❃.✮:▹ ◃:✮.❃
✥
✥
✥
Malam pun tiba. Saat ini Y/n bersama Mikasa hendak menjemput Eren yang berada di ruang pengobatan. Tetapi rencana tersebut dibatalkan karena Eren yang datang bersama Armin.
Memutar haluan, mereka berempat segera pergi menuju ruangan makan untuk mengisi perut yang kosong selepas latihan. Begitu memasuki tempat itu, banyak orang yang melirik kedatangan mereka.
Y/n sendiri tidak menghiraukan hal tersebut dan lebih memilih mengambil makanannya bersama dengan ketiga temannya. Selepas itu, mereka memilih tempat duduk yang berada di pojok ruangan.
Sasha yang melihat Y/n sejak tadi, segera mendekati gadis itu dan duduk di sampingnya sambil tersenyum lebar.
Kembali lagi ia teringat akan janjinya pada gadis pemilik netra coklat itu dan segera membagikan sebagian makanannya pada mangkuk kosong Sasha yang ia sondorkan, sebelum kemudian memberikan sepotong rotinya.
Mikasa yang memerhatikan tindakan Y/n, lantas melirik Sasha dalam diam. Menyadari tatapan tak bersahabat yang diberikan Mikasa, Y/n segera menjelaskannya pada gadis itu.
"Aku menjanjikan setengah makananku padanya."
Sesudah menjelaskan itu, barulah Mikasa memutuskan kontak matanya pada Sasha dan kembali menikmati makanannya dalam diam. Sesekali dia melirik ke arah Eren yang berada di sampingnya sebelum menatap Armin dan kembali pada Y/n.
"Lihatlah dia. Kemarin berbicara besar tentang membunuh semua Titan di muka bumi. Tapi menyeimbangkan manuver saja tidak bisa, pftt!"
Y/n yang mendengar bisikan seorang kadet yang duduk tak jauh dari tempatnya, merasa jengkel. Dia tidak suka jika seseorang menjelek-jelekan temannya seperti itu.
"Pftt! Benar, mungkin dia akan berakhir sebagai makanan Titan-Ah, atau tidak, dia akan dikeluarkan dari pelatihan-"
Brak!
Suara pukulan keras yang terdengar di dalam ruangan, mengundang keterkejutan para kadet.
Tempat yang tadinya berisik, tiba-tiba menjadi sunyi. Kedua pria itu lantas menatap takut ke arah Y/n yang kini sudah berdiri di samping meja mereka.
Aura hitam yang menguar dari dalam tubuh gadis itu serta tatapan tajam yang seperti akan membunuh mereka, membuat keduanya merasa ngeri.
"Diamlah dan makan dengan tenang, sebelum kurobek kedua mulut busuk kalian. Paham?!"
Ia membentak diakhir kata sembari menatap salah satu pria dengan kedua bola matanya yang dingin. Pria itu pun terjatuh dari atas kursi dengan seluruh tubuh yang bergetar samar, dan terdapat lingkaran hitam di tengah celananya.
Y/n mendengus pelan seraya berbalik dan kembali duduk di tempatnya semula. Dia tak menyangka jika pria itu akan kencing di celana karna ketakutan.
Ketiga temannya hanya bisa melirik
Y/n dalam diam, tak berani berkomentar lebih.Mikasa sendiri cukup merasa puas saat melihat Y/n memarahi mereka, berbanding terbalik dengan Armin yang ketakutan sambil sesekali melirik Y/n yang kembali menikmati makanannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Eren, dia terlihat menundukkan kepalanya sambil menatap makanannya.
Sasha yang duduk di samping Y/n pun tak memedulikan pertikaian tersebut dan memilih untuk makan.
Selama beberapa menit ke depan para kadet baru tidak membuat kebisingan lagi. Dalam ruangan itu hanya terdengar dentingan sendok yang mengudara dan bisik-bisikan pelan. Mereka benar-benar ketakutan saat melihat sosok Y/n yang begitu menyeramkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/355898810-288-k124661.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Purpose To Live || Aot x Reader
FantasyY/n Ackerman gadis dari keturunan hebat di masa lalu yang tidak memercayai adanya titan di masa nenek moyang mereka. Baginya, titan hanyalah dongeng tabu yang dibuat-buat oleh para pendahulu. Jika memang titan itu ada, mana buktinya? Pertanyaan itu...