~my tears ricochet~
Taylor Swift
*
-'Cause I loved you, I swear I loved you-
*
"Priscilla! Bereskan kamar paling pojok!"
Priscilla menghentikan kegiatan membacanya saat Alma memerintahkannya untuk membersihkan kamar paling pojok. Priscilla langsung mengambil peralatan bersih-bersih. Ia tidak berani membantah ucapan Alma. Priscilla takut melawan wanita yang hampir berumur setengah abad itu.
Dengan berbagai peralatan bersih-bersih, Priscilla masuk ke dalam kamar paling pojok. Pencahayaan di ruangan ini memang tidak begitu bagus—agak sedikit gelap. Seperti sudah terbiasa, Priscilla memulai aksi bersih-bersihnya dengan gesit. Tidak ada kata lelet karena Alma tidak suka itu.
Priscilla melepas seprai dan menggantinya dengan yang baru. Priscilla memang rajin mengganti seprai. Kamar-kamar yang ada di bangunan sederhana ini memang digunakan untuk melayani hasrat. Wajar jika harus rajin mengganti seprai dan membersihkannya.
Setelah selesai memasang seprai baru, Priscilla lanjut menyapu lantai. Kegiatannya berhenti saat mendengar pintu tertutup. Priscilla menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang datang. Jantungnya mulai berpacu cepat saat melihat Zarco berdiri di sana sembari mengunci pintu kamar.
"Mau apa?!" tanya Priscilla berusaha bertingkah berani. Zarco tidak menjawab. Kakinya melangkah mendekat ke arah Priscilla. "Berhenti! Berhenti di situ!" bentak Priscilla was-was. Zarco tidak mendengarkannya. Pria itu terus melangkah dengan tatapan penuh nafsu.
Priscilla menendang tubuh Zarco saat tangan pria itu ingin menyentuhnya. Cepat, Priscilla langsung berlari menuju pintu, namun Zarco berhasil menarik tangan Priscilla. Zarco memeluk erat tubuh Priscilla dari belakang. Priscilla berusaha melepaskan diri, namun dekapan Zarco begitu kuat hingga membuatnya sesak napas.
"Lepaskan! Lepaskan!" teriak Priscilla.
Priscilla mencakar tangan Zarco yang memeluknya erat. Cakaran kukunya yang panjang nan tajam mampu membuat Zarco meringis dan mengendurkan pelakannya. Priscilla berusaha meraih rambut pria itu dan menariknya keras. Tak kunjung lepas, Priscilla menggigit pergelangan tangan Zarco.
"Sialan!" umpat Zarco melepaskan Priscilla.
Priscilla berlari sembari membawa sapu, berjaga-jaga untuk memukul Zarco jika pria menghampirinya. Dengan tangan bergetar, Priscilla berusaha membuka knop pintu yang terkunci. Pintu terbuka saat Zarco hampir menariknya.
Priscilla terjatuh ke lantai, namun tubuhnya segera berdiri dan berlindung di balik tubuh Alma yang berdiri di depan pintu. Dengan tubuh bergetar, Priscilla berlindung di balik tubuh Alma untuk menghindari Zarco. Keringat bercucuran. Bahkan ada beberapa luka cakar dan lebam di tubuh Priscilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR fool's Gold | END
RomansaHell Angels Series #6 Highest rank : #1 in youngadult Jan-06-2024 #2 in fiksiremaja Mar-08-2024 #3 in love Jun-18-2024 #1 in keluarga Jun-22-2024 #1 in indonesiamembaca Aug-05-2024 Banyak orang berkata, masa lalu itu sulit dilupakan, bahkan terkadan...