Terlihat enam orang pria sedang bersantai disalah satu ruangan. me
Mreka terlihat sedang berunding dan sesekali tertawa. Bahkan salah satu dari teman mereka tertawa cukup keras.Sedangkan Arka yang baru tiba langsung membuka pintu tanpa mengetuk. Pria itu mendorong pintu itu dengan tangannya dan mendapati teman-temannya yang menatap heran kearahnya. Berbeda dengan Arka yang malah bingung dengan yang saat ini terjadi.
Tadi pagi Arjuna menghubungi nya dan meminta untuk segera datang. Dia berfikir kalau ada sesuatu yang darurat. Tapi nyatanya saat ini teman-temannya tidak terlihat sedang ada masalah.
"lo kenapa kaya habis di kejar setan gitu?" tanya Jonathan
Arka hanya diam mematung dan memperhatikan satu persatu teman-temannya. Tidak sedikitpun terlihat wajah gelisah dari enam manusia disana. Arka pun berjalan mendekat kearah mereka semua untuk ikut duduk bersama.
"disini aman-aman aja kan?" tanya Arka
Bukannya menjawab pria itu malah melontarkan pertanyaan baru.
"kaya yang lo liat lah, disini aman dan gak terjadi apa-apa" jawab Daren yang sedikit bingung dengan pertanyaan Arka
"lo kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu? emang pas mau kesini tadi, ada yang gangguin lo?" Pertanyaan baru diberikan oleh Jay yang juga heran dengan Arka
"gak ada sih. cuma tadi kan Arjuna nyuruh gue buat buru-buru datang kesini, jadi gue pikir disini terjadi sesuatu" jelas Arka
Seketika semua temannya mengangguk paham dan sedikit tersenyum. Sedangkan si Arjuna yang menjadi topik utama hanya tertawa ringan. Ternyata Arka sudah salah paham dengan panggilan Arjuna tadi pagi.
"gue nyuruh lo cepet kesini biar lo gak ngaret, lo orangnya kan suka dateng telat. disini tuh gak terjadi apa-apa kok, semua aman" jelas Arjuna
Pria itu sudah membuat Arka bermain dengan maut saat dijalan tadi. Dia rela melajukan motornya dengan kecepatan tinggi agar segera tiba di markas nya. Tapi ternyata dia hanya dikerjai dan semua aman terkendali.
Arka yang dari tadi berusaha menetralkan napasnya langsung merebahkan dirinya. Sudah lelah dia berlari cepat dari motor menuju ruangan ini tapi ternyata dia hanya dikerjai. Anggota mana yang berani mengerjai ketua selain mereka berenam.
"sialan lo! gue pikir anak sebelah cari masalah lagi. makanya gue ngebut datang kesini" ucap Arka
Yang lain hanya memberikan tawa renyah mereka pada Arka yang sudah terkapar.
"terus ngapain lo nyuruh gue kesini?" tanya Arka yang sekarang sudah beralih menjadi duduk
"ngajak lo bolos bareng, jadi kita gak perlu ke sekolah hari ini. Bosen liat materi mulu" jawab Aldino
"oke fix! pemikiran kita semua sama. Tadi awalnya gue juga mau ajak kalian bolos. Tau nya malah kalian yang ngajak duluan" seru Arka
Teman-temannya tidak begitu peduli dengan penuturan panjang Arka. Mereka justru melanjutkan candaan yang tadi tertunda karena Arka yang datang tiba-tiba. Hanya disini ketua geng tidak punya harga diri.
Arka yang melihat teman-teman nya yang mengabaikannya pun merasa kesal. Bisa-bisanya mereka bersikap bodoamat dengan penjelasan pentingnya. Hingga pria itu memutuskan untuk membuka aplikasi game di hp nya.
"Ar! gimana hubungan lo sama Alleta ?" pertanyaan singkat itu keluar dari mulut Aldino
"gak gimana-gimana, biasa aja. emang lo berharap gimana?" tanya dan jawab Arka yang masih bermain ponsel
"gak ada malam pertama kah? Padahal ini udah tiga Minggu setelah kalian nikah" Kali ini pertanyaan gila itu muncul dari mulut Jonathan
Pertanyaan yang membuat Arka menghentikan permainannya dan beralih menatap Jonathan. Bisa-bisanya temannya itu menanyakan hal semacam itu. Padahal sudah tahu kalau pernikahan mereka tidak diharapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA
Teen Fiction"kita cuma status jadi jangan berharap lebih" Menikah di usia muda bukan lah keinginannya. Tapi garis takdirnya berkata lain. Dia terpaksa harus mau menikah di usia yang masih sangat muda. Akankah kehidupan rumah tangganya berjalan dengan baik? Atau...