Part 5 : kejahilan Arka

39 5 1
                                    

​Pagi ini Arka terbangun setelah jam alarm nya berteriak nyaring. Pria itu membuka matanya dan melihat jam yang saat ini sedang berbunyi itu. dengan tidak semangat dia mematikan suara yang bisa membuat telinganya jadi tuli.

Pria itu tidak langsung bangun, dia sedikit berguling-guling diatas tempat tidurnya. Tujuannya agar nyawanya terkumpul menjadi satu dan niatnya untuk bangun bisa muncul. Padahal hari ini pria itu harus berangkat sekolah karena guru yang mengajar cukup killer.

Ketika merasa sudah penuh dengan energinya, Arka duduk dan berjalan menuju pintu kamarnya. Bukannya segera mandi, pria itu malah berniat untuk pergi menuju keluar. Dia berjalan dengan gontai dan membuka pintu kamar seperti orang yang sudah tidak sanggup hidup. Dia enggan sekali pergi sekolah hari ini. Bahkan rencananya dia akan mengajak teman-teman nya yang lain untuk membolos kelas hari ini.

'CEKLEK'

Pintu itu terbuka bersamaan dengan pintu kamar Alleta.

"huaaa..." Alleta berteriak cukup keras yang membuat Arka harus menutup telinganya

"ngapain lo teriak anjir, ntar kalau gue budeg gimana? lo mau tanggung jawab" ucap Arka menegur Alleta yang saat ini sudah berbalik badan menghadap ke pintu kamar nya

Bagaimana tidak berteriak, sesaat Alleta membuka pintu kamarnya dia malah dikejutkan dengan Arka yang keluar hanya menggunakan celana pendek tanpa baju. Gadis mana yang tidak terkejut melihat hal seperti itu dipagi cerahnya.

Mungkin Alleta sudah biasa melihat hal seperti itu di drama Korea yang pernah dia tonton. Tapi tidak didepan matanya langsung seperti ini juga. Apalagi dirumah itu dia dan Arka hanya tinggal berdua. Bagaimana kalau pria itu melakukan hal yang tidak-tidak padanya.

"ya lo pikir aja, ngapain lo keluar dalam keadaan kaya gitu. mana gak pake baju lagi, lo pikir dirumah ini lo tinggal sendirian" Ujar Alleta yang kesal dengan Arka

Pria itu dengan santainya menatap tubuhnya yang bertelanjang dada itu. Memang semalam hawa dikamarnya cukup panas meskipun sudah menggunakan AC, Itu sebabnya dia membuka bajunya. Tapi dia sedikit heran, kenapa Alleta harus berteriak saat melihatnya seperti itu. Lagi pula badannya kan bagus bukan menakutkan sampai gadis itu harus berteriak.

"udah sana balik ke kamar lo. pake baju yang bener baru keluar kamar" suruh Alleta yang masih setia membelakangi Arka

Tapi bukan Arka namanya kalau tidak menjahili orang lain, terutama Alleta. Pria itu mengeluarkan senyum Devil nya setelah mendapatkan ide gila di otaknya. Bukannya beranjak untuk masuk kembali ke kamarnya, pria itu malah berjalan mendekati Alleta.

"gue sengaja kaya gini, kan mau unboxing lo. kita belum lakuin malam pertama kan" ucap Arka penuh godaan

Alleta yang mendengar ucapan Arka pun dengan susah payah menelan ludahnya. Gadis itu merinding dan jantungnya berdegup lebih cepat. Dia tidak mau melakukan 'itu' dengan Arka karena mereka tidak saling cinta. Alleta juga tidak ingin masa depannya sia-sia setelah itu.

Alleta yang sadar kalau Arka semakin dekat pun kembali membuka pintu kamarnya dan masuk kedalam. Gadis itu tiba didalam sebelum Arka sempat menyentuh nya. Sungguh, saat ini keringat dingin mengalir di dahi gadis itu menuju pipi nya.

