❃.✮:▹ ◃:✮.❃
✥
✥
✥
Setelah pembicaraan kemarin, hari pun berganti kembali. Para petugas Garrison kini membagikan beberapa pakaian pada semua pengungsi. Meskipun kualitas kainnya tidak begitu bagus, tapi itu sudah cukup untuknya yang tidak memiliki pakaian.Di dua hari berikutnya, semua pengungsi ditugaskan untuk mengelola tanah agar bisa mendapatkan makanan lebih banyak lagi.
Y/n pun tidak keberatan dengan hal itu, makanya dia berjuang begitu keras untuk bertahan hidup, agar bisa kembali pada waktunya-walaupun dia tidak tahu kapan dan dengan cara apa ia bisa kembali. Nanti setelah semua ini selesai, dia akan memikirkan caranya.
Dia juga sudah tidak memusingkan tugas dari ibu Moura dan tetap menyimpan buku sejarah Paradise berserta semua barang-barang dari masa depan di dalam tas-nya, dan menyembunyikannya di tempat yang tidak diketahui siapapun.
Hingga tak terasa, beberapa minggu sudah lewat. Perjuangan yang mereka lakukan belum membuahkan hasil yang baik, karena semua stok makanan tidak pernah cukup untuk diberikan pada para pengungsi.
Sehingga di tahun berikutnya, pemerintah memberikan ultimatum untuk merebut kembali lahan yang sudah dikuasai oleh para Titan. Mereka mengirim 250 ribu orang yang tentu saja Y/n termasuk di dalamnya. Itu adalah 20% dari populasi manusia yang ada.
Sebelum Y/n bersama Tuan Arlert pergi, mereka memutuskan untuk berpamitan pada ketiga anak itu. Ia lantas menatap mereka dalam diam. Merasakan kesedihan dari sepasang netra indah mereka.
Kalau boleh jujur, Eren tidak ingin Y/n pergi berperang dengan para Titan. Tapi, mau bagaimana lagi, gadis itu memiliki umur yang lebih tua dari mereka bertiga, dan sesuai dengan perintah dari pemerintah, bahwa anak di atas usia 15 tahun harus terjun untuk merebut kembali tanah yang ada di dalam tembok Maria.
Y/n sedikit berlutut untuk menyamai tinggi mereka sebelum memberikan sebuah pelukan hangat.
"Aku harap kau kembali lagi..."
Eren bergumam pelan sambil menatap Y/n dengan ekspresi sayu. Selama 1 tahun mereka bersama, dia sudah cukup mengenal sosok Y/n seperti apa. Gadis itu selalu membantu bahkan membimbing dan menasehati mereka jika berbuat salah.
Eren dan Armin sangat menyayanginya. Mikasa pun sudah menganggap Y/n seperti kakak perempuannya sendiri, tanpa sepengetahuan gadis itu.
Y/n lantas mengacak-acak rambut Eren dengan gemas, sebelum bangkit berdiri dan memberikan sebuah senyuman kecil tanpa menjawab perkataan Eren sebelumnya.
Kakek Armin pun melepaskan topinya dan memakaikan benda itu ke atas kepala cucunya, sebelum kemudian memberikan kode pada Y/n lewat tatapan agar mereka segera pergi.
Mikasa yang melihat punggung Y/n semakin menjauh, segera melangkah dan berteriak dengan kedua tangan yang meremas syal merah miliknya.
"Nee-san! Oji-san! Berjuanglah dan kembali dengan selamat!"
Teriakan Mikasa menghentikan langkah kaki gadis itu selama beberapa detik, sebelum kemudian berjalan kembali.
Entah kenapa, perasaannya sedikit aneh saat mendengar nenek moyangnya memanggil dia dengan sebutan kakak. Rasanya dia menjadi tua berlipat kali ganda. Tapi di satu sisi, Y/n merasa senang saat mengetahui Mikasa menganggapnya sebagai seorang saudara perempuan.
Dengan tekat dikedua matanya,
Y/n berbicara dalam hati bahwa dia pasti akan kembali untuk mereka bertiga.✥
»»----><----««
✥
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose To Live || Aot x Reader
FantasyY/n Ackerman gadis dari keturunan hebat di masa lalu yang tidak memercayai adanya titan di masa nenek moyang mereka. Baginya, titan hanyalah dongeng tabu yang dibuat-buat oleh para pendahulu. Jika memang titan itu ada, mana buktinya? Pertanyaan itu...