part 9 : Hukuman

27 4 0
                                    

Arka dan teman-temannya menghentikan motor mereka tepat didepan gerbang sekolah. Tapi sayangnya gerbang yang tingginya 1,5 meter itu sudah tertutup. Mereka juga bisa melihat ada beberapa siswa yang juga terlambat.

Beberapa ada yang berusaha untuk memanjat pagar samping sekolah. Karena Jonathan melihat itu, mereka juga akan melakukan hal itu. Agar bisa masuk sekolah tanpa harus dihukum.

"manjat pagar aja yuk" ajak Jonathan

Sontak ke enam teman-temannya menoleh ke arah pagar yang ditunjuk Jonathan. Mereka refleks tersenyum bahagia karena tidak jadi dihukum.

Mereka turun dari motor dan hendak menuju pagar yang dimaksud. Tapi belum sempat berjalan, pagar tinggi tadi sudah terbuka dan menampilkan Alleta bersama guru BK. Seketika mereka tidak jadi menuju pagar samping itu. Wajah pak Dodi, sang guru BK itu terlihat sangat mengintimidasi.

Pria setengah baya itu menggeleng melihat murid-murid nya yang sangat bandel itu. Orang-orang yang terlambat selalu saja itu. Sudah lelah sebenarnya pak Dodi untuk memberi tahu mereka agar tidak terlambat. Tapi entah bagaimana mereka tidak pernah mendengarnya.

Pak Dodi menghela nafasnya lelah
"udah berapa kali saya bilang, jangan pernah terlambat. tapi masih aja terlambat, dan yang terlambat pun selalu kalian. ini lagi Arjuna, kamu sama temen-temen kamu juga paling sering terlambat. bingung bapak harus gimana lagi sama kalian" ucap Pak Dodi yang sudah lelah dengan mereka yang terlambat

Alleta yang melihat Arka langsung mendapat senyuman dari pria itu.

"Alleta! kamu aja yang urus mereka. bapak udah capek sama mereka. terserah mau kamu apain yang penting mereka bisa jera" suruh pak Dodi pada Alleta

Alleta yang mendapat amanah dari pak Dodi langsung mengerjakannya. Karena memang Alleta adalah murid paling di banggakan oleh pak Dodi. Pria paruh baya itu pergi dan meninggalkan Alleta bersama dengan murid yang terlambat.

Sebenarnya Alleta juga sudah lelah dengan mereka semua. Selalu saja ada kerjaan untuk gadis itu setiap paginya karena mereka semua.

"sekarang kalian semua ikut gue. bikin barisan kaya biasa, kan udah biasa telat jadi kalian udah tau dong" suruh Alleta

Semua yang terlambat mengikuti Alleta, begitu pun dengan Arka dan teman-temannya. Mereka membentuk barisan seperti biasa.

"hukuman apa lagi ya, yang harus gue kasih sama kalian biar kalian kapok. kayaknya semua hukuman gak ada yang mempan buat kalian"

Semua hanya diam dan tidak berani memotong ucapan Alleta. Mereka semua sedang panik, hukuman apa yang akan Alleta berikan pada mereka. Sungguh perasaan mereka dibuat tidak tenang saat melihat raut wajah Alleta.

"yang ringan aja, Al" ucap salah seorang dari mereka

"kalau ringan kalian gak bakal jera. lagian tadi pak Dodi udah kasih kebebasan buat gue" balas Alleta dengan wajah datar

Tentu saja itu semakin membuat mereka panik dan khawatir. Takut kalau Alleta akan memberikan hukuman paling gila yang ada di pikiran mereka.

Alleta menjentikan jarinya setelah dia menemukan hukuman apa yang cocok. Gadis itu tersenyum penuh kemenangan dan semakin membuat mereka panik.

"jangan gitu muka lo, kasian mereka jadi panik. kasih kita hukuman kaya biasa aja" ujar Arka yang berada di barisan depan

"kalau gue kasih hukuman kaya biasa, kalian gak bakal jera dan terus ngulangin kesalahan yang sama"

"janji kita gak bakal telat lagi habis ini, Al" ucap Raju yang sudah kepanasan, karena terlihat keringat sudah membasahi wajahnya

"janji kalian itu cuma berlaku hari ini dan besok pasti di ulang lagi. jadi gue gak bisa percaya sama janji kalian..."

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang