~Middle Of The Night~
Ellen Duhé
*
-Just call my name, I'm yours to tame-
*
New York City, United States of America | 10:15 PM
Priscilla dan Savana sudah selesai membersihkan LaDe Café. Charlie memutuskan tutup dua puluh menit lebih awal karena hari ini banyak sekali pelanggan yang datang. Dua puluh menit tentu saja waktu yang berharga bagi Priscilla dan Savana. Keduanya bisa pulang lebih cepat walau hanya dua puluh menit. Priscilla dan Savana memang bekerja long shift, sengaja agar bayaran mereka lebih besar. Tinggal di kota besar seperti New York ini serba mahal! Maka dari itu mereka harus giat mencari uang dan berusaha menghemat sebisa mungkin.
Savana tengah mengunci pintu café. Priscilla dan Charlie berdiri di samping Savana, menunggu wanita itu mengunci pintu. Kunci café selalu dipegang oleh Charlie. Dan Priscilla selalu pulang bersama Savana karena tempat tinggal mereka satu arah.
"Apollo?" panggil Priscilla tidak yakin karena rambut pria yang ia lihat sedikit acak-acakan hingga menghalangi setengah wajahnya. Namun ketika pria itu semakin mendekat, Priscilla bisa melihat jelas wajah Apollo.
"Café sudah tutup. Kau bisa mendapatkan Macchiato espresso esok hari," kata Priscilla terkekeh kecil. Namun kekehan itu langsung musnah kala ia sadar jika Apollo tidak dalam keadaan sadar sepenuhnya. Tubuh Apollo menabrak tubuh mungil Priscilla-hampir jatuh menindihnya. Untung saja Charlie menarik cepat tubuh Apollo. Menjauhkannya dari Priscilla.
"He's drunk," ujar Charlie.
"Apollo?" panggil Priscilla, namun hanya ditanggapi dengan tatapan sayu mata hijau pria itu. Apa yang dikatakan Charlie itu benar. Apollo mabuk.
"Aku akan menelepon polisi," kata Charlie sembari merogoh sakunya mencari benda pipih. Priscilla menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan perkataan Charlie. Polisi? Bagaimana jika nanti urusannya malah semakin panjang? Kasihan bukan jika Apollo dalam masalah karena hal ini?
"Jangan!" larang Priscilla. Charlie sudah siap mengetik nomer 911 pada layar ponselnya sebelum akhirnya ucapan Priscilla menghentikannya. Seperti bisa membaca pikiran Charlie melalui ekspresi wajah pria itu, Priscilla segera menjelaskan maksudnya agar tidak ada yang salah paham. "Aku mengenalnya! Lagi pula dia hanya mabuk. Dia juga tidak berniat mengganggumu. Biar aku yang membantunya pulang," sambung Priscilla.
"Kau serius Pris? Kau yakin dia tidak akan menyakitimu? Bagaimana pun dia sedang mabuk," ujar Savana khawatir. Bukan apa-apa, tapi setaunya dan sepenglihatannya Priscilla baru mengenal pria bernama Apollo ini kurang dari tiga hari. Bagaimana jika Apollo menyakiti Priscilla?
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR fool's Gold | END
RomanceHell Angels Series #6 Highest rank : #1 in youngadult Jan-06-2024 #2 in fiksiremaja Mar-08-2024 #3 in love Jun-18-2024 #1 in keluarga Jun-22-2024 #1 in indonesiamembaca Aug-05-2024 Banyak orang berkata, masa lalu itu sulit dilupakan, bahkan terkadan...