BAGIAN 19 : confession, regret

57 7 34
                                    

Author POV

Semua tamu sudah pulang, menyisakan Ha Joon dan kakaknya yang masih duduk dihalaman rumah keluarga Kim. Ji-A dan adiknya sudah pulang 10 menit yang lalu. Kim Hani sambil merokok itu mencoba untuk terus terang saja kepada adiknya.

 Kim Hani sambil merokok itu mencoba untuk terus terang saja kepada adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku melihatnya. Kamu dengan Lee Ji-A tadi saat di dapur, dik!" Kata Kim Hani agak berbisik, karena dia tidak ingin sang ayah atau ibu sambung nya itu akan mendengar perkataan nya. Sebenarnya dia ingin sekali meneriaki adiknya yang terlihat biasa saja itu. Apa banget 'kan ya?!

"Lalu?" Jawab Ha Joon acuh. Sebenarnya pria berbadan jangkung itu sama sekali tidak peduli ataupun takut. Dia tahu resikonya mencintai istri orang.

"Kamu tahu, rasanya aku mau pukul kepala mu itu agar sadar! Aku tidak perduli kamu mau bersama dengan siapapun, Kim Ha Joon. Asal jangan dengan seseorang yang sudah menikah! Kamu akan berakhir sakit hati nanti!" Kata Kim Hani putus asa. Bukannya apa, Kim Hani ini jauh lebih berpengalaman dalam urusan percintaan di banding sang adik yang sedari dulu masalah percintaannya hanya dengan Lee Ji-A saja..

"Kamu mau pukul aku juga, itu enggak akan buat perasaan ku kepadanya hilang, kak. Aku mencintainya.. bahkan jauh sebelum dia menjadi istri orang."

"Aku tahu. Tapi menciumnya dengan statusnya yang masih menjadi istri orang itu tidak benar Kim Ha Joon. Ada undang-undang nya. Bagaimana jika dia dengan suaminya, yang kamu bilang orang kaya itu, telah melakukan perjanjian pranikah? Jika semuanya ketahuan, Lee Ji-A yang akan mendapatkan banyak kerugian! Apa menurutmu itu sepadan?" Hani mencoba meyakinkan adiknya dengan alasan yang masuk di akal.

Meski pada kenyataannya, tidak ada orang yang jatuh cinta menggunakan akal sehatnya, bukan?

"Haha.. suami bajingan nya itu duluan yang akan menerima banyak kerugian. Dia yang lebih dulu berselingkuh!" Rasanya Ha Joon ingin sekali menonjok wajah polos Yoon Sehun itu, ketika dia ingat kembali apa yang pria itu lakukan kepada Lee Ji-A.

"Huft... Aku tidak sedang menghakimi pilihan mu. Setidaknya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalo begitu aku masuk kedalam dulu." Apapun itu, Kim Hani hanya ingin yang terbaik untuk adiknya yang begitu setia dengan satu wanita ini. Sejujurnya aja, dia juga bakal jatuh cinta sih seandainya ada seorang pria seperti adiknya yang mencintai Lee Ji-A ini. Awet banget rasa cintanya.

Ha Joon yang masih duduk dihalaman rumah nya itu, dibuat terdiam oleh perkataan kakak perempuannya barusan.

Pria berbadan jangkung itu tahu akan resiko nya, dan berpikir dengan yakin bahwa dia siap akan konsekuensinya. Tapi apa dia tega jika nanti kenekatan nya dalam mencintai Lee Ji-A itu hanya akan membuat wanita nya semakin menderita? Karena dia yakin betul bahwa si Sehun manja itu tidak akan diam saja. Typical orang yang tidak suka menerima penolakan.

•••

Seoul, pukul 3 sore.

"Hei, sepupuku! Kupikir kamu tidak akan hadir. Oh ya, terimakasih atas kiriman karangan bunga nya." Jeremy menyapa Jinwoo dan Chaerin yang baru saja tiba dengan senyuman khas nya yang menurut Jinwoo itu cukup menjengkelkan. Entah kenapa Jinwoo sangat tidak suka aura sepupu nya yang satu ini. Ke-negatifan nya menguar dengan kuat, katanya dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANACAMPSEROTE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang