ᴍᴀsᴀ ʟᴀʟᴜ

423 66 0
                                    

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Y/n memutuskan untuk mengikuti anak perempuan itu saat dia mendengar namanya disebut. Tanpa merasa takut tentang hal-hal buruk yang akan terjadi, dia lebih memilih untuk membuang jauh-jauh pikiran itu demi memuaskan rasa penasaran yang membumbung tinggi dalam hatinya.

Gadis asing namun familiar itu cukup aneh. Kondisinya seperti tidak terurus sama sekali. Mungkinkah dia memanggil Y/n untuk meminta makanan padanya? Tapi buat apa dia mengajaknya untuk mengikutinya?

Ah! Jangan-jangan dia disuruh seseorang untuk memanggilku!

Untung saja dia sudah menulis catatan untuk Shasya bahwa dia akan pergi sebentar bersama seorang gadis, kalau-kalau temannya itu mencarinya.
Dan sialnya, karna dia yang sempat melamun, Y/n jadi kehilangan sosok gadis itu.

Dia dengan cepat menyapu pandang ke sekeliling tempat sebelum menemukan sebuah taman yang di tumbuhi satu pohon. Tempat itu terletak beberapa meter di samping kanannya, tak hanya itu saja, dia melihat pagar besi berupa sel penjara setinggi 10 meter mengelilingi sekitar taman itu.

Begitu ia semakin dekat dengan tujuannya, matanya menangkap papan penjelasan tentang taman di hadapannya. Di sana tertulis bahwa tempat ini adalah makam Eren Yeager setelah Mikasa Ackerman membunuhnya.

Heee ... Aku lupa membawa sekop! Padahal makamnya sudah di depan mata!”

Teman-temannya pasti akan heboh saat mendengar apa yang ia katakan barusan. Meskipun itu terdengar main-main bagi mereka, tapi tidak bagi Y/n.

Tak!

Suara benturan besi yang terdengar di sampingnya, mengundang Y/n untuk mendongak. Manik matanya membola saat melihat pintu gerbang yang sebelumnya terkuci rapat, sekarang malah terbuka.

“Y/n...”

Ia segera menoleh ke arah pohon dan menjumpai anak itu berdiri di sana sambil melambaikan tangannya, memanggil Y/n untuk masuk ke dalam sana. Tanpa diduga-duga, dia segera melangkahkan kedua tungkai kakinya untuk memasuki taman itu.

Y/n lantas menyentuh pohon yang berada di hadapannya, sebelum mendapati batu nisan yang terletak di belakang pohon itu. Y/n kemudian menunduk dan menyentuh gundukan tanah dengan lembut.

“Kuburannya ... Apakah ini asli? Bukan dibuat-buatkan? Lalu, di mana anak gadis tadi?”

Dia memutar kepalanya untuk mencari sosok itu namun nihil, ia tidak dapat menemukannya. Dia lantas melepas tas yang tergantung di punggungnya, dan beranjak untuk duduk bersandar pada pohon.

Entah kenapa dia merasa mengantuk sekarang. Mungkinkah ini efek karna dia menolak untuk beristirahat dalam bus? Sepertinya begitu. Sambil memeluk tas berwarna cream miliknya, perlahan-lahan kedua kelopak matanya tertutup.

Dalam keheningan, hal terakhir yang ia lihat adalah gadis asing yang berdiri di depannya sambil tersenyum dan mengucapkan beberapa kalimat padanya.

“Berjuanglah, Y/n.”


»»----><----««

Bom!

Y/n begitu terkejut saat mendengar suara ledakan dahsyat yang tidak jauh dari tempatnya berbaring. Dengan keadaan setengah sadar, ia bangkit berdiri dan menjatuhkan tas yang berada dalam pelukannya untuk melihat sekeliling tempat yang terasa buram.

Purpose To Live || Aot x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang