Pagi ini Alleta sudah siap untuk berangkat sekolah dan tentunya akan diantar oleh Arka. Pria itu sudah bangun sejak pagi agar bisa mengantar Alleta ke sekolah.
Dia ingin bertemu dengan Bintang dan memberi peringatan lagi agar tidak mendekati istrinya.
Hingga tak lama, mereka melihat Jevan yang sudah bangun dengan pakaian yang rapi. Sepertinya pria itu sudah siap untuk berangkat juga.
"lo mau kemana?" Arka bertanya pada temannya itu
"gue mau pamit, ka. udah cukup gue repotin kalian berdua. gue mau balik aja" jawab Jevan
"lo yakin? terus kalau bokap lo tambah marah gimana?" Arka kembali bertanya
"peduli apa gue, lagian dia kan emang marah terus. dia kan emang gak pernah peduliin perasaan gue" balas Jevan seadanya
Alleta yang sedari tadi melihat perdebatan mereka berusaha untuk menengahi. Alleta tau kalau dia tidak seharusnya ikut campur urusan Jevan, tapi disini dia memposisikan diri sebagai teman.
"gini aja, van. sekarang lo balik dulu dan liat respon orang tua lo kaya apa. seandainya mereka gak nerima lo balik atau mereka marah dan nyalahin lo, lo balik lagi aja kesini, rumah ini bakal nerima lo kok" ujar Alleta
Kali ini Arka benar-benar terpesona kepada gadis manis itu. Bukan hanya wajahnya yang cantik, ternyata hatinya juga cantik.
Jevan sendiri pun saat ini hampir saja menangis jika tidak mengingat dia malu kalau harus menangis dihadapan Alleta. Mau ditaruh dimana harga dirinya sebagai anggota Axelion kalau dia menangis.
"nah gue setuju sama saran Alleta" sambung Arka
"thanks banget ya, kalian beneran keluarga gue" balas Jevan
"yaudah sana balik, atau lo mau sarapan dulu. tadi gue sempet bikin nasi goreng sih" tawar Alleta
Awalnya Jevan ingin menolak, tapi dia tahu kalau Alleta sudah repot karena dia ada disana. Pria itu tersenyum dan mengangguk, lalu berjalan menuju dapur untuk makan.
Arka hanya tersenyum melihat kelakuan sahabat kecilnya itu. Anak itu sudah banyak menanggung beban sejak dia kecil. Arka tau betul seperti apa orang tua Jevan dari dulu.
"yaudah biarin Jevan sarapan dulu. lo jadi mau anterin gue gak, kalau gak gue berangkat naik mobil aja"
"jadi kok, ayo kita berangkat" ajak ArkaKeduanya pergi menuju halaman depan dan meninggalkan Jevan yang sedang sarapan. mereka membiarkan jevan menikmati makanan dengan tenang.
Arka memacu motornya dengan kecepatan normal agar tidak membahayakan istrinya. Pria itu mulai menjadi anak yang bisa diandalkan jika sudah menyangkut Alleta.
"sejak kapan Jevan kaya gitu?" tanya Alleta saat dimotor dengan suara yang agak kencang
"sejak gue kenal sama dia" jawab Arka seadanya
"lo kenal dia sejak kapan?" pertanyaan lain kembali muncul
"sejak gue sama dia masih sd dan gue baru tau pas kita udah kelas lima" Arka memberikan penjelasan singkat
Alleta diam, bukannya dia tidak mendengar tapi sedang memikirkan keadaan Jevan. Pria itu sudah merasakan ketidak adilan sejak kecil.
menurut Alleta, Jevan berhak mendapat penghargaan anak paling hebat karena dia mampu bertahan hingga saat ini. Kalau yang diposisi itu adalah Alleta, mungkin dia sudah lama pergi atau lebih parah lagi bunuh diri.
sedangkan Arka juga ikut diam dan membiarkan Alleta dengan pikirannya.
.
.
.
.
.
Alleta masuk kedalan kelas bersama dengan Geisha, mereka bertemu saat di gerbang tadi. Gadis yang sedikit tomboi itu segera menghampiri kedua temannya yang lain.Dia tersenyum penuh makna saat melihat kedua temannya. Sedang Alleta sudah mempersiapkan diri jika nanti teman-temannya menanyakan sesuatu.
"kalian tau gak?" ucap Geisha memancing per-ghibahan
Tentu saja kedua temannya sangat excited mendengar ucapan itu. Mereka tau kalau itu adalah pembukaan untuk berita besar.
"tau apa emang?" tanya Kanara
"tadi Alleta dianterin sama suaminya" ucap Geisha pelan agar tidak ada yang mendengar
Kanara dan Meghan melihat kearah Alleta sembari tersenyum. Mereka berniat untuk menggoda Alleta, siapa tau setelah ini dia akan lupa dengan Bintang dan beralih pada Arka.
"ngapain liatin gue kaya gitu?" ucap Alleta datar
Sayangnya mereka tidak takut dengan gertakan Alleta. Mereka tau kalau Alleta tidak sekejam itu pada teman-temannya.
Kanara mendekati Alleta dan pindah pada kursi yang ada didepan Alleta. Gadis itu tersenyum penuh makna sembari menatap Alleta.
"kalau kata gue lo terima aja sih si Arka. dia anaknya baik kok cuma agak nakal aja sedikit tapi siapa tau habis sama lo dia bisa jadi anak baik" ucap Kanara menghasut Alleta
"tuh anak gak bakal berubah meskipun hidup sama gue, lagian dia tuh jauh dari kriteria gue"
Kanara dan yang lain menghela napas secara bersamaan.
"Alleta, lupain dulu soal kriteria lo sekarang kita fokus sama tulusnya dia sama lo. lo harus apresiasi hal kecil yang dia lakuin buat lo" ucap Meghan
"lupain juga perasaan lo buat Bintang, dia kan udah punya pacar" tambah Geisha
Alleta terkejut dengan pernyataan yang dia dengar dari mulut sahabat nya itu.
Apa yang diucapkan oleh Geisha ada benarnya, pria yang dia kagumi selama ini sudah memiliki kekasih. Hanya saja untuk melupakan tidak semudah dia menyukai pria itu.
"tapi gak mudah buat gue lupain dia" balas Alleta
"i know, tapi lo harus coba dan liat perjuangan yang Arka kasih buat lo" Kanara mencoba untuk menasehati
"mungkin memang awalnya Arka gak suka dijodohin sama lo, tapi ngeliat dia yang sekarang lebih perhatian sama lo bikin kita yakin kalau dia mulai suka sama lo" tambah Geisha
"gak ada salahnya kan lo kasih kesempatan buat Arka tunjukin perasaan dia ke lo" kali ini Meghan yang berbicara
Sepupu Alleta itu juga ingin yang terbaik untuk saudara nya itu. Mungkin Alleta tidak beruntung dalam hal menyukai, tapi dia beruntung dalam hal dicintai.
"udahlah gue gak mau bahas itu lagi" Alleta menghindar dari topik sensitif itu
"Leta, kalau gak sekarang kapan lagi. lo liat dalam waktu satu bulan ini dan kalau banyak perubahan dia ke lo, lo harus bisa imbangi perasaan dia ke lo" ucap Meghan
Alleta hanya diam menanggapi ucapan meghan barusan. dia sebenarnya juga bingung harus berbuat apa. Memang cukup banyak hal yang berubah dari Arka sejak awal mereka menikah.
Bahkan pria itu bisa mengkhawatirkan Alleta hanya untuk hal sepele dan Alleta bisa merasakan itu. Hanya saja dia tidak bisa merasakan perasaan yang dia rasakan saat bersama dengan Bintang.
"al, gue kasih tau sama lo ya, sebenarnya bukan lo gak bisa lupain dia tapi emang hati lo aja yang gak mau lupain dia. lo bisa paksa hati lo buat gak inget sama dia dan dengan gitu lo bisa move on dari dia" ucap Geisha
Untuk kesekian kalinya dia terdiam oleh ucapan teman-temannya. Apa yang dia dengar hari ini adalah kebenaran yang harus dia terima.
Mungkin benar apa yang Geisha bilang soal dia yang tidak mau melupakan Bintang, karena hatinya menolak untuk melupakan pria itu. Hatinya sudah berlabuh pada hati pria itu, meskipun selama ini dia tidak pernah dianggap istimewa oleh Bintang.
"oke Alleta, lo cerna dulu semua omongan kita tadi dan pikirin baik-baik apa yang seharusnya lo lakuin buat kebahagian lo" ucap Kanara
Kanara menepuk lembut bahu Alleta agar gadis itu bisa sedikit tenang. Hingga dimenit selanjutnya guru yang akan mengajar mereka masuk kedalam kelas.
Hai hai👋
Aku balik lagi buat lanjutin part sebelumnyaSemoga kalian bisa selalu suka sama setiap chapter nya ya yeorobun🤗
Happy reading guyss
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA
Teen Fiction"kita cuma status jadi jangan berharap lebih" Menikah di usia muda bukan lah keinginannya. Tapi garis takdirnya berkata lain. Dia terpaksa harus mau menikah di usia yang masih sangat muda. Akankah kehidupan rumah tangganya berjalan dengan baik? Atau...