Park Jaeyong POV
"Hei, dik, kau tidak lembur hari ini?" Tanyaku ketika sampai dirumah jam 6 malam mendapati Jiyeon tengah membantu nenek menyiapkan makan malam dimeja.
Dia menatapku sambil tersenyum kemudian menggeleng. "Ya. Aku tidak lembur hari ini, kak."
"Syukurlah." Kataku kemudian pergi ke kamar untuk membersihkan diriku.
Aku senang dia tidak memforsir diri nya untuk terus melakukan pekerjaan tambahan nya hingga larut malam, semenjak itu juga dia tidak pernah lagi meminta ku untuk mengantar jemput nya.
Ada apa dengan nya? Setiap kali aku bertanya kepada nya akan perubahan itu dia selalu saja menjawab bahwa dia tidak ingin membebani ku lagi. Padahal aku sama sekali tidak merasa terbebani. Dengan itu pun aku bisa memastikan bahwa adik ku baik-baik saja.
Namun Jiyeon telah meyakini ku bahwa dia baik-baik saja dengan kebiasaan baru itu. Dia bilang seseorang yang memakai jasa les privat nya sudah menyediakan transportasi untuk pulang dan pergi. Dan ya ucapannya benar, aku selalu melihat ada mobil yang datang menjemput atau mengantarkan nya. Bahkan supirnya pun suka menyapaku, jadi aku hafal betul wajahnya.
Pasti dari kalangan atas seseorang yang memperkerjakan adikku itu, hingga yang datang menjemput nya adalah mobil Mercedes-Benz s-class. Hanya untuk seorang guru privat?
Setelah mandi dan berganti pakaian aku bergabung dengan nenek dan adikku dimeja makan. Setelah beberapa menit menimbang akhirnya aku bertanya kepada adikku, hanya untuk memastikan."Aku ingin bertanya, kamu dapat info dari mana hingga bisa bekerjasama dengan orang yang memakai jasa privat mu sekarang?"
"Dari teman, kak. Bayarannya lumayan." Kata nya sambil tersenyum. Ada yang lain dari senyum nya.
"Kau mengajarkan apa saja hingga larut malam?" Tanyaku lagi dengan mata yang menatap serius kepada adikku yang terlihat canggung. Ada apa dik?
"Hmm... Ada, ya intinya dia ingin segera fasih dalam berbicara Inggris." Jawabnya agak terbata dan terlihat bingung menjelaskan nya.
"Apa dari kalangan pebisnis atau konglomerat?"
"Ya, bisa dikatakan begitu."
"Apa-"
"Sudahlah berhenti bertanya! Tidak baik makan sambil berbicara, Jaeyong. Kau tidak lihat adikmu tertekan dengan pertanyaan mu." Nenek memotong pertanyaan ku. Dan ya benar! Ada tekanan diwajahnya. Kenapa? Aku hanya bertanya mengenai pekerjaan tambahan nya.
Apa yang kamu sembunyikan dariku, dik? Apa aku masih belum cukup baik sebagai kakak mu sehingga kamu tidak terbuka dengan ku?
Aku menuruti perintah nenek dan kembali fokus makan. Mungkin lain kali aku akan mengajak adik ku berbicara empat mata. Aku tidak ingin dia melewati masalah sekecil apapun tanpa dukungan dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANACAMPSEROTE
RandomKarakter utama dalam cerita ini terinspirasi dari lagu Fatin Shidqia dengan judul "Memilih Setia" Silahkan baca ringkasan para karakter di bagian "THE CAST (with their little story's) ----- ⚠️Cerita ini mengandung adegan 21+ dan karakter LGBT Tidak...