17. Raw Emotions of Untold Stories

1.8K 260 126
                                    

Adele — Someone Like You

Chapter 17

Jalannya terlalu jauh, pikir Natta sendu dalam balutan pakaian tidur di dalam ruangan pribadinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalannya terlalu jauh, pikir Natta sendu dalam balutan pakaian tidur di dalam ruangan pribadinya. Selepas menghempaskan beberapa butir air mata, Natta bepikir bahwa ia sudah mati rasa pada detik dimana tengannya diseret paksa masuk ke dalam mobil. Natta terhantam denyut kebas dalam aliran napas di darahnya, entah akibat perbuatan mami Ria yang kembali semena-mena menjajah kebebasannya untuk yang ke satu juta kali atau karena menangisi tragisnya temali percintaannya.

Giri, satu suku kata pada nama seorang pemuda tampan nan pengertian yang membuatnya tahu bagaimana cara untuk manja pada sebuah kasih sayang. Meskipun sampai menit ini Natta tak yakin apakah perasaan Giri padanya murni dari hati ataukah masih mengenakan pijakan penasaran seperti hari kemarin.

Satu hari penuh menghabiskan waktu berdua membuat Natta akhirnya memiliki frasa serasi bersama manusia lain, namun sayang, kini ia harus rela menghempaskan biji-biji kenangan indah itu akibat aturan tinggi khas orangtua yang menginginkan buah hatinya mendapat segala penghormatan dan kemudahan sampai mati.

Natta hembuskan napas kedukaannya secara perlahan-lahan guna menetralkan resah dalam kepala yang tak kunjung reda. Tepat lima belas menit menyaksikan kedua orangtuanya beradu pendapat di ruang tamu apartemen kakaknya perkara Natta menghilang dibawa kabur oleh Giri, Natta memutuskan untuk patuh pada keinginan wanita yang melahirkannya, yakni kembali ke tempat di mana Natta seharusnya berada.

Ada motivasi besar mengapa Natta memilih spontan mengemasi beberapa potong pakaian dan masuk ke dalam mobil maminya lalu kembali tinggal bersama mami di rumah besar tersebut. Adalah kedua mata tajam Tuan Eddy Kusuma yang menghunuskan amarah tinggi namun tak mampu berucap kata-kata kasar untuk membela harga dirinya yang telah ditikam oleh Nyonya Damaria Kumara. Ketimbang menyaksikan aura lemah pria yang berjasa membuatnya ada, lebih baik menghentikan pertikaian tersebut. Meski lagi-lagi Natta harus berkorban fisik maupun psikis, karena ia sadar telah membawa daya rusak pada ketenangan dalam keluarganya.

Natta berusaha menelan mentah-mentah berbagai cacian yang keluar dari bibir maminya yang dihiasi lipstick merah meski kedua tangannya fokus menyetir membelah jalanan kota Jakarta malam itu. Sudah biasa, tahan saja, pinta Natta di dalam hati kecilnya, kendati air matanya sudah menggenang di sudut kanan maupun kiri siap tumpah. Jangan bayangkan bagaimana pedasnya suara madam kawakan tersebut jika menyaksikan putra terkasihnya melanggar aturan.

"Awas berani-beraninya kamu jadi pemuda liar seperti kemarin! Mami nggak akan segan-segan nikahin kamu sama Kris!" ancam maminya dan Natta tersenyum, miris lebih tepatnya. Apakah tolak ukur kebahagiaan maminya hanya memiliki menantu seperti Kris itu? Mengapa maminya tidak memberikan kesempatan pada Natta untuk membuat beliau bangga melalui kemampuan yang Tuhan anugerahkan padanya?

"Iya mi," sahut Natta tadi, memutuskan tidak melawan dan memperpanjang perkara, Ia letih menghadapi segalanya seorang diri. Natta merasa ia tidak memiliki satupun orang yang bisa dipegangi sebagai gantungan akan segala hidupnya. Jangan hitung Erwin, Natta tahu kakaknya juga sama terlukanya dengan Natta.

AVOIDED CLICHE - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang