Ujian Akhir Semester hari pertama. Hari Kamis. Sejarah wajib, Ekonomi lintas minat, dan Seni. Raina memasukkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk pelajaran hari ini. Papan jalan, kartu ujian, penggaris, penghapus, bolpoin, dan yang terpenting adalah pensil.
Ujian di mulai. Kesebelas anggotan MPC mulai mengerjakan soal dengan semaksimal mungkin.
Dua hari terlewati, sekarang waktunya untuk bersantai sejenak sebelum kembali bertempur di medan perang. Sekarang hari Sabtu, berusaha untuk merelekskan diri sebentar.
30 Mei
Sepertinya sudah lama ya, gua ga nulis lagi di buku harian ini. Hari ini hari Sabtu, dan kita sudah melewati dua hari dari 6 hari untuk UAS. Itu berarti kita sudah melewatkan 5 pelajaran.
Dreeet.. Dreeet..
Lisa menghentikan pekerjaannya dan meraih ponsel yang tergeletak tepat di samping buku hariannya. Sepertinya gua akan tahu, siapa yang datang ketika butuh, pikir Lisa.
Adhiyaks : Lisa, fisika yang keluar yang mana aja.. tolong..
BINGO! Sesuai dengan perkiraan Lisa, Pasti akan ada yang bertanya tentang fisika kedirinya. Asalannya karena semester ini Lisa dan Ara ikut belajar bareng sama salah satu guru fisikanya yang notabene pembuat soal UAS. Tapi, sebenarnya Lisa dan Ara benar – benar tidak mengetahui soal yang akan keluar di UAS nanti, hanya saja, saat gurunya sedang mengajar seperti ada yang mengganjal dibeberapa soal, nah jadilah Lisa dan Ara memperkirakan soal yang akan keluar.
Alisa : Kerjaan aja soal soal yang sesuai kisi – kisi kemarin
Adhiyaks : Semua tuuh? .-.
Alisa : Ga semuaaa -_- yang sesuai kisi – kisi ajaa
Adhiyaks : Lu tau ga nomor berapa aja Sa?
Lisa tersenyum, seakan – akan dia adalah pemenangnya. Dari awal mulai les dengan gurunya, dia bersama Ara sudah berkomitmen apabila gurunya itu seperti memberi tahu soal, atau seperti ada kode – kode itu soal yang akan keluar, mereka tidak akan memberi tahu kepada siapapun. Kenapa begitu? Alasannya sangat simple kok, mereka tidak mau teman – temannya hanya terpaku pada apa yang mereka beri tahu, jadii intinya mereka mau teman – temannya ini belajar bukan karena ingin mendapatkan nilai. Lagi punya dengan adanya kisi – kisi yang diberi tahu itu juga sudah sangat membantu. Tinggal lihat kisi – kisi, cari soal yang sesuai, kerjakan. Kalian bisa ngerjain semua soal yang sesuai kisi – kisi itu, berarti kalian bisa ngerjain soal Uas juga. Selesai.
Alisa : Sorry Dhi, gua ga tau...
Adhiyaks : Dapet wajengan ga?
Lisa mengkerutkan alisnya, wajengan? Itu apa?
Alisa : Wajengan itu apa? ._.
Adhiyaks : Hmmmm info infoo ._.
Alisa : Ooo infonya itu cuma "bapak ga akan ngasih soal yang ngitungnya susah, jadi kalian ga perlu pakai kalkulator"
Adhiyaks : Lalu laluu?
Alisa : dan bapaknya bilang akan ngeluarin soal dari kertas itu yang sesuai kisi kisi
Jadi, kita itu emang dikasih kertas yang isinya soal semua, soalnya ini sesuai dengan materi kita disaat UAS nanti. Yaa sekitar ada 150 lebih soal yang di kertas itu.
Alisa : udah itu doang ._. selebihnya pas les, Cuma bahas soal.. sesuai kisi – kisi
Adhiyaks : Perciis?
KAMU SEDANG MEMBACA
(Best) Friend
Teen FictionHanya ajal yang dapat memisahkan persahabatan kita. Pikir Lisa ketika ia baru saja mengerti arti kehidupannya kini. Walau ini berawal hanya dari multi-person chat in Line tapi ia sungguh mengerti bahwa ia bersama kesepuluh temannya yang akan menjadi...