27. Numerous Agonies

1.8K 220 76
                                    

Ariana Grande — One Last Time

Chapter 27

Natta kembali dibungkam paksa oleh frasa sengsara yang mendiami palung perasaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natta kembali dibungkam paksa oleh frasa sengsara yang mendiami palung perasaannya. Ketika mata indahnya menangkap bayangan Kris yang berdiri gagah dengan mata terluka, ia merasa sentimental bersalah berkali lipat. Natta spontan dipaku dalam dua dominasi pancaran murka kedua laki-laki berstatus pengendali aturan yang sama-sama ingin menariknya dalam lingkaran perlindungan mereka. Dapat ditebak, ia tidak melakukan apapun selain melepas rengkuhan Giri begitu saja yang mudah disadari pemuda itu.

Kris mendekati mereka dengan senyum remeh naik dua derajat lalu bergestur baik-baik saja di hadapan Natta.

"Pulang, Natta." Katanya menyebabkan kedua lutut Natta melemas ketakutan. Lalu Giri yang menghunuskan tuntutan keras menanyakan situasi apa yang sedang mereka alami. Ini bukan rencananya, batin Natta merana. Kris langsung menjerat tangan Natta hingga ruam terasa mengasari pembuluh darahnya. Natta ingin meronta namun logikanya kembali mengingatkan bahwa tidak ada kata kebebasan untuknya dari Kris meskipun telah menjadi kekasih Giri.

Giri tidak mampu bercuap, maha paham pemuda itu bahwa Natta masih tidak jujur dengan keadaannya. Kembali ia dibuat rendah diri akibat tindakan Natta yang merasa bahwa mampu mengendalikan keadaan di telapak tangan.

"Mahagiri Bramantya, maaf kalau pemuda ini sudah jadi tunangan saya, sebaiknya sadar diri." Hina Kris pada Giri yang masih kaku tak bergerak. Keduanya masih berlafadzkan tidak saling mengenal sebab Giri ingin tahu permainan jenis apa yang akan diciptakan oleh temannya kala melarutkan vodka di club malam. Namun Natta lekas sadar, kepala cerdasnya langsung menautkan satu persatu simpulan tentang mengapa Kris bisa tahu nama lengkap Giri?

"Nattala," lirih Giri memanggil namanya berlandaskan harapan tinggi agar Natta diam di lokasi dan pulang bersamanya alih-alih berpasrah ditarik pergi. Pemuda beraut jelita itu menggigit bibirnya, merasa bersalah sebab telah berkhianat pada jalinan asmara yang baru mereka mulai. Kris yang mengerti bahasa tubuh keduanya seketika melepaskan tangan Natta dengan berat hati, namun dengan mata yang masih merajut kekuasaan tinggi ia menusuk Natta menggunakan realita dan kemungkinan yang akan terjadi nanti jika berani memilih Giri.

Natta beringsut mengeluarkan pertanda akan mengedepankan hatinya dengan mendekati Giri lalu bergestur memohon dilindungi. Giri berposisi sebagai garda dengan tatapan yang turut tajam pada pesaingnya. Kris tersenyum samar, ada luka yang tidak mampu ia elakan sebab Natta terang-terangan menolak kehadirannya. Kris mulai merutuk segala keputusan yang terlalu banyak berharap pada pemuda belasan tahun yang bahkan belum mampu berpikir risiko besar jika menjalin cinta hanya berdasarkan perasaan.

"Baik Natta. Kalau kamu milih dia dan membatalkan pertunangan kita, saya akan datang menemui tante bersama keluarga." Putusan Kris tiba dan tidak berniat melakukan drama yang berpotensi membuat citranya rusak hanya karena patah rasa. Kris tergesa meninggalkannya dengan hunusan sakit yang meruamkan daya bersalah dalam hati kecil Natta. Ia tatap lagi Giri dengan wajah yang betah datar.

AVOIDED CLICHE - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang