Arka dan Alleta tiba disekolah tepat waktu. Jadi dia tidak membuat harga dirinya jatuh hanya karena terlambat. Bisa-bisa semua murid membicarakannya sebagai ketua OSIS yang tidak teladan.
Tapi saat ini yang sedang dia alami adalah mendapat tatapan bingung dari beberapa siswa yang lewat. Mungkin mereka berfikir bagaimana bisa seorang Alleta datang ke sekolah bersama dengan Arka. Raut wajah mereka terlihat sedang bertanya-tanya tentang hubungan keduanya.
Alleta turun dari motor dan memberikan helm pada Arka. Gadis itu berusaha untuk terlihat tidak gugup dengan tatapan teman-teman sekolahnya.
"Kok buketu datang bareng Arka. Bukannya biasanya kalian rival ya?" Tanya Bobby yang merupakan teman sekelas Arka. Pria itu merupakan orang paling kepo disekolah.
"Ohh ini. Tadi gue ketemu sama Alleta dijalan. Karena kasihan jadi gue ajak bareng aja deh" Arka mengarang sesuka nya
Alleta sudah menatap pria itu jengkel. Bisa-bisanya dia mengarang cerita yang sangat tidak masuk akal seperti itu. Tapi untuk sekarang tidak apa karena dia sedikit terselamatkan oleh kebohongan kecil Arka.
"Lah ngapain lo dijalan, Al. Biasanya kan lo bawa mobil sendiri atau gak bareng temen Lo?" Bobby bertanya lagi untuk mengulik info yang lebih jauh
"Banyak tanya banget Lo, udah sana masuk kelas. Gak boleh kepo sama urusan orang" balas Arka
"Yaelah gue kan pengen tau kenapa kalian bisa barengan"
"Udah sana masuk kelas Lo. Atau Lo mau gue hukum bareng mereka yang telat" ancam Alleta dengan tatapan mengintimidasi nya
Bobby yang takut pun langsung berlari menuju kelasnya. Memang cukup menyeramkan ketua OSIS sekolah mereka ini.
"Lo juga masuk kelas sana. Apa mau gue hukum juga" kini Alleta memberikan ancaman pada Arka
Sayangnya ancaman Alleta malah ditanggapi dengan candaan oleh pria itu.
"Hukuman nya yang enak ya" ujar Arka pelan didekat telinga Alleta
Ucapan Arka membuat Alleta merinding dan membuat bulu kuduknya berdiri. Gadis itu mendelik dan berlalu meninggalkan Arka yang sedang tersenyum.
Gadis itu berjalan cepat menuju kelasnya. Teman-teman Alleta yang memang sudah datang langsung menyambutnya.
"Alleta, tumben lo agak siang datang hari ini?" Tanya Meghan
Karena tidak biasanya gadis itu datang jam segini.
"Gue berangkat bareng Arka tadi. sebelum berangkat gue sempat debat dulu sama dia" kesal Alleta
Ketiga temannya menghela napas kasar. Heran dengan kelakuan temannya yang menyempatkan berdebat saat akan berangkat sekolah.
"Yaudah lah, setidaknya lo udah sampai sekolah dengan selamat. Sekarang urusin dulu anggota-anggota lo yang bandel" suruh Geisha
Bel masuk sudah berbunyi dan pagar juga sudah ditutup oleh satpam. Sekarang tinggal urusan Alleta untuk menghukum mereka yang datang terlambat ke sekolah.
Padahal sudah dijelaskan kalau tidak boleh datang terlambat. Tapi murid-murid yang bandel tetap saja tidak menuruti peraturan sekolah. Alhasil Alleta harus setiap hari memberikan mereka hukuman. Sayangnya tidak ada yang kapok, karena yang terlambat masih wajah-wajah yang sama seperti hari sebelumnya.
Dan pagi ini Alleta mendapati keenam sahabat Arka yang datang terlambat. Gadis itu menggelengkan kepalanya karena tempo hari mereka juga terlambat.
Alleta memberikan instruksi untuk membuat barisan yang rapi. Dan semua yang terlambat mengikuti arahan yang Alleta berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA
Teen Fiction"kita cuma status jadi jangan berharap lebih" Menikah di usia muda bukan lah keinginannya. Tapi garis takdirnya berkata lain. Dia terpaksa harus mau menikah di usia yang masih sangat muda. Akankah kehidupan rumah tangganya berjalan dengan baik? Atau...