu cara-cara yang Natta tempuh untuk bebas dari pemuda itu.

"Lo nggak terlibat konflik skandal dengan Giri kan?" Erwin terus berusaha menggali informasi dari Natta untuk memuaskan rasa penasarannya akan tingkah Natta maupun Giri. Jujur saja, Natta ingin balik menyerang kakaknya. Bukankah ini semua keinginan Erwin? Sekarang saat ia sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Giri. Erwin kembali menggugatnya seakan-akan yang salah adalah Natta.

AVOIDED CLICHE - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang