Pesta Kelas Dadakan

836 92 40
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

Hari demi hari berlalu, menyisakan perih dan sedih di hati Lex yang sebenarnya belum dapat menerima perpisahannya dengan Zayyan.

Meskipun Zayyan sudah berjanji tidak akan berubah sikapnya terhadap Lex, namun nyatanya semakin hari Zayyan malah terlihat semakin lengket dengan Sing. Itulah yang membuat hati Lex sakit dan merasa kehilangan.

Setiap hari Lex jadi terlihat murung, senyum manisnya yang biasanya ia tebarkan terkhusus untuk Zayyan, kini semakin memudar seiring dengan berjalannya waktu. Sikap Lex yang dingin pun malah semakin nampak kembali. Dan hanya Davinlah yang secara diam-diam selalu memperhatikannya.

Perubahan itu tak ayal membuat teman-temannya kembali merasa takut terhadap Lex. Namun sayangnya Zayyan malah tak menyadarinya, karena hanya terhadap Zayyan sajalah Lex masih mau bersikap ramah.

***

Pagi hari telah tiba, Davin merasa heran karena Lex belum juga bangun dari tidurnya.

"Hyung, bangun, Hyung, sudah pagi. Apa kau tidak mau berangkat ke sekolah?"

"Eughh!" Hanya lenguhan yang keluar dari mulut Lex, sementara matanya masih terpejam. Bahkan selimut yang dikenakannya pun masih membungkus rapi tubuhnya.

"Hyung, ayo bangun!" Davin mengoyak-ngoyakan tubuh Lex, namun Lex tetap tak mau beranjak dari tidurnya.

"Hhh...," Davin menarik napas lelah. "Tak  biasanya Hyung seperti ini. Biasanya dialah yang paling rajin bangun pagi dari pada yang lainnya," batinnya.

Davin mengamati wajah Lex dengan seksama. "Kok wajah Lex-eu Hyung pucat ya? Apa dia sakit?" Batinnya lagi.

Lalu Davin menyentuh kening Lex untuk memastikan. "Ternyata Hyung demam!" Pekik Davin khawatir.

Tanpa berpikir lama, Davin segera pergi ke dapur untuk membuatkan bubur, dan menyiapkan kompres hangat untuk Lex. Tak lupa ia pun mengambil obat penurun demam di kotak obat.

"Itu untuk siapa?" Tanya Wain yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Untuk Lex-eu Hyung. Dia demam," jawab Davin.

"Lex-eu demam??" Beomsoo yang menyusul di belakang Wain menimpali dengan khawatir.

"Iya, Hyung. Tadi aku sudah memeriksanya dan ternyata dia demam," jawab Davin lagi.

"Apakah perlu kita bawa ke dokter?" Tanya Wain.

"Aku tidak yakin dia mau ke dokter, sedangkan untuk bangun saja dia enggan," jelas Davin.

"Ya sudah kalau begitu biarkan dia beristirahat saja, dan tidak perlu masuk ke sekolah," ucap Beomsoo.

"Iya, berarti hari ini ketua kelas kita tidak masuk," timpal Davin.

"Nggak apa-apa, kan ada Hyunsik Hyung sebagai wakilnya," ucap Beomsoo.

"O iya. Asiikk...Hyunsik Hyung kan baik, enak di ajak bercanda lagi hehe...!" Ucap Davin senang.

"Iya, bakalan seru nih kelas hari ini!" Seru Wain juga ikutan senang.

"Yeaayy...kita bersenang-senang hari ini di kelas!" Beomsoo pun tak mau ketinggalan untuk ikutan senang.

Davin pun kembali ke kamar untuk merawat Lex sebentar sebelum dirinya berangkat ke sekolah.

***

"Hyung, nanti sepulang sekolah antar aku ke rumah sakit ya, sudah waktunya lepas jahitan," ucap Sing pada Zayyan di sekolah.

Friendship (Xodiac) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang