Pagi ini jam sudah menunjukkan pukul 07:25, tapi para guru belum terlihat memasuki kelas yang akan mereka ajar. Sehingga beberapa kelas terlihat kacau dan cukup ribut.
Begitupun dengan kelas Arka yang didominasi dengan laki-laki. kelas itu terlihat sangat ricuh seperti sedang dipasar. Jonathan sedang asik memetik gitar yang dibawa oleh Bobby. Sepertinya saat ini Jonathan ingin melupakan sejenak kesedihan nya.
kelas itu seketika berubah menjadi tempat karaoke, karena saat ini mereka asik bernyanyi.
"Seperti mati lampu ya sayang~Seperti mati lampu" Arka bernyanyi lebih dulu
"Cintaku tanpa mu ya sayang bagai malam tiada beralalu" Daren melanjutkan
"Ha'e Ha'e jreng jreng jreng jreng jreng" Jay menambahkan musik manual dengan suaranya
Saat sedang asik dengan lagu dangdut yang mereka nyanyikan, seseorang datang dari luar dan membuka pintu dengan paksa. Sontak itu membuat semua yang berada didalam jadi terkejut.
"Arka! Yudha bikin kekacauan di lapangan" ucap Eza dengan napas yang masih menderu
Arka langsung berdiri dan melihat apa yang sudah terjadi di lapangan. Arjuna dan yang lain juga mengikuti Arka dari belakang.
Keadaan di lapangan cukup keos akibat ulah Yudha dan teman-temannya. Beberapa anggota Axelion yang lain juga ikut dalam perkelahian itu.
Arka yang geram langsung melayangkan pukulan pada wajah Yudha. Pria itu tersenyum seolah tidak merasakan sakit akibat pukulan itu.
"ngapain lo cari masalah di sekolah gue" bentak Arka
"banyak bacot lo" satu pukulan pun mendarat diwajah Arka
Darah segar keluar dari sudut bibirnya, sama seperti saat dia memukul Yudha tadi. Pria itu terkekeh dan memberikan pukulan pada Yudha, tapi sayang Yudha bisa menghindari nya. Sesi baku hantam diantara mereka pun terjadi dengan sengit. Begitupun dengan Arjuna dan anggota yang lain.
Mereka saling memukul satu sama lain dan membuat sekolah menjadi rusuh pagi itu.
Alleta yang mendengar kabar keributan itu dari teman sekelas nya langsung bergegas untuk melihat. Dia sebagai ketua OSIS harus bisa menghentikan kekacauan itu.
Gadis itu berlari menuju lapangan bersama ketiga temannya. Begitupun dengan Bintang, pria itu berlari dari arah kelasnya setelah mendengar bisik-bisik dari temannya.
Alleta berhenti dan melihat beberapa murid yang sedang berkelahi. Dia bingung harus menghentikan yang mana. Dari kejauhan beberapa guru juga terlihat berlari menuju lapangan untuk menertibkan murid-murid.
Alleta mencoba untuk lebih dekat agar mereka bisa mendengar suaranya. Namun sayangnya sebuah batu melayang kearahnya dan mengenai kepalanya. Kepala Alleta mengeluarkan darah setelah batu itu menghantam kuat di kepalanya.
"ALLETA" Teriak teman-temannya saat melihat Alleta menjadi korban
Arka yang mendengar nama istrinya disebut, menoleh kebelakang. Dia mendapati Alleta yang mulai oleng karena kepalanya mengeluarkan darah. Kesempatan itu digunakan oleh Yudha untuk memukul Arka, dan membuat pria itu terjatuh.
Tidak peduli dengan rasa sakitnya, dia berdiri dan menghampiri Alleta yang sudah lebih dulu ditarik mundur oleh Bintang. Pria itu datang saat Alleta mendapat serangan tidak terduga itu.
Arka mendekat dan melihat keadaan Alleta yang sedang memegangi kepala nya.
"BUBAR" teriak pak Dodi menggunakan mic sekolah
Seketika semua yang tadi terlibat, langsung lari berhamburan. begitupun dengan Yudha yang mengajak teman-temannya untuk berhenti. Sudah dipastikan kalau mereka semua akan menerima hukuman dari pak Dodi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA
Teen Fiction"kita cuma status jadi jangan berharap lebih" Menikah di usia muda bukan lah keinginannya. Tapi garis takdirnya berkata lain. Dia terpaksa harus mau menikah di usia yang masih sangat muda. Akankah kehidupan rumah tangganya berjalan dengan baik? Atau...