Cemburu Sama Eunbi

1.3K 155 66
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Eh?? Ng...Lex-eu, kamu bukannya sedang tidur?" balas Zayyan gugup sekaligus canggung. Dirinya benar-benar terkejut dan tak siap untuk berinteraksi dengan Lex saat ini.

"Iya, tadi memang sudah tidur. Tapi kedatanganmu dan suaramu mengusikku," jawab Lex.

"Kau...tidak mendengar semua ucapanku tadi, kan?" tanya Zayyan penuh harap.

Lex tersenyum tipis. "Sayangnya aku dengar," jawabnya.

"O-Oh...," Zayyan kikuk dan salah tingkah.

"Zayyan, benarkah kau juga menyayangiku?" tanya Lex.

Zayyan menatap Lex sebentar, lalu mengangguk dalam canggung.

Lex tersenyum hangat. "Sebenarnya...ini pertama kalinya bagiku mendengar ada orang lain yang menyayangiku. Sebelumnya...tidak ada satu pun teman yang mengucapkan kata sayang padaku," tutur Lex jujur.

Zayyan tertegun, ia seolah dapat merasakan hati Lex yang kesepian.

"Tadinya ku pikir, kau pasti sangat membenciku sekarang atas apa yang telah ku lakukan padamu hingga akhirnya malah mencelakai Sing, orang yang kau sayang," tutur Lex lagi.

"Iya, aku memang marah padamu, Lex-eu. Dan rasanya ingin sekali aku menghajarmu saat melihatmu pertama kali tadi pagi. Apalagi Sing ku terluka. Tapi aku menahannya, karena aku juga memikirkanmu. Memikirkan bagaimana seorang Lex yang notabenenya seorang leader di kelas Xodiac mampu merencanakan hal serendah ini, dan bahkan kau diam saja menyaksikan kejadian naas tadi pagi itu!" Zayyan menumpahkan uneg-unegnya.

Lex terdiam dalam rasa bersalah. Dia tak mampu menjawab ucapan Zayyan.

"Apakah kau puas, Lex-eu? Atau...kau masih belum puas, karena targetmu belum tercapai, yakni ingin melukaiku dan bukan Sing, huh?!"

Lex menggeleng, air mata berlinang di pipinya kini.

"Bagaimana jika aku yang terluka hari ini? Apakah kau akan merasa sangat bahagia, huh?"

Lex kembali menggeleng. "Ani...hiks...aniya! Jika kau yang terluka meski itu adalah rencanaku sejak awal, aku pasti tidak akan sanggup memaafkan diriku sendiri hiks...," Lex benar-benar menangis.

"Tadinya hiks...aku hanya kesal dan iri padamu, karena kau berhasil menarik perhatian semua murid lainnya untuk menyukaimu dan menyayangimu. Sedangkan terhadapku yang sudah sejak lama mereka kenal, mereka tidak pernah seperti itu padaku. Maka dari itulah aku menyuruh orang untuk melukaimu. Tapi sebenarnya di balik itu semua, hati kecilku berkata lain, aku tak sungguh-sungguh ingin membuatmu terluka. Kau tahu karena apa?" lanjut Lex.

"Karena apa?" tanya Zayyan.

"Karena kau juga baik kepadaku dan telah menunjukkan perhatianmu padaku. Jujur aku merasa sangat senang ketika kau memperhatikanku, tapi ada Leo dan Sing yang selalu di dekatmu yang membuatku cemburu," Lex mengungkapkan perasaannya dengan terus terang, membuat Zayyan pun menganga dibuatnya.

"K-Kau cemburu pada Leo dan Sing??" Zayyan tak menyangka.

"Eum," Lex mengangguk sambil mengusap air matanya.

"Aigoo...aigoo...aigoo!!" Zayyan tak habis pikir.

Lex tak berani menatap Zayyan, air matanya pun kembali berlinang.

"Lex-eu, jadi kau tadinya hanya coba-coba dan iseng saja ya ingin melukaiku melalui Ricky? Dan kau tak menyangka akhirnya malah jadi seperti ini. Begitukah?" Tebak Zayyan.

Friendship (Xodiac) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang