Part 8 : Awal?

31 5 0
                                    

"Huaaa..." Alleta membuka mulutnya lebar tanda dia sudah mengantuk

Padahal saat ini sudah pukul 00:30 malam, tapi gadis itu masih terjaga. Bukan tanpa sebab dia masih bangun jam segitu, gadis itu sedang menyelesaikan tugasnya yang harus dikumpulkan besok lusa. Belum lagi merekap beberapa kegiatan untuk acara Sabtu besok.

Sebenarnya dia sudah cukup lelah dan sangat mengantuk. Tapi tugas itu masih belum selesai dan tinggal beberapa lagi menuju akhir. Jadi Alleta memaksakan matanya untuk tetap terjaga sampai tugasnya selesai.

Gadis itu kembali berkutat dengan laptop dan bukunya. Sesekali dia menguap karena matanya semakin mengantuk.

'CEKREK'

Suara itu sukses membuatnya tersentak dan sedikit berwaspada. Seingatnya tadi dia sudah mengunci pintu sebelum masuk kedalam kamar. Jadi tidak mungkin ada orang yang bisa membukanya.

Yang dia takut kan bukan lah makhluk halus, justru dia khawatir kalau itu adalah maling. Pasalnya gadis itu hanya sendiri dirumah saat ini. Arka sudah dua hari tidak pulang dan entah kemana pria itu pergi. Jika ada Arka kan bisa dia yang melawan maling itu. Kalau sudah begini, tentu saja Alleta yang harus turun tangan.

Alleta berdiri dari duduknya dan berniat untuk melihat siapa yang masuk kedalam rumahnya. Apakah manusia atau mungkin suara tadi hanya perasaannya karena efek dia yang sudah mengantuk.

Gadis itu membuka pintu kamarnya dan bertepatan dengan Arka yang baru tiba. Itu sukses membuat Alleta terkejut. Bagaimana tidak terkejut, pria itu datang tiba-tiba ditengah malam begini. Padahal sudah dua hari ini dia tidak pulang kerumah.

Alleta semakin terkejut lagi karena melihat keadaan Arka. Pria itu sekarang sudah berada dihadapan Alleta dalam keadaan yang sudah kacau. Arka hanya menatap Alleta sekilas dan berjalan menuju kamarnya. Tapi tangannya tercekat karena ditahan oleh Alleta.

"kenapa muka lo bisa kaya gitu?" tanya Alleta saat melihat keadaan Arka yang sudah tidak karuan

terdapat luka di beberapa area wajah Arka, dan Alleta tahu kalau itu dia dapat dari berkelahi. Tapi entah kenapa pertanyaan seperti tadi keluar begitu saja dari mulut gadis itu.

Arka hanya diam memperhatikan Alleta yang menatapnya menunggu jawaban dari dirinya.

"kok lo masih belum tidur jam segini?" Arka malah balik bertanya

Alleta terkejut saat mencium bau alkohol dari Arka. Dia menduga kalau Pria itu pasti habis minum. Hanya saja dia tidak terlihat terlalu mabuk.

"jangan jawab pertanyaan gue sama pertanyaan baru. jawab sesuai apa yang gue tanya. jadi kenapa muka lo kaya gitu?" tanya Alleta lagi

"gue tadi nolongin orang yang habis ke copetan. jadi ya muka gue kena tonjok dikit sama tuh copet" jawab Arka asal

Pria itu pandai mengarang cerita, jadi untuk masalah sepele seperti ini dia mampu mengatasinya.

Alleta memicingkan sedikit matanya dan berusaha melihat apakah yang dikatakan Arka adalah kebenaran atau kebohongan.

"ngapain liatin gue kaya gitu?" tanya Arka saat melihat raut wajah Alleta

"mau ngecek aja, lo lagi bohong atau jujur. tapi yaudah lah gak penting jujur atau gak, sini gue bantu obatin luka lo" ujar Alleta

Arka sedikit terkejut dengan tawaran yang diberikan Alleta. Bukannya gadis itu tidak peduli dengannya? lalu kenapa dia mau mengobati lukanya?

"ngapain bengong, sini gue bersihin luka lo" ajak Alleta

"lo gak salah mau bantuin gue?" tanya Arka

"eh! gue bantuin lo itu karena sesama manusia. bukan karena ada apa-apanya, jadi jangan banyak mikir" seru Alleta sembari menarik Arka untuk duduk

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang