Malam Minggu

987 110 129
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Pak Han, antar kami ke Lotte Mall!" Perintah Lex sesaat setelah dirinya dan Zayyan masuk ke dalam mobil.

"Baik, Tuan Muda," jawab Pak Han, supir pribadi keluarganya itu.

Pak Han pun melajukan mobilnya menuju ke Lotte Mall, sesuai perintah Lex.

Di dalam perjalanan, Lex yang duduk di kursi belakang bersama Zayyan pun senyumnya tak berhenti mengembang. Wajahnya tampak berseri dan hatinya seperti di penuhi kupu-kupu terbang. Ia merasa senang karena di akhir pekan ini ia akan menghabiskan malam minggunya bersama Zayyan.

Lex terus menatap wajah Zayyan tanpa berkedip, namun hal tersebut membuat Zayyan merasa tak nyaman. Zayyan sudah berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dengan melihat ke luar jendela, namun setiap kali dia menoleh ke arah Lex, pemuda itu masih dalam posisi menatapnya dan selalu tersenyum manis kepadanya.

"Ng...Lex-eu, aku tahu aku ganteng, keren, dan juga mempesona, tapi bisa nggak kamu nggak usah natap aku terus kayak gitu?" Ucap Zayyan.

Mendengar itu, Lex malah tertawa kecil. "Hmm...iya benar, kamu ganteng, keren dan juga mempesona. Maka dari itulah aku jadi pengen natap kamu terus, dan pandanganku nggak bisa berpaling darimu," gombal Lex.

Zayyan menelan ludah kasar mendengar gombalan Lex barusan.

"Mulai aneh nih si Lex-eu," batin Zayyan was-was.

Zayyan pun memilih untuk melihat ke luar jendela lagi, sedangkan Lex masih tetap menatap Zayyan dengan senyuman manisnya.

Ekor mata Zayyan melirik ke arah Lex lagi untuk memastikan, dan ternyata benar dugaannya, Lex masih terus menatapnya.

"Dahlah terserah!" Batin Zayyan lelah.

Baru separuh perjalanan, tiba-tiba tangan Lex menggenggam sebelah tangan Zayyan.

Zayyan pun terkesiap, dan hendak melepaskan tangannya dari tangan Lex, namun Lex malah mempererat genggamannya dengan tatapan penuh intimidasi meski bibirnya masih tersenyum manis pada Zayyan.

Zayyan pun akhirnya pasrah, dan membiarkan tangannya digenggam oleh Lex di sepanjang perjalanan hingga tiba di tujuan.

Jujur saja saat ini Zayyan benar-benar merasa tak nyaman dan ia pun merasa deg-degan saking takutnya pada Lex. Ia merasa ada yang aneh dengan Lex saat ini.

Sementara itu tanpa sepengetahuan mereka, sebuah taksi kini tengah mengikuti mobil yang di tumpangi oleh Lex dan Zayyan tersebut.

***

Zayyan dan Lex telah tiba di Lotte World Mall, mereka langsung menuju ke lantai di mana letak Lotte Cinema berada.

Tanpa bertanya dulu pada Zayyan, Lex langsung memutuskan film apa yang akan ditontonnya bersama Zayyan, berikut posisi tempat duduk mereka di dalam nanti.

"Lex-eu, kenapa kau memilih film bergenre romantis sih, kenapa nggak pilih film action aja?" Protes Zayyan. Bagi Zayyan sangat aneh jika dua orang pria menonton film romantis bersama, karena film bergenre romantis biasanya dipilih oleh orang yang menonton bersama dengan pasangannya.

"Udah biarin, aku lagi pengen nonton film romantis," jawab Lex.

"Kenapa nggak bawa pacar kamu aja? kan cocok banget tuh kalau nonton film romantis bersama pasangan."

Lex terdiam sejenak menatap Zayyan. "Aku nggak punya pacar," jawab Lex kemudian.

"Oohh...," Zayyan manggut-manggut.

Friendship (Xodiac) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang