~The Prophecy~
Taylor Swift
*
-Let it once be me-
*
Menghabiskan waktu bersama di satu ruangan yang sama membuat Priscilla dan Thena menjadi lebih dekat. Mereka berdua membangun obrolan untuk mengisi waktu sekaligus menunggu harapan bantuan yang akan datang menjadi kenyataan.
Priscilla tersenyum mendengar cerita lucu masa kecil Thena yang baru saja perempuan itu ceritakan. Namun secepat kilat, binar cahaya yang ada di mata coklat Priscilla memudar berganti menjadi awan sendu. Perlahan, lengkungan indah pada bibir manis wanita itu berubah datar.
"Kau tumbuh besar bersama Apollo. Dia hampir selalu ada di sisimu. Memperlakukanmu begitu baik. Tapi kenapa semua itu tidak bisa membuatmu mencintainya?" tanya Priscilla bingung. "Selain jawabanmu tentang 'girls like bad boys more than good boys', aku masih tidak mengerti kenapa kau tidak pernah mencintanya," tambah Priscilla. Entah apakah jawaban Thena atas pertanyaanya ini akan menyakitinya atau tidak, namun rasa penasaran dalam dirinya begitu mendominasi.
Thena terkekeh mendengar pertanyaan tersebut. Kondisi perempuan itu tidak sebaik kemarin. Wajah Thena agak pucat. Butiran keringat tak henti-henti bercucuran. Priscilla agak khawatir dengan kondisi Thena. Terlebih ada nyawa lain di dalam tubuh Thena.
"Siapa bilang aku tidak pernah mencintai Apollo?" Jawaban Thena semakin membuat awan-awan gelap memenuhi mata coklat gelap milik Priscilla. "Aku pernah mencintainya, tapi rasa cintaku terhadap Alderad lebih besar. Entahlah. Rasa cintaku terhadap Apollo bukan seperti rasa cintaku terhadap Alderad," sambungnya.
"Love is never logical, Priscilla. Tidak melulu yang lama yang paling berkesan." Thena bisa melihat kabut gelap dalam mata Priscilla. Ia tahu apa yang sedang wanita itu pikirkan. "Aku rasa, hubungan yang berlangsung dalam waktu lama tidak selalu menjamin cinta itu semakin kuat. Terkadang hubungan singkat yang lebih berkesan. Tidak selalu tentang berapa lama, tapi tentang hati kita yang merasakannya," lanjut Thena menjelaskan.
"Tapi pikiranku tidak bisa berhenti berpikir tentang betapa besar Apollo mencintaimu," ujar Priscilla. Thena tersenyum lemah mendengar Priscilla berkata seperti itu. Ia memaklumi hal tersebut. Rasanya memang sulit meyakinkan seseorang yang pernah terluka dalam.
"Kau baik-baik saja? Wajahmu semakin pucat," tanya Priscilla khawatir melihat kondisi Thena yang semakin buruk.
"Aku baik, Pris. Hanya sedikit pening," jawab Thena.
"Terkait ucapanmu sebelumnya, aku rasa kau terlalu tenggelam dalam masa laluku yang pernah bersama Apollo. Kau terlalu fokus melihat masa lalu di mana Apollo masih mencintaku, sehingga kau tidak bisa melihat masa kini, di mana Apollo sungguh mencintaimu melebihi cinta yang pernah dia berikan kepadaku," ucap Thena lemah, namun penekanan di setiap katanya berhasil menyentil hati Priscilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR fool's Gold | END
RomanceHell Angels Series #6 Highest rank : #1 in youngadult Jan-06-2024 #2 in fiksiremaja Mar-08-2024 #3 in love Jun-18-2024 #1 in keluarga Jun-22-2024 #1 in indonesiamembaca Aug-05-2024 Banyak orang berkata, masa lalu itu sulit dilupakan, bahkan terkadan...