~Bitchin' Summer~
Avril Lavigne
*
-Come and party, do it while we're young-
*
New York City, United States of America | LaDe Café
Senin sudah tiba. Priscilla kembali kerutinitasnya-bekerja melayani para pelanggan yang berdatangan. Memang sepertinya LaDe Café tidak pernah sepi. Wajar saja karena jaraknya yang strategis. Banyak pegwai kantor dan pelajar datang ke LaDe Café hanya untuk sekedar membeli kopi atau makan siang.
Seperti biasanya, banyak pengunjung datang ke LaDe Café saat jam makan siang untuk istirahat dan mengisi perut mereka. Setelah mencatat beberapa pesanan, Priscilla berjalan ke arah dapur untu memberi tahu Savana dan mengambil makanan yang sudah selesai dimasak. Savana memang bertugas sebagai juru masak. Wanita itu handal dalam hal memasak!
"Setidaknya hari ini tidak sepadat kemarin-kemarin. Aku masih bisa bernapas hari ini!" kata Priscilla sembari memberikan kertas catatan pesanan. Savana terkekeh geli. Pegawai LaDe Café memang tidak banyak. Hanya Priscilla, Savana, dan dua pegawai lainnya-tidak termasuk Charlie. Terlebih dua pegawai itu hanya bekerja separuh waktu.
"Berhenti mengeluh! Kau tidak ingin selamanya tinggak di apartment kecil itu kan?" ujar Savana sengaja agar Prsicilla kembali bersemangat melalui hari-hari bekerjanya. Priscilla memutarkan bola matanya malas. Tangannya mengambil beberapa pesanan yang sudah jadi dan menghantarkannya. Tak lama wanita itu kembali menghampiri Savana.
"Aku tidak mungkin terus bekerja di sini, Sav! Aku akan mengumpulkan uangku untuk membangun toko bunga seperti yang sudah aku katakan padamu. Setelah itu kau harus ikut bersamaku-bekerja sama!" ucapnya penuh tekat. Dari dulu Priscilla suka dengan tanaman. Sudah lama ia ingin membangun usaha kecil itu, namun uang yang dikumpulkannya belum cukup.
"Jantungku ada di dapur, Pris. Aku akan ikut denganmu jika kau membuka resto!" kekeh Savana. Wanita itu benar. Mungkin jika toko bunganya sudah jaya, Priscilla akan membuat resto kecil. Mengajak Savana bekerja dengannya. Ah tidak! Priscilla akan membuat Savana menjadi kepala resto sebagai bentuk terima kasihnya!
"Berhenti bicara! Aku membayar kalian untuk bekerja!" ucap Charlie sedikit kesal. Ah tenang saja. Pria itu tidak semenyebalkan yang kalian pikir. Charlie memang blak-blakan, tapi pria itu memiliki hati yang luas. Priscilla sendiri pernah merasakan kebaikan Charlie. "Kau tidak lihat ada pelanggan yang menunggu di sana?!" sambung Charlie sembari menunjuk ke arah meja pengunjung.
"Baiklah! Baiklah!" balas Priscilla kembali bersiap dengan pulpen dan buku catatannya. Tubuhnya berbalik untuk melihat pelanggan yang dimaksud Charlie. Raut wajah Priscilla langsung berubah saat melihat wajah pelanggan itu. Sial! Apakah bencana akan menghampirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR fool's Gold | END
RomanceHell Angels Series #6 Highest rank : #1 in youngadult Jan-06-2024 #2 in fiksiremaja Mar-08-2024 #3 in love Jun-18-2024 #1 in keluarga Jun-22-2024 #1 in indonesiamembaca Aug-05-2024 Banyak orang berkata, masa lalu itu sulit dilupakan, bahkan terkadan...