"Arkanjing. gak waras lo" teriak Alleta dari dalam kamarnya

Sedangkan Arka sedang menahan tawanya membayangkan seperti apa wajah ketakutan gadis itu. Pria itu benar-benar puas karena pagi ini dia bisa mengerjai Alleta. Gadis yang ditakuti di sekolah mereka karena menjabat menjadi ketua OSIS itu malah takut dengan Arka.

Merasa sudah senang, pria itu kembali kekamarnya dan segera bersiap untuk kesekolah. Entah sungguh pergi sekolah atau akan membolos. Itu hanya dia dan tuhan yang tahu. Alleta sendiri saat ini masih berusaha untuk menetralkan degup jantungnya. Dia tadi mendengar kalau Arka sudah masuk kembali kedalam kamarnya. Hanya saja saat ini Alleta harus menunggu kalau pria itu sungguh sudah tidak berada disana.
.
.
.
.
.

Saat ini keduanya sudah siap untuk menuju sekolah mereka. Alleta yang akan masuk kedalam mobil dan Arka yang baru keluar rumah. Pria itu memanggil Alleta yang baru akan menutup pintu mobilnya.

"Alleta" teriak Arka dari pintu utama

"apa? ngapain lo manggil" ketus Alleta

Terkadang Arka berfikir, bagaimana bisa gadis ini selalu emosi jika bicara. Apakah dia tidak lelah terus menerus mengeluarkan energinya secara berlebihan.

Arka berlari kecil menuju Alleta agar sedikit lebih dekat.

"Jangan terlalu Deket. Mundur" ucap Alleta penuh penekanan

Dengan pasrah Arka memundurkan tubuhnya sedikit dari Alleta. Selalu seperti ini, setiap pagi pasti ada saja yang mereka debat kan sebelum berangkat sekolah.

"lo kenapa sih? kalem dikit lah jadi cewek, emosian mulu heran gue" balas Arka

"kalau ngomong sama lo bawaannya gue emosi mulu. muka lo Kaya minta dihujat soalnya" ucap Alleta

"padahal muka gue cakep gini, udah mirip oppa korea" bela Arka sambil menyisir rambutnya dengan tangan

"Kalau lo mah bukan oppa Korea tapi opa Upin Ipin" celetuk Alleta

"terus ngapain lo manggil gue?" Sambung Alleta mengingatkan Arka yang tadi memanggilnya

"oh iya, gue cuma mau kasih tau. kalau malam ini gue gak balik gak papa kan?" Tanya Arka yang saat ini bicara dengan sedikit kalem

"terserah lo, gak balik lama juga gak papa. gue seneng malah bisa sendirian dirumah. yaudah kalau gitu gue duluan, bye" ucap Alleta dan masuk kedalam mobil nya

Gadis itu menyalakan mobilnya dan meninggalkan halaman rumah nya. Begitupun dengan Arka yang juga menyalakan motornya dan berkendara menuju basecamp nya. Tadi sebelumnya, pria itu mendapat pesan dari Arjuna selaku wakil nya untuk berkumpul disana.

Ternyata niat Arka untuk bolos hari ini didukung oleh semesta. Karena dia mendapat panggilan dari teman-temannya untuk tidak perlu pergi ke sekolah hari ini. Tapi entah apa alasan Arjuna menghubunginya dan menyuruhnya datang cepat.

Yang saat ini ada di otak Arka adalah masalah yang ditimbulkan oleh kelompok lain yang mungkin mengganggu mereka. Tidak ingin berlama-lama dengan pikiran anehnya, pria itu semakin memacu kecepatan motor nya.

Bahkan dia sudah tidak memikirkan keselamatannya, karena solidaritas yang dia miliki jauh lebih tinggi.

"ada masalah apa ya sampai Arjuna nyuruh gue ke sana cepet-cepet?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Arka yang saat ini sedang fokus mengendarai motornya

Entah memang ada masalah atau mungkin mereka ingin berencana bolos bersama hari ini. Tapi persetan dengan semua pemikirannya, pria itu semakin memacu kencang motornya.




































[TBC]

Dapet salam dari mas Aldino nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapet salam dari mas Aldino nih

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang