~Heavenly~
Cigarettes After Sex
*
-Tell me it's love, tell me it's real-
*
Priscilla berhenti di depan toko perhiasan yang bertuliskan, Tchaikovsky Mi Bella. Mata coklatnya tak henti-henti menatap kagum sebuah kalung berlian yang terpajang berkilau. Jari-jemari Priscilla menyentuh kaca toko. Membayangkan betapa indah lehernya ketika memakai kalung itu.
Apollo menoleh. Mata hijaunya memperhatikan Priscilla dan perhiasan-perhiasan yang terpajang secara bergantiaan. "Kau menginginkannya?" tawar Apollo sekaligus menyadarkan Priscilla dari rasa kagumnya.
"What?" bingung Priscilla.
"Kau ingin perhiasan?" ujar Apollo kembali menawari Priscilla. Priscilla terdiam. Matanya menatap Apollo ragu. Apakah Apollo menawarinya perhiasan? Sungguh? Tidak, tidak! Priscilla tidak mau terlalu percaya diri. Mungkin saja Apollo hanya bertanya-tidak berniat menawarinya.
"Mereka sangat cantik dan menganggumkan," ucap Priscilla sembari tersenyum simpul. "Ayo kita lanjutkan berkelilingnya," sambungnya dan menarik tangan Apollo untuk kembali melangkah. Apollo masih setia di posisinya dan tidak menggubris ajakan wanita yang sedang menarik tangannya. Merasa tidak ada pergerakan dari Apollo, Priscilla menoleh ke belakang sembari melemparkan tatapan herannya.
"Tidak jadi membeli perhiasan?" tanya Apollo. Priscilla menggelengkan kepalanya. Membeli perhiasaan? Priscilla harus menjual ginjalnya lebih dulu jika ingin membeli perhiasan di toko mewah itu. Priscilla yakin harga perhiasan-perhiasan yang ada di dalam sana tidaklah murah.
"Tak apa Apollo. Aku tidak punya uang untuk membelinya," ucapnya sembari tersenyum kecil. Apollo mengernyit bingung. Apakah Priscilla tidak paham maksudnya? "Ayo! Jangan terus berdiri di sana. Kau bisa diusir nanti," sambung Priscilla dan kembali menarik tangan Apollo.
"Ikut aku!" ajak Apollo dan menarik tangan Priscilla untuk masuk ke dalam Tchaikovsky Mi Bella-salah satu brand perhiasan ternama. Priscilla berusaha menghentikan Apollo, namun tenaga pria itu lebih besar darinya.
"Apollo! Apa yang kau lakukan!" bentak Priscilla pelan.
"Pilih apa pun yang kau inginkan," ujar Apollo. Priscilla menundukan kepalanya sembari memijat pelan keningnya. Semua staff memperhatikan kehadirannya dan Apollo. Priscilla merasa tidak nyaman dengan tatapan mereka.
Mengerti dengan apa yang Priscilla rasakan, Apollo pun mendekatkan tubuhnya dan berbisik, "Tidak usah mengkhawatirkan harganya. Aku yang akan membayarnya." Sekejab, tubuh Priscilla terasa terbakar. Hembusan napas Apollo yang berbisik di dekat telinganya membuat sekujur tubuh Priscilla menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR fool's Gold | END
RomanceHell Angels Series #6 Highest rank : #1 in youngadult Jan-06-2024 #2 in fiksiremaja Mar-08-2024 #3 in love Jun-18-2024 #1 in keluarga Jun-22-2024 #1 in indonesiamembaca Aug-05-2024 Banyak orang berkata, masa lalu itu sulit dilupakan, bahkan terkadan...