Purpose To Live || Aot x Reader

ᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴀɴ

❃.✮:▹　◃:✮.❃

✥

✥

✥

Karena ledakan dahsyat itu, Y/n malah kehilangan dua anak yang masuk bersama-sama dengannya. Dia pun mencebik kesal dan tiba-tiba terkejut saat melihat beberapa orang melompat ke arah kapal yang sudah berangkat.

Dia lantas melihat sekeliling tempat dan menjumpai wajah-wajah putus asa dari para penduduk desa. Mereka terlihat begitu tertekan atas kejadian yang terjadi beberapa saat lalu.

Y/n saja merasa takut saat melihat Titan yang begitu ia tolak keberadaannya, muncul di hadapannya langsung saat dia menelusuri kota sekitar.

Tak terbayang dengan orang-orang yang hidup di tahun ini, di mana para Titan menjadi ketakutan terbesar mereka untuk beraktivitas.

Entah kenapa jika memikirkan hal itu, perasaannya jadi merasa bersalah saat dia mengatakan bahwa kisah yang tertulis dalam buku sejarah Paradise adalah hal tabu untuk menakut-nakuti generasi mereka.

Sambil menunduk dalam, Y/n menyesali semua yang dikatakannya. Hingga tiba-tiba, suara teriakan yang menyebutkan nama pemilik kedua Titan Shifter terdengar dari kejauhan, membuat Y/n berkedip dengan ekspresi terkejut.

Dia lantas menerobos kerumunan yang menatapnya dengan tatapan aneh, karena melihat baju asing yang terbalut pada tubuhnya.

Y/n memaklumi hal itu, karena di tahun 845, mereka belum memproduksi celana jeans juga hoode biru dengan tulisan i'm rich di bagian depan, tak lupa juga dengan sepatu sneakers putih yang ia pakai. Siapa yang tidak akan bingung atau bertanya-tanya?

"Aku akan mengusir semua Titan dari dunia ini!"

Kalimat yang terdengar dari seorang anak laki-laki bersurai coklat yang tadi masuk bersamanya, mengundang keterkejutan dalam hatinya. Bagaimana bisa seorang manusia sepertinya dapat mengusir Titan dari dunia? Jika dia adalah Eren Yeager, maka Y/n dapat memastikan hal tersebut adalah benar.

"Eren..."

Seorang anak laki-laki bersurai kuning dengan potong rambut bob yang memiliki wajah manis serta manik mata berwarna biru yang indah, bergumam pelan sambil menyebutkan nama anak di sampingnya yang tadi berteriak.

Y/n tentu saja membelalakan kedua matanya sembari mengangkat salah satu tangannya di depan bibir sebagai respon terkejut. Tak menyangka bahwa anak yang berteriak itu adalah sosok iblis yang hampir melenyapkan seluruh umat manusia di muka bumi.

Dia mengetahui cerita singkat itu karena penjelasan tentang Eren adalah hal yang sering diangkat oleh ibu Moura saat pembelajaran sejarah berlangsung.

"Artinya dua orang yang bersama-sama dengan anak itu adalah Armin Arlert dan Mikasa Ackerman! Nenek dan kakek moyang aku dan Arlen!" jelasnya dengan nada berbisik namun bisa didengar oleh orang-orang yang berada paling dekat dengannya.

Bergegas Y/n mengambil langkah untuk mendekati tiga anak itu. Dia tak menyangka akan bertemu dengan mereka secepat ini. Jika teman-temannya ada di sini, pasti mereka akan heboh.

"Anu ... Permisi," ucapnya yang membuat ketiga anak itu menoleh kearahnya. Salah satu dari mereka menatapnya dengan ekspresi terkejut, sedangkan dua lainnya memiliki ekspresi biasa saja sebab sudah pernah melihatnya.

"Kau Nona yang tadi bukan?"

Eren yang memiliki manik mata hijau berucap pelan sembari menghapus air matanya dengan punggung tangan secara kasar.