ᴘᴇʟᴀᴊᴀʀᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴏsᴀɴᴋᴀɴ

2.1K 155 18
                                    

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

“Pada tahun 845 tembok Shiganshina di bobol oleh salah satu Titan Shifter yakni Titan Colossal, yang membuat kehancuran juga trauma bagi para penduduk desa.”

Seorang guru berperawakan tegas berdiri di depan papan tulis sambil memegangi sebuah buku berwarna hitam dengan judul sejarah Paradise. Ia melantangkan suaranya agar para murid yang berada dalam kelas lebih fokus pada mata pelajarannya.

Tapi hal tersebut tidak berlaku untuk seorang gadis cantik bersurai hitam legam yang dengan santainya memainkan game ps sejak pembelajaran berlangsung. Dia menutupi game tersebut dengan buku catatan yang diletakan secara berdiri di atas meja agar tidak ketahuan oleh gurunya.

Dia benar-benar bosan saat mendengar sejarah yang dikatakan wanita itu, atau sebut saja ibu Moura. Jujur, Y/n adalah salah satu dari banyaknya orang yang tidak begitu mempercayai sejarah Titan di masalalu. Itu karena tidak ada bukti sedikitpun untuk membuatnya percaya bahwa Titan itu ada.

Contohnya seperti kerangka atau hal lainnya yang bisa menguatkan keberadaan Titan di dunia. Meskipun para peneliti mengatakan setelah kematian makhluk itu bangkainya akan menguap dan tidak meninggalkan apapun. Makanya, tidak ada bukti yang spesifik untuk menunjukkan keberadaan mereka.

Karna itulah dia begitu membenci sejarah Titan. Dia berfikir bahwa itu hanyalah dongeng tabu yang dibuat untuk sekedar menakut-nakuti mereka.

“Para pasukan Squad khusus yang dipimpin oleh Levi Ackerman adalah pahlawan yang menghentikan kepunahan umat manusia beratus-ratus tahun lalu saat terjadinya Rumbling atau guncangan tanah—”

Tanpa disadari oleh gadis itu, ibu Moura berhenti tepat di samping tubuhnya sambil bersedekap dada, menatap tajam murid perempuan yang tengah asik memainkan game ps di balik bukunya.

Teman sebangku Y/n yang tidak lain adalah Arlen Arlert, seorang lelaki tampan bersurai pirang dengan kedua bola mata bulat berwarna biru, menyikut pelan gadis yang berada di samping kanannya. Namun respon tidak menyenangkan diterima oleh Arlen karna permainan yang dimainkan oleh sahabatnya mendapatkan game over.

“Apa yang kau lakukan Arlen!”

Y/n menekankan nada bicaranya agar tidak terdengar keras. Manik mata hitam pekat menatap sengit lelaki yang kini sedang menatapnya kemudian melirik ke atas.

Melihat sikap tidak biasanya dari Arlen, mengundang Y/n untuk melirik ke samping kanannya. Langsung saja ia disuguhi pemandangan mengerikan dari wajah ibu Moura yang sedang menatapnya dengan tajam di balik kacamata kotaknya.

Tanpa mengucapkan sepata-katapun, Y/n bergegas bangkit berdiri kemudian berjalan ke arah pintu kelas untuk berdiri di depan koridor sebagai hukuman karena tidak fokus pada pembelajaran sejarah.

Bukan sekali atau dua kali dia seperti ini, tapi sudah berpuluh-puluhan kali. Baginya, itu adalah hal biasa, lebih baik dia dihukum dari pada harus mendengar ocehan tentang Titan selama lebih dari 2 jam.

Teman sekelasnya pun sudah mengetahui ketidaksukaan Y/n pada pelajaran sejarah yang menyangkut Titan.

“Siapa yang menyuruhmu untuk meninggalkan kelas, Y/n Ackerman.”

Purpose To Live || Aot x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang